Menurut ane sih banyak kejanggalan dari sisi cerita korbannya.

Ada keanehan dalam cerita Agni. Dari cerita Agni dia pergi sendiri ke pondok temannya, biasanya cewek waktu KKN kalau pergi selalu barengan dengan temannya. Apalagi dia pergi malam hari, cewek umumnya penakut dan tidak berani pergi sendirian malam-malam. Apalagi mereka sebagai pendatang di daerah asing.

Agni dalam ceritanya menginap di pondokan laki-laki dengan tujuan mencari teman untuk pulang balik kepondokannya. Tetapi tiba-tiba hujan, jadi dia ngga pulang. Tetapi diceritanya dia malah mengobrol lama dengan pemuda desa dan dua orang teman subunit agni tersebut (sekalian menunggu hujan reda mungkin). Dan diceritanya pemuda desa tersebut pulang kerumahnya, dan tidak diceritakan tentang dua orang teman subunit nya apakah dia juga pulang? Lalu kenapa agni tidak ikut pulang?malah lebih memilih berduaan dengan HS.

Keanehan lainnya, kenapa dalam satu pondok rumah hanya ada satu orang laki2 yang bernama HS. Kenapa ngga ada teman unit yang lain?

Keanehan lainnya yaitu Agni bilang kalau alasan dia tidak pulang karena dia takut rumah sudah dikunci. kenapa teman-teman Unit tidak ada yang mencari si Agni, bayangkan teman KKN cewek sudah tengah malam dan belum pulang. Pasti pada khawatir dan mencari, kecuali kalau teman Agni sudah diberitahu sama dia, kalau dia nginap di pondok HS.

Menurut dugaan ane mereka berdua sebetulnya suka sama suka. Karena ketika KKN itu dua orang yang tidak saling kenal, seharusnya mereka canggung saat menginap satu kamar. Si Agni nyaman ngobrol hingga tengah malam, dan tidak mau pulang ke pondokannya sendiri walaupun sudah tengah malam. Tidak mungkin seorang cewek dan cowok yang baru kenal, mau tidur bareng satu kamar, kecuali mereka ada saling rasa.

Gue waktu KKN cewek dan cowok tidur satu rumah ngga ada kejadian apa2, karena gue bukan cowok dengan otak cabul.

Yang salah lebih ke arah cowoknya,bisa saja si HS ini manipulatif dan menyuruh si Agni tidur satu kamar saja sama dia. Si HS ini bajingan, karena kalau seorang laki-laki yang gentle pasti tidur di luar, dan mempersilahkan cewek tidur dikamar.
HS ini laki-laki yang engasan, dan si cewek terlalu polos. HS pasti dalam hati sudah berpikir kalau si Agni bisa dia cabuli malam itu, karena dia mendapat kesempatan bisa tidur satu kamar. HS sebagai laki2 engas langsung mencabuli saat Agni sedang tidur walau sekedar grepe2 dan belum melakukan hubungan seks. Agni awalnya diam saja saat masih di grepe2, tetapi saat HS pegang kemaluannya dia langsung marah. Dan si HS langsung stop, dan tidak melanjutkan tindakannya lagi, mungkin sadar kalau si Agni ini bukan cewek gampangan. HS ini diibaratkan bajingan yang tukang engas, dia baru kenal sama cewek, walaupun mereka mungkin saling suka, tetapi dia berani melecehkan cewek itu.

Seharusnya sebagai mahasiswa berpikir saat KKN menjaga nama baik kampus dan diri sendiri. Walaupun jika si HS ini tidak berbuat cabul, tetap saja perilaku mereka salah. Apakata warga atau pemilik pondokan kalau ketahuan cewek sama cowok tidur satu kamar (walaupun ngga ngapa-ngapain). Bisa saja warga memergoki dan menuduh mereka sedang macam-macam.

Mereka berdua sama-sama salah karena sudah melanggar norma saat kkn. Si Agni seharusnya punya kaca. Dia malah protes saat dapat nilai c saat KKN, padahal dia sudah melanggar peraturan saat KKN. Yaitu menginap di pondokan lain dan tidur satu kamar dengan laki2.
Dan si HS ini cocoknya di skors atau dikeluarkan dari kampus. Karena si HS ini yang punya otak cabul. Semoga Mbak Agni ini dapat keadilannya, karena penjahat kelamin seperti HS ini seharusnya dapat hukuman yang berat dari kampus. Tetapi kampus malah menutup-nutupi kejadian ini, dan tidak menghukum HS dengan adil.