Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

madcabonger2018Avatar border
TS
madcabonger2018
Eggi Sudjana: Yang Tidak Marah Bendera Dibakar Tandanya Keledai
Eggi Sudjana: 
Yang Tidak Marah Bendera Dibakar Tandanya Keledai
2 November 2018

Eggi Sudjana: Yang Tidak Marah Bendera Dibakar Tandanya Keledai

Massa Aksi Bela Tauhid saat melakukan aski di Kawasan Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat. tirto.id/Andrey Gromico

"Para pembakar bendera bisa kena menistakan agama dari KUHP," kata Eggy Sudjana


tirto.id - Salah satu perwakilan orator Aksi Bela Tauhid Jilid II Eggi Sudjana mengatakan bahwa pembakar bendera bertuliskan kalimat tauhid harus dihukum berat karena termasuk ke dalam menistakan agama.

Hal ini dijelaskan Eggi di depan massa yang berada di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018), pukul 14.20 WIB. 

Ia juga mengatakan jika ada umat islam yang tidak marah ketika bendera tersebut dibakar itu tandanya mereka adalah keledai.

"Para pembakar bendera bisa kena menistakan agama dari KUHP. Umat Islam jika agamanya dinistakan ya marah, jika tidak ya kita keledai," katanya.

Eggi mengaku telah melaporkan delapan orang ke Mabes Polri terkait pembakaran bendera di Garut. Pelaporan itu termasuk kepada para pemimpin Banser dan GP Ansor.

"Allahuakbar artinya Allah maha besar, yang lain kecil. Presiden? Kecil. Gubernur? Kecil. Kita? Kecil. Apalagi kita. Menurut mantan Ketua HTI enggak ada bendera HTI, jadi yang dibakar adalah bendera tauhid," katanya.

Eggi mengklaim bahwa Presiden Turki sudah berkomentar mengenai pembakaran bendera di Garut dan mengaku heran mengapa Presiden Joko Widodo tak juga bertindak tegas.

"Itu artinya Presiden tak pihak UUD 1945!" tambahnya.

Dijadwalkan pada pukul 14.00 direncanakan Menkopolhukam Wiranto akan menerima perwakilan dari aksi massa di kantornya.
https://tirto.id/eggi-sudjana-yang-tidak-marah-bendera-dibakar-tandanya-keledai-c87F



Peserta Aksi Bela Tauhid Diimbau Tetap Damai
Jumat 02 Nov 2018 14:46 WIB


Eggi Sudjana: Yang Tidak Marah Bendera Dibakar Tandanya Keledai
Sejumlah peserta Aksi Bela Tauhid II di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumal (2/11).
Foto: Republika/Mimi Kartika


REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Dewan Kehormatan Pimpinan Pusat Muhamadiyah Din Syamsudin mengimbau kepada seluruh peserta Aksi Bela Tauhid 211 yang digelar di Jakarta, Jumat (2/11), untuk tidak menimbulkan aksi yang anarkis. Ia mengimbau agar aksi tetap dilakukan secara damai. 

"Saya mengimbau kepada pendukung Aksi Bela Tauhid (211) untuk tetap menjaga kedamaian. Niat yang baik kemudian dilaksanakan dengan baik," kata Din di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka), Sleman, DIY, Jumat (02/11).  

Ia menuturkan, aksi ini sah-sah saja untuk dilakukan. Sebab, setiap warga negara bebas berekspresi. Tentunya tidak keluar dari nilai-nilai dan etika yang berlaku. 

"Perlu diperhatikan etika dan peradaban yang saya kira sah adanya. Apalagi menyangkut tauhid itu penting. Untuk itu, kita tetap dan bagaimana pembelaan tauhid terhadap kita umat islam itu ya menampilkan secara sejati kepribadian yang bertauhid," ujarnya. 

Dengan dilakukannya aksi ini dengan damai, maka perpecahan juga tidak akan terjadi, khususnya sesama umat Islam. Untuk itu, jangan sampai aksi yang dilakukan kali ini menibulkan perpecahan. 

Ia juga mengimbau agar umat Islam tidak terprovokasi dengan berbagai pihak yang ingin mengadu domba baik itu sesama umat Islam maupun dengan kelompok lain. Sebab, ada beberapa pihak yang menurutnya dapat menjadikan masalah ini sebagai alat untuk memecah belah bangsa. 

"Saya justru menengarai lain, hal-hal ini semua tidak lepas dari pihak lain yang ingin mengadu domba sesama umat Islam. Maka umat Islam harus betul-betul menyadari, Ukhuwah Islamiyah terlalu mahal untuk dikorbankan," katanya. 

https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/11/02/phk2xs370-peserta-aksi-bela-tauhid-diimbau-tetap-damai

----------------------------

Quote:


Koreksi untuk Eggi Sudjana:
Perhatikan video diatas itu, dimana terlihat jelas bahwa seekor ayam jago dan betinanya, dan juga kumpulan burung dara, sama sekali tak berani mengusik tulisan lafadz ALLAH di atas tanah yang dibentuk dari bahan makanan hewan itu. Ini menunjukkan bahwa di dunia perbinatangan pun mereka sujud kepada Allah. Mereka bertasbih. Makanya nggak berani mengusik tulisan itu.

Sementara manusia?
Anda tahu sendirilah!
Itu menunjukkan dalam tahapan tertentu, sikap dan akhlak manusia ternyata lebih rendah dari keledai,  bukan malah sebaliknya seperti yang anda sindirkan itu!

Eggi Sudjana: Yang Tidak Marah Bendera Dibakar Tandanya Keledai

Sekarang perhatikan tulisan ARAB diatas itu ... disana ada lafadz ALLAH ... dan kalimat toyibbah lainnya. Lafadz seperti itu ada tertulis di dalam Al Qurán. Artinya sebagian atau seluruhnya dari kalimat diatas itu adalah ayat di dalam Al-Qurán. Makanya bila lafadz ALLAH atau ayat Al Qurán itu tertulis di atas kain (seperti di bendera misalnya, atau ditulis di topi atau diatas kain ikat kepala) seharusnya memang dimuliakan dan dihormati. Bahkan bila tulisan lafadz itu ada di atas tanah sekali pun (belajar dari kasus hewan yang tak berani menyentuh kalimat itu seperti di video diatas itu). Lafdz ALLAH memang bisa terbentuk dimana saja, bahkan ketika pesawat TNI AU saat terbang membentuk sebuah formasi seperti video dibawah ini



emoticon-Ultah

Diubah oleh madcabonger2018 02-11-2018 14:19
-7
3K
54
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.5KThread46.1KAnggota
Tampilkan semua post
khayalanAvatar border
khayalan
#20
Quote:


Apa lagi?

Jokowi masih jadi presiden soalnya..
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.