Kaskus

Story

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK

Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
habibhievAvatar border
aji601602662Avatar border
dukronisirya115Avatar border
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#37
BAGIAN 12
FASHION SHOW

Keesokan hari setelah peristiwa yang membuat Asnawi baper parah, dia bangun kesiangan. Asnawi sudah tidak tidur sekamar lagi dengan Hayati, karena Hayati lebih suka tidur di kamar Utami. Tanpa mandi, Asnawi langsung ganti baju dengan setelan kuliah dan langsung pergi menuju kampus. Dia ada kuliah Rekayasa Bangunan Geoteknik dengan dosen yang super killer, lebih parahnya lagi kalau Asnawi sampai tidak absen hari ini, maka dia akan dinyatakan tidak lulus kuliah itu karena dia sudah 3 kali bolos kuliah sebelumnya dan harus mengulanginya lagi di semester pendek.
Begitu sampai di parkiran kampus, Asnawi langsung berlari cepat menuju ruang kelas yang berada di gedung no 12 lantai 4. Ketika berlari dia melihat Febri yang barlari juga karena terlambat.
“brooo...lu telat juga yah..”tanya Febri.
“kesiangan bangun euy..”jawab Asnawi dengan napas yang terengah-engah.
Mereka mulai menaiki tangga menuju lantai 4 dan akhirnya sampailah mereka ke depan kelas. Mereka langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam kelas dengan napas yang masih terengah-engah dan baju yang basah karena keringat.
“kalian berdua mau apa kesini?”tanya Dosen Killer sambil berkacak pinggang
“mau kuliah pak...”jawab Asnawi
“kalian tau ga jam berapa sekarang?”
“jam 08:16 pak...”
“oh gitu yah, itu artinya kalian sudah telat 1 menit melibihi batas toleransi keterlambatan” kata Dosen Killer dengan nada meninggi.”silahkan kalian tutup pintu itu dari luar”perintah Dosen Killer dengan mengisyaratkan kalau Asnawi dan Febri harus keluar dari ruangan.
“wah..ga bisa gitu dong pak...ini kan Cuma 1 menit...lagi pula perkuliahan belum dimulai...kami masih bisa mengikuti kuliah ini” kata Febri ngegas.
“lu mau jadi jagoan yah?” kata Dosen Killer mulai naik darah dan menunjuk-nunjuk Febri.”peraturan tetep peraturan, telat sedetik pun tetep ga boleh ikut kuliah gua!!!! Kalian berdua tuh pada LUGU yah, lu tau LUGU apaan?”kata Dosen Killer. Asnawi dan Febri menggelengkan kepala.
“LU GUooblok...!!!!!”teriak Dosen Killer. Suasana kelas sangat hening, tidak ada seorangpun mahasiswa yang tertawa, bahkan melihat ke arah Asnawi dan Febri pun mereka tidak berani, mereka hanya tertunduk saking tegangnya. Muka Febri tampak merah, dia sudah mengepalkan tangannya berniat untuk menyerang si Dosen Killer, tetapi Asnawi menahannya dan menarik Febri keluar kelas.
Asnawi dan Febri pergi meninggalkan kelas dengan penuh kemarahan. Mereka berjalan menuju kantin untuk sekedar mendinginkan hati. Ketika sampai di kantin, mereka melihat Eka yang sedang nongkrong sendirian sambil menghisap rokok.
“Bro, lu ngapain disini? Ga ikut kuliah?” tanya Asnawi.
“males bro, ngedengerin ocehan si Dosen Killer bikin gua stres....nah lo berdua pada ga kuliah juga?” Eka balik nanya.
“diusir sama si dosen anjing tuh..!!!” jawab Febri yang masih marah.
“si Febri sih masih enak, punya 1 kali nyawa absen, laah gue udah tamat riwayat......musti ngulang lagi di semester pendek” keluh Asnawi
“kalem broo...gue temenin lu ngambil kuiah itu lagi di semester pendek” kata Eka menyambut keluhan Asnawi.
Asnawi memesan kopi hitam dan menghisap rokok kretek untuk menenangkan pikirannya akan mata kuliahnya yang bangkar dan harus kembali mengulang di semester pendek. Asnawi berharap tidak diajari lagi oleh Dosen Killer itu.
“broo...ngomong-ngomong lu kemarin ngapain aja sama si Cascade di aula??, hmmm ...mencurigakan” tanya Eka sambil menyeruput kopi.” Paling si Asnawi udah ena-ena sama Cascade...hahahah” tambah Febri.
“yaelah..elu mah ngeres wae pikirannya, sorry ya broo, engga terjadi apa-apa.....gue cuman mau minjem duit ke Cascade 500 rebu eh malah dia ngasih 5 juta....kan good banget” jawab Asnawi.
“wah...lu wajib nraktir kita nih...hahaha” kata Febri
“boleh-boleh...... tapi kalian musti bantu gue dulu....beliin baju buat Hayati”
“cieee...Romeo perhatian banget sama Juliet” kata Febri
“bukan gitu feb...gua pengen ngebenerin bajunya Hayati yang bolong di punggungnya, jadi dia hatus punya baju ganti” kata Asnawi sambil menyeruput lagi kopi hitam miliknya.” Wah..pas banget tuh gue ekspert banget kalo milihin baju buat cewek, selera gue tinggi lah..” kata Eka langsung bersemangat.
“aah paling lu pilihin baju erotis buat Hayati.......” cela Febri
“engga lah broo,....gue mau pilihin baju casual yang elegant, classy dan tetap terlihat sexy...hayu ah kita pergi sekarang” ajak Eka yang langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan duluan menuju parkiran motor. Asnawi dan Febri tampak heran melihat Eka yang sangat bersemangat, mereka pun mulai beranjak dan pergi mengikuti Eka.
“tapi Wi, lu harus motoin Hayati pas make baju baru nya yah, terus WA in ke gue..” kata Eka
“oke broo...buat bahan *sensor* yah??..hahahaha”kata Asnawi sambil tertawa begitu juga dengan Febri, sementara Eka tampak tersipu malu. Mereka pun pergi menuju Pasar Baru untuk membeli baju buat Hayati dengan motornya masing-masing.
.....
Sore sekitar jam 5, Asnawi pulang ke kostan nya dengan membawa sebuah kantong plastik yang cukup besar. Ketika membuka pintu masuk ke kamar tiba-tiba Asnawi melihat sebuah kepala dengan rambut panjang hitam terurai berada diatas meja. Kemudian kepala itu berputar ke arah Asnawi.” Sore Mas Nawi, selamat datang” kata sebuah kepala yang ternyata adalah kepala Hayati degan bola mata sebelah kanan yang sudah copot dan tinggal menyisakan rongga kosong. “Sore....” jawab Asnawi datar dan langsung masuk ke dalam kamar kemudian membuka jaket, menyimpan tas ransel dibawah meja, menyimpan kantong plastik di atas meja tepatnya di sebelah kanan kepala Hayati. Tampak terlihat tubuh Hayati yang terlentang di atas kasur dengan tanpa kepala. Hayati keheranan melihat Asnawi yang sama sekali tidak takut melihat kepalanya di atas meja, malahan wajah Asnawi tampak terlihat berseri-seri seperti baru dapat durian runtuh.
Asnawi kemudian duduk di kursi belajar dan memajukannya sedikit mendekati meja. Asnawi mengambil bola mata Hayati yang tergeletak begitu saja di atas meja dan memasangnya lagi kedalam rongga mata Hayati, kemudian di memakaikan lagi kacamata kepada Hayati.
“kamu harus selalu pake kacamata yah, biar bola mata kamu ga loncat keluar..!!” kata Asnawi dengan ekspresi muka berserinya.
“kok mas aneh yah, ga takut sama sekali liat aku cuman kepalanya doang?” tanya Hayati bingung.
“ya iyalah, kamu terlalu sering nakutin aku, bahkan sampe 3 kali sehari kaya minum obat....jadinya aku terbiasa deh dan aku udah tau semua trik nya” jawab Asnawi.
Hayati hanya diam melihat Asnawi yang sudah tidak takut lagi dengannya. “ini bungkusan apa?” tanya Hayati melihat bungkusan plastik besar di sebelah kanan kepalanya.” Oh, ini baju buat kamu, soalnya liat baju kamu udah robek punggungnya, jadi mau aku perbaiki ke temenku, kebetulan dia mahasiswa desain.”jawab Asnawi sambil mengeluarkan isi dari kantong plastik itu. “aku beli beberapa stel baju nih ada hot pants, miniskirt, baju kemeja sleveless, kemeja biasa, celana jeans skinny, kaos, dress” Asnawi menunjukkan satu-persatu baju yang di beli. Asnawi juga membelikan pakaian dalam dan Lingerie. “nih pake dulu kutang sama cangchut nya, soalnya tiap aku liat kamu selalu ada yang menonjol di baik kamu, itu bikin aku gila” kata Asnawi sambil menunukan pakaian dalam kepada Hayati.
“asiikkk....mas baik banget ngebeliin aku baju, tapi tolong sambungin kepala aku dong..!!” kata Hayati.
Asnawi mengankat kepala Hayati dan menyambungkannya lagi dngan tubuhnya. Dalam beberapa menit kepala Hayati sudah tersambung kembali dengan sendirinya dan kemudian Hayati bangkit dari kasur.”nih cobain dulu pakaian dalemnya,trus abis itu kamu cobain baju ini satu-satu yah” Asnawi kemudian melepar pakaian dalam dan ditangkap Hayati. Tiba-tiba Hayati membuka seluruh bajunya di depan Asnawi. Asnawi sangat kaget melihat Hayati yang tiba-tiba tanpa busana di depan Asnawi. Untuk sepersekian detik Asnawi melihat tubuh Hayati yang sangat seksi tanpa sehelai benang pun menutupinya.
“ASTAGFIRULLAHALADZIM....” Asnawi langsung berpaling dan memutar kursinya untuk memunggungi Hayati.” Kenapa kamu buka baju disini??” tanya Asnawi sambil duduk dan menutup matanya.
“kan tadi mas suruh aku ganti baju......”
“maksudku, kamu gantinya dikamar mandi bukan disini”
“hihihihhi, biarin aja.....kan mas suka banget lihat cewek tanpa busana, buktinya aku sering nemuin majalah-majalah bergambar cewek tanpa busana di kolong kasur”
“wah, kamu kepo banget sih....itu udah masa lalu, sekarang aku udah insyaf”
“kalo insyaf kenapa majalah masih ada di kolong kasur?”
Asnawi diam serIbu bahasa menedengar pertanyaan Hayati. Jantungnya masih berdegup kencang karena efek melihat Hayati telanjang walaupun Cuma sepersekian detik.
“mas aku udah pake bajunya, sini dong mas liat aku!” kemudian Asnawi memutar kembali kursinya menghadap kembali ke Hayati. Hayati tampak sangat cantik dengan atasan balutan kaos berwarna putih yang ketat dengan memperlihatkan belahan dada. Tidak tampak lagi puting yang menonjol di balik baju karena sekarang dia sudah memakai pakaian dalam sementara bawahannya berupa celana pendek model hotpants makin menambah keseksian Hayati menjadi pangkat 10. Asnawi begitu senang melihat Hayati memakai pakaian itu. Dia langsung mengeluarkan smartphonenya dan memulai misinya untuk memotret Hayati dengan baju barunya.”coba kamu nampakin diri biar bisa aku foto!”. Hayati mengangguk dan langsung menenampakkan diri dan terlihat di balik layar kamera smartphone. Asnawi mengarahkan Hayati untuk memasang gaya dan pose layaknya seorang foto model. Asnawi pun mulai sIbuk memotret dari setiap sudut. Setelah puas memotret, Asnawi menyuruh Hayati untuk berganti baju dengan yang lainya. Setiap Hayati mengganti baju Asnawi kembali berpaling dan memunggungi Hayati. Setelah semua baju dicoba dan dipotret oleh Asnawi akhirnya tiba pada baju terakhir yaitu baju tidur satu set lengkap dengan kimono. Asnawi makin terperangah melihat Hayati yang memakai baju tidur yang super pendek dan kain tipis dibalut dengan kimono dengan corak gambar teddy bear berwarna emas.
“nah ini fashion show terakhir yah” kata Asnawi sambil mengotak-atik smartphone nya.
“tapi mas itu ada Lingerie yang belum aku coba” kata Hayati menunjuk ke arah lingerie yang masih ada di atas meja.”jangan.....kamu ga boleh pake baju itu, aku ga sanggup...” kata Asnawi yang langsung menyambar lingerie itu dan memegangnya dengan erat. “tapi mas aku suka banget pake lingerie, aku pake yah” tiba tiba dengan cepat Hayati menghilang dan tampak lagi dengan memegang baju lingerie yang Asnawi pegang. Asnawi kaget melihat Hayati yang memegang baju lingerie yang dipeganya dengan erat, dan kemudian Hayati kembali membuka bajunya dan menggantinya dengan lingerie yang berwarna ungu itu. Asnawi panik, dan kembali duduk di kursi memunggungi Hayati.
“mas, aku udah selesai nih pake bajunya, sini mas fotoin lagi!” pinta Hayati dengan memakai lingerie yang super trasparan dan celan dalam model G-string yang menambah tingkat keseksiannya menjadi pangkat seratus. Hayati mulai berlenggak-lenggok seperti penari striptease yang mau beraksi. Asnawi tidak bergeming di kursinya, dia tetap memunggungi Hayati. Dia tidak sanggup melihat Hayati memakai pakaian seperti itu. “ayo dong mas, cepat sini...!!!” Hayati mulai habis kesabaran, dia mulai mendekati Asnawi dan memutar kursi Asnawi sehingga menjadi menghadap ke arahnya. Asnawi malah menutup matanya agar tidak melihat Hayati. Kemudian Hayati tiba-tiba duduk di pangkuan Asnawi. Tangan kirinya merangkul leher Asnawi.”ayo dong mas kita foto selfi yuk” ajak Hayati yang mengambil smartphone milik Asnawi dan bersiap untuk memotret. Hayati diajari menggunakan smartphone oleh Utami sehingga dia langsing bisa mengoperasikan smartphone milik Asnawi dengan lancar. “loh ko mas malah merem sih matanya, kan jadi jelek foto selfienya”.
Asnawi dengan sekuat tenaga untuk tidak membuka mata. Dia juga merasakan empuknya pantat dan paha Hayati yang duduk diatas pangkuan Asnawi yang membuat dia semakin tidak karuan, keringat dingin terus mengalir deras dari kepala. “ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan....??? ujian ini terasa berat banget” gumam Asnawi dalam hati. Asnawi harus sekuat tenaga menahan gejolak syahwat yang terus menggebu-gebu seperti bisul yang akan pecah.
Hayati mulai kesal melihat Asnawi yang tidak mau membuka matanya dan akhirnya dia menampar pipi Asnawi. Asnawi pun langsung kaget dan membuka matanya. “nah gitu dong buka matanya” gumam Hayati yang ternyata jarak antara wajahnya dengan Asnawi hanya beberapa centi saja. Jantung Asnawi semakin berdetak kencang seakan mau pecah ketika memandang wajah cantik Hayati, mata kuningnya menatap langsung ka mata Asnawi seakan-akan langsung menembus kedalam relung hatinya. Semakin lama mereka bertatapan seperti itu, semakin menggebu-gebu perasaan Asnawi, apakah ini akan menjadi sebuah ciuman pertama dengan Hayati. Hayati mulai semakin mendekat dan mencoba untuk mencium bibir Asnawi. Asnawi pasrah melihat hal itu.
“TIDAAAKKKKKKKKK.........KALIAN GA BOLEH MESUM DISINI!!!!!!!!” tiba-tiba Utami muncul menembus tembok menghampiri mereka berdua sa,bil berteriak. Asnawi kaget dan langsung berdiri tegak sempurna seperti tentara yang bersiap. Hayati pun terpelanting dan jatuh ke lantai dengan keras. Melihat Hayati yang tersungkur di lantai, Asnawi langsung membungkuk untuk membantu Hayati berdiri dan setelah itu dia kembali berdiri tegak seperti tentara.
“Mbak Kunti ga apa-apa?” tanya Utami kepada Hayati yang kelihatan masih kesakitan akibat terjatuh dari pangkuan Asnawi.
“lihat tuh muka Asnawi udah keliatan engas banget” kata Utami sambil menujuk muka Asnawi.
“engga woy......aku ga mungkin engas segampang itu, iman ku masih kuat” Asnawi ngeles
“tapi itu ga pernah bohong..!!!” Utami menunjuk ke celana Asnawi yang tampak menonjol cukup besar di bagian selangkangan. Melihat hal itu Hayati langsung teriak sambil menutup matanya. Asnawi langsung menutupi bagian yang menonjol itu dan dia lari keluar kamar menuju kamar mandi.
“dia pergi kemana” tanya Hayati yag masih bingung
“palingan ke kamar mandi, pasti dia mau *sensor*.......eh olahraga olahraga disana” jawab Utami yang hampir keceplosan.
“ah aku mau nyusul Mas Nawi, aku pengen lihat Asnawi berolahraga” kata Hayati.
“JANGAAANN..... nanti Asnawi bakalan murka loh...”teriak Utami yang berusaha mencegah Hayati.
Hayati pun mengurungkan niatnya, kemudian dia mengambil baju kimono yang ada di atas kasur dan memakainya.
“kenapa sih kamu tadi ngeganggu...padahal tinggal dikit lagi aku dapet ciuman pertama dari Mas Nawi” kata Hayati yang kesal dengan Utami.
“maaf Mbak , soalya peraturan Ibuku sangat ketat disini, ga boleh mesum di dalam kamar kost, jadi aku sebagai anak harus menjalankan perintah Ibuku” jawab Utami
“tadi aku udah berusaha menjadi agresif seperti yang kamu saranin....Mas Nawi iman nya kuat banget” kata Hayati dengan ekspresi kecewa seperti baru kalah dalam sebuah permainan.
“ yaudah Mbak Kunti, nanti coba lagi....nanti mah Mbak ajak Asnawi ke taman di komplek, disana tempatnya romantis loh Mbak , coba ungkapin rasa cinta Mbak ke Asnawi disana...pasti bakalan berhasil” kata Utami sambil mencungkan jempolnya.
Hayati hanya duduk termenung mendengar apa yang dibicarakan oleh Utami barusan. Dia mulai merenung dan membayangkan seperti apa jadinya kalau dia berhasil mengungkapkan perasaanya kepada Asnawi.

Diubah oleh Martincorp 07-11-2018 13:52
jamalfirmans282
symoel08
sulkhan1981
sulkhan1981 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.