Apa yang akan agan dan sista baca dibawah ini adalah sedikit banyaknya pengalaman ane waktu beberapa tahun lalu, saat ane harus ditinggal orang tua kerja beberapa tahun dan kebetulan ane punya adik yang waktu umurnya sekitar 14/15 tahun, dan juga pengalaman dari orang-orang disekitar ane gan sist, jadi ane ucapkan selamat membaca.

Pada umur segitu, biasanya si anak akan memiliki banyak aktivitas diluar rumah, entah itu aktivitas ekstrakulikuler dari sekolahnya, maupun sekedar menghabiskan waktu bersama teman temannya diluar sana, atau bahasa jaman now nya itu nongki nongki . Kita kan tidak tahu bagaimana dan dengan siapa si anak bergaul, bisa jadi ada temannya yang suka merokok dan lain sebagainya. Agan dan sista yang memiliki anak/ adik dalam usia segitu kalau ane bilang janganlah terlalu dini menjudge si anak untuk tidak boleh bergaul disini dengan si ini, tetapi tekankan padanya bahwa di dunia ini banyak sekali sifat dan tingkah laku manusia yang bisa jadi ada yang berdampak buruk bagi kita. Tekankan bahwa agar dia tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk. Bergaul dengan siapa saja itu tidak dilarang, tetapi agan dan sista harus bilang pada si anak agar selalu mengambil yang baiknya, jangan yang buruknya.

Kalau bisa agan dan sista mengajak si anak untuk ikut dalam pendidikan keagamaan di lingkungan sekitar tempat tinggal. Karena, kalau pendidikan formal pasti sudah cukup banyak didapatkan dari sekolah, apalagi kalau si anak ikut les. Menurut pengalaman ane, pendidikan agama , apapun itu agamanya, adalah salah satu modal penting dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Karena, banyak orang cerdas tetapi kalau agamanya kacau, yang dia hasilkan hanyalah kerugian bagi orang banyak, contohnya para koruptor.

Siapa sih yang tidak ingin anknya patuh terhadap orang tuanya? Akan tetapi,ada saja masalahnya, apalagi pada anak usia 14-17 tahun, dimana si anak mulai memasuki masa “memberontak” .Kalau dipakasa juga tidak baik, yang ada si anak akan semakin keras terhadap anda dan itu pernah ane liat sendiri . Misalkan si anak ingin keluar main malam-malam, atau menginap di tempat temannya, dan agan sista sebenarnya tidak melarangnya, akan tetapi karena kekhawatiran agan sista jadinya keluar kata kata tidak enak dari mulut agan sista. Sebaiknya terapkan peraturan untuk si anak agar mentaati jam malam dan lain-hal yang berkenaan dengan pergaulan si anak, apalagi di kota-kota besar di Indonesia.

Pada umur ini, anak akan mulai menemui beragam nilai-nilai di kehidupan bermasyarakat yang ,menurut ane, pastinya berbeda jika dibandingkan saat si anak masih kecil, misalnya balita atau sekolah dasar.Apabila si anak sering bertanya “Kenapa begini ?, Kenapa begitu ?, Kenapa harus begini?” dan lain-lan, berikanlah jawaban yang sebenarnya. Memberi contoh setiap hari terhadap hal yang baik dan buruk, misalkan sang anak bertanya mengapa di sekolahnya ada larangan untuk tidak memakai celana pensil/rok sangat pendek, anda harus memberi jawaban yang tepat dan benar, yakni misalkan karena itu akan sangat tidak pantas untuk dilihat, dan lain sebagainya. Dan ini harus sering dilakukan, bahkan sejak anak masih sangat kecil. Mengapa sejak kecil? Ane berpendapat, bahwa apa yang anak kecil tanyakan ke kita, jawab saja dnegan benar, meskipun itu pasti akan membuat bingung si anak. Nant ketika sang anak sudah aga dewasa, mereka akan mengingat perkataan kita dan bergumam “Ooh, jadi ini maksud dari perkataan ayah/ibu dahulu...”. Ya, mereka akan mulai berpikir secara mandiri.

Demikianlah trit sederhana ane satu ini. Semoga ada yang bisa dipetik. Sampai jumpa dilain thread agan dan sista sekalian.

Tulisan Asli TS
Sumber Gambar : Google.com