Hayati kemudian berjalan menuju jendela “tapi bukan cuman mengisi energi aku melakukan itu kepada Mas Nawi tapi sebenernyan aku jatuh cinta sama Mas Nawi” gumam Hayati sambil membuka tirai jendela dan melihat Ibu Kost yang sedang menjemur baju di halaman belakang.
“gimana sih Mbak Kunti bisa ketemu sama Asnawi, dan bisa ikut sampe sini?” tanya Utami.
“ceritanya panjang Tami, dan cukup memalukan sih hihihih” jawab Hayati tersipu malu.
“ceritain dong Mbak Kunti...........kepo parah nih”desak Utami.
“aku ketemu Mas Nawi di daerah cimanuk, di deket sungai, karena itu tempat kerjaku. Dia sering ke daerah itu sebab dia lagi ngerjain tugas prakteknya.” Hayati pun kembali duduk berselunjur diatas kasur sedangkan Utami berbaring dan kepalanya berada diatas pangkuan paha Hayati.” Pada suatu hari aku capek banget abis kerja dan pas pagi aku tidur dengan posisi duduk selonjoran di bawah pohon. Namun tiba-tiba aku ngerasain basah di muka aku kaya hujan tapi airnya anget dan bau pesing....pas aku buka mata ternyata ada orang yang lagi kencing dan pas banget ke muka aku, aku pun kaget dan langsung berdiri. Orang itu kemudian pergi begitu saja tanpa menghiraukanku, mungkin dia ga ngeliat aku, tapi aku kesel banget, aku teriakin dia tapi ga denger sampe akhirnya aku timpuk dia dengan batu, orang itu langsung menoleh dan ternyata dia adalah Mas Nawi” lanjut Hayati dan disambut suara tawa Utami.
“setidaknya aku dikencingin Mas Nawi 3 kali, setelah beberapa hari dari kejadian itu aku pindah tempat tidur ke semak-semak, eh malah dikencingin lagi, terus aku pindah ke tiang listrik juga sama dikencingi lagi disana”kata Hayati menggebu-gebu dan ekspresi wajah kesalnya.
“terus diapain dong Asnawi sama Mbak Kunti?” tanya Utami dengan ekspresi menahan tawa.
“ya aku timpuk di lag dengan batu yang lebih besar, dan karna penasaran kenapa sih bisa ada orang yang ngencingin aku tersu sampe 3 kali, akhirnya aku ikutin dia terus, apa sih yang dia lakuin di tempat itu, kok bisa sering dia berada disana” jawab Hayati.” Tiap kali ketemu Asnawi tempat itu, aku perhatiin apa yang dia lakuin, terus bagaimana sih perilaku dia.” Lanjut Hayati” dan dari situlah perasaan cinta aku kepada Mas Nawi mulai tumbuh”Hayati menutup pembicaraannya.
“terus-terus gimana Asnawi sampai bisa melihat Mbak ?”tanya Utami yang makin penasaran.
“suatu hari Asnawi berada di irigasi sampai malem, bahkan temen-temennya ninggalin dia sendiri, nah keadaan itu adalah kesempatan emas buat aku nemuin dia”. Hayati menghela napas dan melanjutkan lagi ceritanya.”aku menampakan diri di pinggir jalan ketika Asnawi melintas di jalanan. Dia menoleh ke arahku ketika motornya tepat melewatiku dari samping kanan, namun tiba-tiba Asnawi terjatuh dari motornya dan dia terpelanting dan jatuh ke kalan dengan keras sampe-sampe pelipisnya sobek . aku seketika langsung menghampiri dan menolongnya. Mas Nawi pun pingsan. Tapi untunnya di bagasi motor Mas Nawi yang sudah kebuka ada kotak p3k, isinya lengkap banget dan aku mulai menindak Mas Nawi yang masih pingsan.”
“terus apa Asnawi ga takut tuh dia ngeliat Mbak Kunti ada di situ pas sadar?” tanya Utami.
“ ya jelas lah takut, dia sampe pingsan 3 kali dan ngompol di celana...hihihihihihih” kata Hayati yang tertawa mengingat momen itu, begitu juga Utami yang ikut tertawa.
“tapi akhirnya dia pun mulai menyesuaikan dan tidak takut setelah aku ngenalin diri dan akhirnya kita pun ngobrol semaleman sampe menjelang subuh, dan aku pun akhirnya ikut ke Mas Nawi”kata Hayati.
“Mas Nawi janji akan nemuin mayat aku dan nguburinnya dengan layak,” lanjut Hayati.
Utami pun bangun dari pangkuan Hayati lalu beranjak ke meja belajar untuk membawa handphone dan kembali berbaring di kasur.”terus Mbak , udah nyatain cinta ga ke Asnawi?” tanya Utami.
“belum Mi, aku belum berani buat ungkapin itu, lagian Mas Nawi kayanya udah punya pacar, soalnya aku pernah nemuin foto cewek cantik di dompet Asnawi dan dia manusia bukan kuntilanak sepertiku”kata Hayati
“ah engga lah Mbak ....aku berani sumpah Asnawi itu jomblo garis keras, mungkin foto itu mantannya kali dan Asnawi belum bisa move on” kata Utami yang langsung bangun dan duduk di sebelah Hayati.”Mbak masih ingat wajah cewek itu? Aku penasaran pengen ngepoin dia lewat sosmednya Asnawi” Hayati pun menangguk. Kemudian Utami mulai membuka smartphone nya dan menyambungkannya degan jaringan wifi yang ada dirumahnya. Utami membuka akun instagramnya yang sudah tidak diakses selama 3 tahun sejak Utami meninggal. Banyak sekali notifikasi yang masuk akun Utami, kebanyakan adalah ucapan belasungkawa. Utami pun mencari akun instagram Asnawi di kolom searching. Dia mengetik “@mochammadAsnawi69” pada kolom pencarian. Utami sering melihat Asnawi ketika memainkan sosmednya di kamar sehingga dia tahu betul akan akun milik Asnawi. Utami mulai mencarinya di daftar follower Asnawi yang berjumlah 165. Dia mulai memperlihatkan foto-foto pemilik akun follower ansawi ke Hayati untuk mencari cewek yang ada di dompet Hayati. Kebanyakan foliwer Asnawi adalah teman-teman kuliahnya dan beberapa ada teman SMP dan SMA. Beberapa menit kemudian setelah menggeser sekitar 78 foto akhirnya Hayati menunjuk foto yang mirip dengan foto yang ada di dompet Asnawi. Foto itu memiliki nama akun “Cas_Gardner69”. Akun itu Kebetulan memiliki nomer belakang yang sama dengan akun milik Asnawi. Utami membuka akun itu dan langsung membuka ke halaman muka akun yang bernama Cas_Gardner. Didalamnya terdapat kolom biodata yang berisi tempat tanggal lahir dan ternyata cewek yang ada di dalam foto di dompet Asnawi itu bernama Cascade W. Gardner. Dia lahir di Kota Baltimore Negara Bagian Maryland State Amerika Serikat. Dia lahir tanggal 6 April 1998. Banyak sekali foto-foto Cascade di akun itu, rupanya dia sering memposting kegiatan lIburannya bersama teman teman. Utami terus menggeser halaman instagram untuk mencari-cari foto Asnawi. Dan akhirnya dia menemukan foto selfie Asnawi dan Cascade. Dalam foto itu terlihat kemesraan antara Asnawi dan Cascade yang befoto berdampingan dengan pipi yang saling bersentuhan. Sepertinya foto itu diambil sudah lama, terlihat Asnawi dan Cascade tengah mengenakan seragam SMA. Hayati tampak shock melihat foto itu, dia mendadak tertunduk lesu. Mata kuningnya mulai berkaca-kaca dan mengalirkan air mata. Dirinya seakan tidak percaya kalau Asnawi ternyata sudah memiliki pacar dan pacarnya itu sangat cantik.
“Mbak Kunti kenapa? kok nangis “ tanya Utami
“sepetinya usahaku untuk dapetin cinta Asnawi sia-sia, dia ternyata udah punya pacar, cantik banget dan sempurna.......sementara aku cuman kuntilanak yang kesepian..hiks..hiks....da aku mah apa atuh” jawab Hayati yang tidak henti-hentinya mengalirkan airmata.
Utami berusaha menyadarkan Hayati dengan menepuk-nepuk pipi Hayati dan menegakan kepala Hayati yang tetunduk. “Mbak sadar...ini bukan waktunya untuk nangis, Mbak liat mereka udah putus, foto itu diambil udah lama banget dan coba baca caption dari foto itu” kata Utami memperlihatkan caption yang tertulis di bawah foto. Caption itu bertuliskan “ selfi terakhir .......” dan dilanjutkan dengan emoticon sedih . setelah membacanya, tangisan Hayati langsung mereda dan sedikit tersipu malu.
“tapi kok fotonya masih disimpan Mas Nawi di dompet?”tanya Hayati yang tampak sibuk menghapus air mata yang membasahi pipinya.
“yaah mungkin Asnawi masih belum bisa move on, tapi aku juga kalo jadi Asnawi pasti bakal baper berat sama susah move on, soalnya harus putus pacar secantik itu.” Jawab Utami yang berlagak seperti dokter cinta.
“Cascade cantik banget dan Mas Nawi masih tetap menyimpan perasannya sama dia......terus apa yang musti aku lakuin biar dapetin cintanya Asnawi?” tanya Hayati.
“hmmm.....agak berat sih, tapi aku yakin Mbak Kunti punya kelebihan yang ga dipunyai cewek itu dan Mbak bisa dapetin Asnawi” jawab Utami dengan optimis. Hayati tampak bingung dengan jawaban Utami tentang kelebihan yang dimilikinya.”emang kelebihan aku apa?” tanya Hayati.
“itu tuh....senjata pamungkas Mbak Kunti” jawab Utami sambil menunjuk ke arah dada Hayati.
“Mbak Kunti itu punya wajah yang cantik banget ditambah body Mbak juga yang semok seperti gitar spanyol dan yang paling penting baik Mbak yang super gede itu yang ga mungkin bisa dikalahin sama si Cascade”kata Utami melanjutkan jawabannya.
“Begitukah?” tanya Hayati singkat
“Begitulah” jawab Utami super singkat “Mbak Kunti itu cocok banget sama Asnawi, dan masuk kriteria ceweknya dia”lanjut Utami.
“udah 2 orang yang ngomong gitu ke aku, pertama si abang sate yang didepan komplek terus kamu barusan, emang kriteria ceweknya Mas Nawi itu apa sih?”tanya Hayati penasaran.
“yah, punya body sama wajah cantik kayak Mbak ini......apalagi Mbak Kunti juga pinter banget dan bisa ngerawat orang sakit, itu bisa jadi nilai plusnya...” kata Utami
“terus apa yang harus aku lakuin dong? Menggodanya terus-terusan sampe Mas Nawi pingsan karna mimisan ga berhenti-berhenti?....hhihihihihih”
“iya..Mbak Kunti harus lebih agresif dan bersikap manja kepada Asnawi”
Hayati langsung bangkit dari kasur dan terlihat raut wajah semangat.” Makasih yah kamu udah ngasih aku ide yang brilian” Hayati kemudia memeluk Utami.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Ibu Kost langsung masuk ke dalam kamar. Ibu Kost langsung berteriak dan kemudian pingsan karena melihat tv yang menyala sendiri dan handphone melayang. Utami dan Hayati hanya berdiam diri ketika Ibu Kost pingsan dan jatuh ke lantai dengan keras.
“waduh gimana nih Ibuku malah pingsan nih liat aku megang hape” kata Utami yang panik dan dia menghampiri tubuh Ibunya yang terkuali lemah dilantai. Kemudian Hayati mengangat tubuh Ibu Kost dan memindahkannya ke atas kasur. “kita tunggu aja sampe Ibumu sadar dan kita diem aja disini pura-pura ga ada siapa-siapa” kata Hayati yang kemudian diikuti dengan anggukan Utami.