nah, dari segi konsep nih.. mungin ini bisa jadi salah satu senjata dalam film indie, mengingat ini tidak berkaitan dengan jumlah budget yang om miliki.. nah, carilah konsep yang sederhana lalu balutlah dengan alur yang luar biasa.. luar biasa bukan berarti harus kompleks, mind blow atau plot twist yang keren.. yang penting harus pas dan tepat sasaran.. daripada dengan konsep yang rumit dengan plot yang sudah pasaran (win-lose-win)..

Ane yakin dengan model begitu film indie buatan om bisa masuk nominasi festival film Indie(kalo ngikut daftar.. hehehe).. karena alur yang dalam, yang murni, yang tenang, yang jujur, itu salah satu keunggulan dalam film indie.. mungkin itu juga menjadi salah satu alasan kenapa banyak film indie yang bertemakan romance dan sosial.. jika masih bingung dalam menentukan konsep, lihatlah di keramaian.. no cost..

yang kedua.. Sumber daya manusia atau SDM.. tentunya ini berkaitan dengan semua kru dalam produksi film tersebut.. nah masalahnya adalah, kru yang bisa dibilang sedikit ahli dan paham tentang seluk beluk bidangnya jumlahnya terbatas.. tentunya kalau disini tidak mau ada keributan harus ada struktur yang jelas.. itulah yang ane buat kedua dulu setelah konsep udah jadi.. mana direktur, mana kameramen, mana pemeran, mana editor dll..

nah mungkin untuk mencari pemeran bisa dibilang susah-susah gampang.. karena ini berkaitan act out seseorang yang dibuat-buat tapi terlihat nyata.. tapi pada dasarnya kalo seseorang diberi pelatihan bisa kok.. ini kan bukan film yang hmewajibkan pemainnnya buat nangis bombay ampe ingusan.. yah kalo emang udah bener-bener susah nyari kru, apalagi nyari aktor.. mendingan kita yang jadi krunya sendiri.. silahkan browsing "how to make animation..".. no budget for crew..

Ok, point ketiga.. Sinematografi.. visual cerita bisa tergambarkan menjadi potongan-potongan video.. pencahayaan, angle kamera, komposisi, gerakan kamera dll,,, disini akan terlihat kualitas sinematografi antara yang amatir dan yang profesional.. itulah alasan kenapa ane nyari mentor cuma buat urusan sinematografi.. kalo emang om nggak bisa minta bantuan ama sinematographer, bisa minta tolong ke anak fotografi.. ya untuk urusan pengambilan gambar, paling nggak bisa ngebantu lah..sekalian bisa minjem kamera.. wkwkwkw..

Dan kalo emang nggak ada mentor, silahkan sedikit belajar tetang sinematografi di youtube.. udah banyak tutorial disana yang melahirkan sinematografi dadakan amatir dengan rasa profesional..

Nah sepertinya untuk point yang ini, tidak terlalu banyak dibutuhkan dalam film indie.. karena mayoritas film indie tidak perlu efek video yang terlalu rumit.. asal elemen post poduksinya sudah bagus, editing hanya sebagi pendukung untuk grading, audio, transisi, dan beberapa efek motion graphic.. jadi juga tidak perlu komputer atau laptop dengan spek gahar untuk membuat efek CGI yang jadinya malah kayak film azab.. daripada kebanyakan nganggurnya tuh editor, suruh bikin trailer ama poster filmnya sekalian.. hehehe..

untuk urusan distribusi film.. ane cuman make 2 cara untuk mengenalkan film ane.. yang pertama lewat media sosial.. youtube mungkin jadi favorit untuk promosi karya para pembuat film indie.. yang kedua, melalui festival film.. jujur masih sedikit festival film indie di Indonesia, jadi kebanyakan para pembuat film indie dengan konsep festival mengajukan karyanya ke luar negeri.. dan ironisnya, banyak netizen Indonesia yang tidak tau film Indie buatan anak bangsa yang ternyata banyak menorehkan prestasi di luar negeri.. terbukti dari views film-film tersebut kalah dengan vlog youtuber yang mabok micin..