Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mrs.deemeizarAvatar border
TS
mrs.deemeizar
Sahabat Jadi Cinta
Hello, newbie mau numpang berbagi kisah nih.
Entah kenapa abis baca-baca di forum SFTH gue tergugah buat ikut-ikutan nulis disini.
Padahal mah gue nggak ngerti sama sekali gimana bikin thread dan sebagainya. Modal nekat aja deh yaa hehehe..emoticon-Ngakak (S)
Untungnya AganSis pada baik hati mau kasih saran buat gue. Makasih banget lho emoticon-Kiss (S)
Maaf kalo masih berantakan dan gaya nulis gue yang jauh dari kata PENULIS. Karena gue cuma pengen berbagi aja koq..

Sebuah cerita cinta sederhana dan persahabatan. Cerita tentang masa SMA, masa sekolah yang paling menyenangkan dan mendebarkan.

Sahabat Jadi Cinta


Quote:

Diubah oleh mrs.deemeizar 30-10-2023 09:39
2
27.6K
181
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Tampilkan semua post
mrs.deemeizarAvatar border
TS
mrs.deemeizar
#135
Part 35

Jantung gue berdetak kencang. Dada gue bergemuruh hebat. Gue sampai bisa mendengar sendiri detak jatung dan amarah yang sekarang sedang melanda diri gue saat ini. Entahlah, rasanya gue kecewa. Gue marah.

Dering bel tanda jam istirahat telah usai mengiringi langkah kaki ini menuju kelas. Gue menggengam sebuah kertas berisi artikel yang tadi sempat gue print dari komputer di ruang mading. Gue sampe minta ijin ke Kak Fika untuk ngeprint artikel ini. Untungnya Kak Fika nggak banyak bertanya. Dan semua artikel sebelum terbit memang selalu di save di computer.

Sesampainya di kelas yang masih jarang penghuninya, gue langsung menghampiri Hans yang ternyata ada disana.
Quote:


Pandangan gue mulai kabur. Sebelum air mata sialan ini jatuh, gue berbalik pergi. Langkah gue semakin cepat tanpa menghiraukan panggilan Hans dan Agam. Dan gue baru tersadar ketika seluruh kelas sedang menatap ke arah kami.
Gue melangkahkan kaki menuju toilet sambil sibuk menghapus air mata. Ketika baru aja mau masuk, gue merasa tangan gue ditarik dengan kasar. Hans mendorong tubuh gue sampai ke dinding lalu mengurung gue dengan kedua tangannya. Sekarang wajah Hans udah berada tepat di depan wajah gue.
Quote:

Gue manatap Hans sebentar kemudian pergi meninggalkannya yang masih berdiri terpaku menatap kepergian gue tanpa berusaha untuk mengejar. Gue menangis. Dan gue benci itu. Padahal gue udah janji nggak akan nangis dan sedih lagi. Maaf.. Tapi gue nggak kuat. Rasanya dada ini penuh, sesak sekali. Rasanya teramat sangat sakit.

Quote:

Gue hanya mengangguk kemudian berlalu dari hadapannya untuk segera masuk ke dalam kelas. Masih ada dua jam pelajaran lagi yang mesti gue lalui siang ini sebelum pulang. Ketika gue sampai di kelas. Ternyata jam kosong. Hampir semua penghuni kelas menatap gue ketika gue masuk. Gue nggak peduli, gue cuma mau ambil tas dan secepatnya cabut dari situ.
Quote:


Setelah mengambil tas dan membereskan beberapa barang-barang, gue pamit. Tanpa menunggu persetujuan mereka, gue kembali melangkahkan kaki keluar kelas. Gue mau ke ruang mading. Pengennya sih langsung pulang ke rumah. Tapi nggak mungkin karena siang nanti masih ada latihan PBB. Minggu ini udah penentuan siapa aja yang bakal masuk. Jadi gue nggak akan bolos apapun yang terjadi.

Gue cuma nggak mau ketemu Hans dulu. Entahlah, sekarang marah, kesel, sedih semuanya bercampur jadi satu. Tega banget Hans. Masalah sepenting ini kenapa gue sampai nggak dikasih tau. Gue udah mencoba sekuat hati untuk nerima keputusan dia pacaran sama Naya. Sumpah, gue udah mulai terbiasa lihat mereka. Tapi kenapa tiba-tiba dia harus pindah? Itu artinya dia akan pergi. Gue nggak bisa lagi lihat dia setiap harinya. Gue akan kangen semua hal tentang dia. Ketawanya, jahilnya, perhatiannya. Baru membayangkannya aja gue udah nggak sanggup.

Mendadak gue teringat pertanyaan Hans waktu nganterin gue pulang malam minggu kemarin. Dia nanya kalo dia pergi, gue akan kangen apa nggak. Apa sebenernya dia pengen kasih tau gue ya waktu itu. Tapi tetep aja udah telat. Karena sekolah tinggal dua minggu lagi habis itu libur kenaikan kelas.

Ah Hans, lo bener-bener nyebelin!
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.