- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
...
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2019/01/24/3613068_20190124123251.png)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122459.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122545.jpg)
Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi.
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:
Spoiler for INDEX:
Spoiler for Penampakan:
Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya

.
Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090613.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090621.jpg)
Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:
Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69
Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Martincorp
#74
BAGIAN 18
CINTA TAK ADA LOGIKA
CINTA TAK ADA LOGIKA
Melihat tangga yang cukup panjang menuju kamar Cascade membuat jantung Asnawi semakin Deg-degan. Pasalnya kunjungan kali ini ke rumah Cascade adalah yang pertama setelah terakhir datang ketika Natal tahun 2016. Rasanya seperti akan masuk ke dalam kandang macan yang sudah tidak diberi makan setahun. Asnawi membayangkan dirinya ketika masuk akan di langsung obrak-abrik oleh Cascade. Memang selama ini Asnawi dan Cascade sering bertemu di kampus tapi hal itu tidak mengurangi rasa khawatirnya ketika mendatangi Cascade di rumahnya, apalagi langsung ke kamarnya. Kamar Cascade akan terasa seperti Neraka bagi pria yang soleh dan akan terasa seperti Surga bagi pria yang berpikiran mesum apalagi bagi kaum Jomblo seperti Asnawi. Mungkin ini ujian dari Tuhan yang diberikan kepada Asnawi untuk menguji sampai dimana kekuatan imannya untuk berubah dari seorang pria yang berpikiran mesum menjadi seorang pria yang soleh. Begitu pertama masuk ke rumah ini dinding keimanan Asnawi langsung diterjang gelombang tsunami berupa ciuman dari Bi Asih dan sekarang begitu dirinya masuk kedalam kamar itu mungkin dindingnya akan hancur karena gelombang tsunami yang jauh lebih besar sudah menunggu. “ya Tuhan semoga aku bisa melewati ujian ini..” gumam Asnawi dalam hati memanjatkan doa untuk tetap teguh.
Asnawi mulai melangkahkan kakinya dan mulai menaiki tangga besar berlantaikan marmer dengan pagar samping yang terbuat dari kayu jati dan akhirnya dia berada di depan pintu kamar.
“Cas.....ini gue...buka pintunya....!!” kata Asnawi sambil mengetuk pintu dengan jantung yang berdegup kencang dan ketegangan yang luar biasa. Beberapa detik kemudian terdengar suara dari dalam kamar. “oh..is that you Honey..??..........okeey come in...” kata Cascade dari dalam kamar.
Asnawi kemudian membuka pintu kamar dan masuk kedalam. Ternyata apa yang ada dipikirannya tentang gelombang tsunami raksasa benar adanya. Dia langsung melihat Cascade yang cuma berselimut handuk dengan badan yang masih basah dan rambut kelimis, sepertinya Cascade baru saja selesai mandi dan lebih parah lagi ketika Asnawi masuk, Cascade sedang memegang sebuah celana dalam model Thong berwarna merah.
“oops...sorry Cas, gue langsung masuk aja......gue nunggu di luar dulu yah” kata Asnawi yang langsung berpaling dan kembali menuju keluar kamar. “hey lu mau kemana?......tunggu disini...!!...bantuin gue pilih baju buat tidur!!!” kata Cascade yang langsung menghampiri Asnawi dan menarik tanganya untuk masuk kembali ke dalam kamar dan menyuruhya duduk manis di dalam kamar.
“gapapa nih gue disini? Lu kan belum pake baju....takutnya risih..hehe” kata Asnawi malu-malu.
“ah elu kaya yang belum pernah liat gue gini...........bukannya dari dulu lu seneng banget kan liat body gue naked...hahahaha” jawab Cascade yang kemudian membuka handuknya untuk memperlihatkan tubuh indahnya yang masih basah ke hadapan Asnawi, tampak tato ke 3 Cascade yang bergambar matahari berwarna hijau tua yang berada di bawah pusar dan atas *sensor*. Sontak Asnawi langsung tutup mata dan dengan cepat memalingkan muka. “plisss....Cas..pliisss!! gue udah berubah sekarang..pliss tutupin lagi badan lu..!!” kata Asnawi, kemudian Cascade menutup kembali badannya dengan handuk dan Asnawi kembali membuka matanya dan menatap ke arah Cascade.
“lucu banget yah lu sekarang, jadi lebih baik...hehehehe bisa nahan godaan dari gue”
“iya dong, gue udah berusaha keras buat nahan godaan....gue mau tobat Cas..”
“bagus dong kalo lu mau tobat....kan dulu lu paling ga tahan liat gue naked..hehehe langsung maen obrak-abrik aje.....hahahahaha”.
Asnawi terdiam dan tersipu malu ketika mendengar omongan Cascade tentang dirinya yang dulu.
“hehehe...itu gara-gara perbuatan Monster Kyubii yang keluar dari tubuh gue, kalo sekarang mah monsternya udah gue iket dan dikurung....”
“hahahah ga terasa yah, udah setahun yang lalu , gue terakhir ngerasain serangan Monster Kyubii lu yang Undefeatable”
Asnawi dan Cascade tertawa tebahak-bahak mengingat apa yang sering terjadi ketika mereka bertemu di kamarnya Cascade. Asnawi melihat banyak sekali baju tidur model dress yang tergeletak di atas kasur begitu saja. Dia heran kenapa Cascade sekarang memakai baju tidur yang feminim, Cascade biasanya pake baju tidur seperti laki-laki, selalu memakai celana panjang.
“ngomong-ngomong tumben lu pake baju kaya cewek banget....lu mau mencoba berubah juga kaya gue?”
“Mommy nyuruh gue harus berpenampilan feminim nih, dia ngebeliin baju banyak banget..yaah termasuk baju tidur ini, makanya gue bingung mau pake yang mana yah buat malam ini”.
Asnawi mulai beranjak dari kursi dan dan mulai menghitung berapa banyak baju tidur Cascade. Ternyata baju tidurnya berjumlah 20 stel. Asnawi sampai menggeleng-gelengkan kepala melihat baju yang pastinya Branded dan mahal menumpuk begitu saja diatas kasur.
“pilihin dong Honey bajunya....please..!!!” pinta Cascade dengan memelas. Asnawi kemudian memilih baju dengan model dan motif yang sama dengan baju tidur yang dia berikan ke Hayati seminggu yang lalu. Cascade kemudian mambuka lagi handuknya untuk memakai baju tidur. Asnawi langsung kaget dan kembali memalingkan mukanya sambil menutup mata.
“plisssss....Cas jangan naked di depan gue lagi euy...!”
“heheheh sorry Honey.....kebiasaan lama”
Kemudian Cascade selesai memakai baju dan Asnawi melihatnya. Asnawi sangat terpukau melihat penampilan Cascade dengan baju tidur seksinya, dia mulai membandingkan keindahan tubuh Casade dengan Hayati dalam pikirannya. Menurutnya Cascade dan Hayati memiliki keindahan tubuh yang hampir sama namun Hayati memiliki keunggulan yang tidak bisa disamai oleh Cascade, yaitu ‘senjata pamungkasnya’ yang berukuran besar.
Cascade kemudian duduk di depan meja rias untuk berdandan.“Honey, bantuin keringin rambut gue dong..!!”. Asnawi kemudian mengambil hairdryer dan menyambungkannya ke colokan listrik kemudian mulai mengeringkan dan menyisir rambut pirangnya Cascade yang memancarkan aroma wangi. “oh iya bukannya lu mau curhat masalah cewe gebetan lu kan?” tanya Cascade.
Sambil mengeringkan dan menyisir rambut Cascade, Asnawi mulai menceritakan tentang Hayati. Bagaimana pertama kali mereka bertemu, terus bagaimana sifat dan tingkah laku Hayati yang konyol yang selalu mengerjainya sampai kejadian penolakan Asnawi di taman. Cascade tempak tertawa mendengar cerita Asnawi tentang Hayati. “wah cewek gebetan lu lucu yah...kocak suka jahil kaya gue hahahaha”
“ iya Cas, hahahah........lu juga paling hobi jahilin gue “ jawab Asnawi sambil mengikat rambut panjang dengan sebuah tali karet.
Setelah rambutnya kering Cascade mengajak Asnawi untuk berpindah tempat ngobrol di teras kamar. Mereka pun berjalan berdua menuju sebuah teras dari kama Cascade yang ternyata adalah sebuah balkon yang langsung menghadap ke halaman belakang. Di halaman belakang rumah Cascade terdapat taman yang cukup luas dan asri dan terdapat pula sebuah kolam renang. Mereka duduk bersebelahan di sebuah sofa yang cukup besar dan empuk sambil memandang ke arah taman belakang rumah. Cascade mulai mengeluarkan rokok mentolnya dan mengajak Asnawi untuk menghisap rokok bareng-bareng.
“terus-terus Hayati tuh umurnya sekitar berapa tahun yah? Dia kuliah dimana?”
“seumuran sama lu Cas, dia mahasiswa kedokteran di UI tapi sekarang dia udah DO”
“duh kasian banget.....kenapa bisa DO? Terus sekarang dia ngapain dong...???”
“ ya mungkin orang tuanya ga punya biaya buat nguliahinnya, sekarang dia kerja di sebuah perusahaan finance, bagian Debt Collector”
“wooww...keras banget ada cewek yang kerja jadi Debt Collector...hehehe....terus kenapa dong lu tolak cintanya dia Honey....kan sayang banget cewek se baik dia lu tolak, padahal kan gue udah tantangin lu buat dapetin cewek?”
“yah itu dia masalahnya Cas, antara gue sama Hayati terdapat suatu perbedaan yang sangat besar....”
“ah elu mah STUPID banget sih, masa gara-gara perbedaan jadinya ditolak, padahal kan antara kita aja nih banyaaak banget perbedaan, mulai dari beda agama, suku, ras, bahasa, budaya bahkan sampai status ekonomi...tapi kita bisa bersatu (pacaran maksudnya) nih.......hahahaha”
“Njiiirrrr.....jangan bawa-bawa status ekonomi euy...gue jadi malu...hehehehe keliatan miskinnya”
“hahahahaha.........honey..honey.....justru gue seneng bisa pacaran sama orang miskin” kata Cascade sambil mencubit kedua pipi Asnawi.
“maksudnya antara gue dan Hayati terdapat perbedaan ....eeuuhhh seperti.......perbedaan prinsip gitu loh Cas”
“emang Hayati itu bukan manusia yah...sejenis Vampire atau Werewolf yah...??” tanya Cascade yang merasa sangat aneh dengan jawaban Asnawi. Seperinya Asnawi mulai mencium gelagat kecurigan dari cascade bahwa Hayati bukan manusia. Asnawi tidak mau cascade tahu kalau Hayati itu adalah seorang Kuntilanak. Dia berusaha menutupi identitas Hayati dengan cerita kebohongan.
“engga bukan begitu, Hayati tuh manusia biasa cuman dia manusia aneh...”
“ah elu mah berbelit-belit. Gue juga pernah pacaran sama Monster Kyubii...happy-happy aja ga ada apa-apa.........yang penting lu tulus mencintainya dan sesuai sama hati kecil lu” kata Cascade yang kembali menyalakan rokok kedua nya. Dia termasuk perokok berat dan sangat cepat mengahabiskan sebatang rokok.
“tapi Cas logika gua ga nerima Hayati sebagai pacar..........” tiba-tiba Cascade menampar pipi Asnawi, kemudian memegang kedua pipi Asnawi dan memandang mukanya nya dalam jarak dekat. “denger yah, Cinta Itu Gak Harus Pake Logika.......tapi pake hati nurani!!!!!!”. Cascade melepaskan pegangan nya dan mendorong Asnawi sampai terbaring di sofa. Ekspresi wajah Cascade berubah menjadi serius.
Cascade beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke pagar balkon membungkukan tubuhnya ke pagar balkon, menyenderkan tubuhnya ke pagar dan memandang ke halaman belakang rumah,” Honey....lu pikir selama ini gue pake logika mencintai lu????....”. Mendengar pertanyaan itu, Asnawi hanya terdiam seribu bahasa. “kalo gue nurutin logika buat mencintai, 100 persen gue ga bakal pilih lu jadi pacar.....tampang lu biasa-biasa, pinter kaga, males iya,Bokepers, Pervert...trus ..prestasi ga ada.....tapi gue tetep pilih lu karna tidak perlu sebuah alasan untuk mencintai.....just let it flow...huft..huft” . Cascade pun semakin tertunduk dan nada bicara nya mulai berubah seperti orang yang mau nangis. Asnawi kemudian bangkit dari sofa dan menghampiri Cascade yang sedang menangis.
“Cas...Cas...udah dong jangan menangis.....kok jadi elu yang bapernya..?” kata Asnawi yang kemudian membantu menegakkan tubuh Cascade dan memeluknya. Cascade tampak memeluk erat tubuh Asnawi dan membenamkan mukanya ke pundak Asnawi. “makanya lu harus ambil Hayati......jangan sia-sia in dia Honey..!!!” Cascade berbisik ke telinga Asnawi. “okeeyy gue bakal nyusul Hayati malem ini juga demi elu” kata Asnawi sambil mengusap air mata yang membasahi pipi Cascade. Tampak jelas mata coklat Cascade yang masih berkaca-kaca. Mereka pun saling bertatapan dalam jarak dekat cukup lama dan sepertinya akan terjadi suatu ciuman kembali, tetapi tiba-tiba Bi Asih masuk ke dalam kamar Cascade sambil membawa sebuah nampan besar. Asnawi dan Cascade kaget dan langsung melepas pelukannya dan menjauh.
“eh...pada disini toh...ini makan malam nya udah siap, buat Non Cascade Fish Taco dan salad,.....dan ini buat Aden Nawi yang ganteng....Bibi bikinin Nasi Goreng spesial pake cinta...hehehe” kata Bi Asih sambil menyajikan masakannya di atas meja kaca yang ada di depan sofa. Ada beberapa piring masakan yang disajikan yaitu Fish Taco , salad, nasi goreng dengan telur ceplok berbentuk hati diatasnya dan dua gelas minuman jus buah. Asnawi takjub melihat masakan Bi Asih yang kelihatan sangat enak dan mewah seperti masakan bintang 5.
“wah....Bi kok bisa yah itu telor ceploknya berbentuk hati? Gimana caranya?” tanya Asnawi yang menunjuk ka arah telor ceplok.
“rahasia atuh Den...hehehehe....kan ini persebahan spesial buat Aden yang udah ngasih Bibi kue Cinta” jawab Bi Asih dengan ekspresi genitnya sementara Cascade hanya diam melihat Asnawi digoda oleh Bi Asih dan memandang tajam ke arah Asnawi. Asnawi menjadi canggung dan cengar-cengir tidak jelas melihat dia digoda didepan Cascade.
“oh iya Bi, besok kalo ke pasar sekalian bawain mobil aku yah ke tempat cuci..!!” perintah Cascade yang sedang mengaduk-aduk saladnya.
“siap Non, mobil yang mana yah? Range Rover, Pajero atau Mercedes?” tanya Bi Asih
“yang Range Rover” Jawab Cascade yang diikuti ekspresi bengong Asnawi yang mendengar mobil Range Rover dibawa untuk belanja ke Pasar.
Bi Asih pun pamit dan pergi keluar kamar, Asnawi mulai mengambil makannya dan mengaduk aduk, sementara Cascade sudah memulai makannya ketika Bi Asih masih berada di situ.
“eh, lu ngasih apa ke Bi Asih...??? lu godain dia yah?” tanya Cascade ngegas.
“..eee...bukan apa-apa kok...gue cuman ngasih kue cokelat sama dia dan pemen loli buat Jaenal..hehe” jawab Asnawi yang mendadak tegang karena kembali teringat kejadian ciuman antara dirinya dengan Bi Asih tadi.
“kalo ke pembantu ngasih...masa ke Tuan Rumahnya ga ngasih...???” tanya Cascade sambil menegadahkan telapak tangannya ke Asnawi. Kemudian Asnawi mulai merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kalung emas dengan liontin berbentuk hati.
“ini......kalung lu yang pernah gue ilangin dulu, sebenernya gue.... beli ini udah lama tapi.... selama ini gue ga berani ngasiin ke elu,......terlalu BAPER” kata Asnawi sambil menyodorkan kalung itu dan langsung disambut dengan pelukan mesra Cascade. Dia langsung memakai kalung itu dan membuka liontinya.
“loh....foto lu ga ada disini?” tanya Cascade sambil menunjukan liontin yang terbuka.
“ga gue pasang Cas....kan kita udah putus...” jawab Asnawi
“iiihhh....lu mah gitu.....biarpun udah putus tapi kan hubungan kita abadi....” kata Cascade yang kemudian di beranjak pergi menuju kamarnya. Terdengar suara seperti barang-barang yang berjatuhan di dalam kamar, sepertinya dia sedang mencari sesuatu. Beberapa saat kemudian Cascade kembali keluar dan duduk lagi di sebelah Asnawi sambil membawa sebuah foto kecil yang bergambar Asnawi. Kemudian dia memasang foto Asnawi di sebelah foto dirinya.
“ini akan menjadi barang kedua yang paling berharga dalam hidup gue setelah kalung salib pemberian Daddy” kata Cascade dengan senyum manisnya memandang ke Asnawi.
Mereka mulai memakan makan malamnya dengan penuh keriangan, namun dibaik wajah riang Asnawi, dia tetap teringat dengan Hayati yang entah dimana dan sedang bersedih.
“wow enak banget yah masakan Bi Asih kaya masakan Chef profesional....” kata Asnawi sambil menjilati piringnya yag sudah kosong
“Dia kan memang Chef Profesional....masa lu gak tau?” jawab Cascade.
“ah masa sih??.............maksudnya gimana??”
“dia itu lulusan universitas di Perancis loh, jurusan chef.....sama Mommy gue dikuliahin disana, dia juga udah dapet sertifikat Chef profesional dari Perancis, Belgia dan Turki”
“Njiirrrr.............Chef sehebat Bi Asih cuman dijadiin Pembantu...????” tanya Asnawi terheran-heran dan dijawab dengan anggukan Cascade .
“Pantesan gue jadi jatuh cinta sama Bi Asih...hehehehe”
“APA LU BILANG....?????” tanya Cascade dengan nada meninggi dan tatapan horor ala Suzana.
“eeeehhh....anuuu...maksudnya gue jatuh cinta sama masakan Bi Asih ini...hehe” jawab Asnawi dengan ekspresi tegang dengan keringat dingin yang mendadak mengalir deras dari kepalanya.
“ooohhhh........kirain lu jatuh cinta beneran ke Bi Asih...hmmm....lu boleh jatuh cinta ke cewek lain tapi ga boleh ke Bi Asih, soalnya dia udah menjadi bagian dari keluarga dan udah gue anggap kakak sendiri” kata Cascade yang kembali tenang dan mehentikan tatapan horrornya itu. Asnawi menghela napas lega ketika mendengarnya. Asnawi berpikir seandainya dia kelepasan bicara kepada Cascade kalau dirinya dan Bi Asih berciuman di ruang tamu sebelum masuk ke kamarnya, fix Asnawi akan meninggal di tangan Cascade malam ini.
Setelah selesai makan dan menghabiskan minuman jus nya, tiba-tiba Asnawi berpamitan ke Cascade mau pergi menyusul Hayati di kampung halamannya malam ini juga.
“ Cas, gue pamit mau pergi menyusul Hayati di kampungnya sekarang...” kata Asnawi yang langsung beridiri dan langsung memakai kembali jaketnya.
“whoa...whoa...tunggu dulu dong bentar......tunggu gue sampe tidur dulu” kata Cascade yang langsung menghampiri Asnawi, mendorongnya kebelakang sampai terjengkang dan kembali terduduk di atas sofa. Kemudian Cascade naik dan duduk di atas pangkuan Asnawi dengan posisi saling berhadapan.
“ ini kan baru jam 8, palingan gue sejam lagi udah tidur...temenin gue dulu yah..Please!” kata Cascade dengan ekspresi dan suara yang sangat menggoda. Perlahan dia juga membuka jaket Asnawi dan melemparkannya ke lantai.
“tapi....tapi....tapi.....tempat Hayati jauh, gue harus sekarang pergiii......” kata Asnawi gemetaran dan keluar keringat dingin, tiba-tiba mulut Asnawi di bekap oleh tangan Cascade dan membenamkan wajah Asnawi ke dadanya.
“Ssssstttt....!!! udah deh temenin gue dulu bentar.......lagian lu kayanya kurang semangat.....harus dikasih penyemangat dulu....hehehehe” kata Cascade yang semakin menggoda dengan mengoyang-goyangkan tubuhnya di atas pangkuan Asnawi seperti wanita penggoda dan melepas ikatan rambutnya sehingga menjadi terurai dan memutar mutar kepalanya sehingga rambut panjangnya bergerak seperti tertiup angin.
Asnawi kaget dan pasrah melihat gelagat Cascade seperti itu, tampaknya gelombang tsunami super besar akan segera manghantam tembok keimannya yang sudah rapuh akibat terjangan gelombang tsunami pertama dari Bi Asih. Asnawi hanya bisa menahan perasaan dan banyak berdoa dalam hati meminta kekuatan dari Tuhan untuk melewati ujian ini. “Tuhan berikan aku kekuatan untuk mengahadapi ujian berat ini.....Tuhan maafkanlah aku yang penuh dosa ini.....semoga pertobatan ku masih kuat dalam menghadapi terjangan tsunami ini..” Asnawi berdoa dalam hati.
.................................
LANCROTKAN ALEJANDROO.......KAGOK EDAN

Diubah oleh Martincorp 15-11-2018 08:56
santet72 dan 32 lainnya memberi reputasi
31
udah kasep sekarang mah