Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mrs.deemeizarAvatar border
TS
mrs.deemeizar
Sahabat Jadi Cinta
Hello, newbie mau numpang berbagi kisah nih.
Entah kenapa abis baca-baca di forum SFTH gue tergugah buat ikut-ikutan nulis disini.
Padahal mah gue nggak ngerti sama sekali gimana bikin thread dan sebagainya. Modal nekat aja deh yaa hehehe..emoticon-Ngakak (S)
Untungnya AganSis pada baik hati mau kasih saran buat gue. Makasih banget lho emoticon-Kiss (S)
Maaf kalo masih berantakan dan gaya nulis gue yang jauh dari kata PENULIS. Karena gue cuma pengen berbagi aja koq..

Sebuah cerita cinta sederhana dan persahabatan. Cerita tentang masa SMA, masa sekolah yang paling menyenangkan dan mendebarkan.

Sahabat Jadi Cinta


Quote:

Diubah oleh mrs.deemeizar 30-10-2023 09:39
2
27.6K
181
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
mrs.deemeizarAvatar border
TS
mrs.deemeizar
#148
Part 36

Setelah kejadian tadi. Gue tetap berada di ruang mading sampai jam pelajaran terakhir selesai. Daripada bengong dan sedih-sedihan terus, akhirnya gue sibuk masang mading sendirian. Dan siangnya ketika gue lagi latihan PBB, gue sempat melihat Hans dan Naya sedang berjalan ke parkiran sekolah. Sepertinya mereka mau pulang bareng. Entahlah, gue nggak peduli.

Jam udah menunjukkan pukul 4 sore ketika gue baru aja selesai latihan PBB. Udah sore gini dan nggak ada temen pulang tuh rasanya nggak enak juga. Hari ini Nina pulang lebih dulu, karena ketika latihan baru berjalan sekitar setengah jam, Nina merasa pusing dan ijin untuk nggak melanjutkan latihan.

Memang sore ini sungguh sangat melelahkan. Latihan kali ini sungguh menguras tenaga. Si bapak tentara sang pelatih yang dibantu beberapa kakak kelas tiga marah-marah nggak jelas ke seluruh peserta latihan. Gue sih bodo amat. Ini salah satu uji mental, dulu pas mos juga sering dibentak-bentak sampe dimarahin nggak jelas. Sekarang mah gue udah nggak mempan mau diapain juga. Pokoknya apapun yang terjadi gue harus masuk team ini. Semangat!
Quote:

Gue melihat Kak Jo masih di parkiran. Kelihatannya dia ragu mau menghampiri gue atau nggak. Makanya gue yang berinisiatif untuk samperin dia. Nggak lama gue dan Kak Jo pun segera pergi meninggalkan sekolah. Gue melihat Hans yang masih belum beranjak dari tempat dia berdiri. Kita saling menatap dari kejauhan sampai masing-masing hilang dari pandangan.

Apa yang dia bilang tadi? Mau cerita semuanya biar nggak salah paham? Gue rasa udah nggak perlu lagi. Toh semuanya udah terjadi. Diawali dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan ke sahabat sendiri. Dan pada akhirnya dia akan pergi ninggalin gue. Apa setelah semua ini kita akan tetep bisa sahabatan? Gue nggak yakin. Jarak gue dan Hans nyatanya semakin menjauh.

Nggak nyangka ternyata persahabatan kita cuma segini aja. Gue pikir kita akan bisa lulus bareng. Masih bisa sama-sama terus sampe beberapa tahun mendatang. Nyesek banget kalo inget nanti kita nggak akan ketemu dalam jangka waktu yang lama. Bahkan nggak tau apa bisa ketemu lagi atau nggak. Kenapa ya rasanya sesakit ini. Waktu gue tau Hans jadian sama Naya, gue patah hati. Tapi rasanya nggak sebanding waktu tau kalo Hans akan pindah sekolah. Yang artinya gue nggak bisa lihat keseharian dia kalo lagi di kelas, waktu dia main basket, dan segala macam tingkah konyol ataupun kalo dia lagi marah. Apa gue sanggup ya kehilangan itu semua?
Quote:

***

Gue menatap salah satu dinding kamar yang berisi banyak foto-foto yang ditempel disana. Yang paling banyak ya foto anak-anak Girl5 yaitu gue sendiri, Carin, Eky, Nina, dan Tania. Ada beberapa foto Agam dan Hans juga disana. Kebanyakan foto-foto yang gue pajang itu diambil selama study tour. Itu kenangan yang paling manis buat gue. Saat-saat gue lagi deket banget sama Hans.

Gue melihat salah satu foto yang mengingatkan kenangan manis gue sama Hans. Sebuah foto hamparan kelap-kelip lampu di malam hari. Di bawah foto itu tertulis -bukit bintang-. Salah satu tempat terindah yang pernah gue kunjungi sama Hans. Gue masih inget bagaimana malam itu gue dan dia ada disana. Kita kabur tanpa sepengetahuan yang lain, menembus angin malam untuk melihat pemandangan indah bukit bintang waktu itu. Rasanya romantis dan nggak akan terlupakan.

Nada dering hp gue berbunyi. Gue melihat nama Agam muncul di layar. Gue pun menjawab panggilan tersebut.
Quote:


Gue mengambil salah satu foto yang menunjukkan gambar kita bertiga. Hans, gue yang diapit di tengah, dan Agam. Foto itu berlatar belakang sunset di salah satu pantai yang ada di Jogya. Kita bertiga tampak tersenyum bahagia. Jujur gue kangen kebersamaan kita. Bisa nggak ya kita kayak gini lagi? Tiba-tiba gue sangat berharap. Lalu gue mendekap foto itu. Berharap sebentar lagi kita akan segera bertemu di dalam mimpi yang indah malam ini.
2
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.