Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vitaandayani25Avatar border
TS
vitaandayani25
Fakta Insiden Lion Air, Pesawat Tak Meledak di Udara hingga Penemuan 24 Jenazah

Anggota Basarnas melakukan persiapan untuk mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 ke laut, di Pelabuhan Jakarta, 29 Oktober 2018. Pesawat Lion Air tujuan Pangkalpinang tersebut membawa 188 orang. (AFP PHOTO/RESMI MALAU)

Jakarta - Pencarian badan pesawat Lion Air JT 610 terus dilakukan oleh petugas gabungan. Basaranas mengonfirmasi, badan pesawat tidak ditemukan di lokasi terakhir pesawat hilang kontak. Sementara itu, KNKT menduga badan pesawat hancur karena menghujam laut. Hal ini membantah dugaan pesawat meledak di udara.
Berikut fakta baru pencarian badan pesawat Lion Air JT 610.

1. Tak ada jejak badan pesawat di titik hilang kontak




Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). (ANTARA FOTO/DOC.BASARNAS)

Direktur Operasional Basarnas Brigjen Bambang Suryo mengatakan, tim pencarian tidak menemukan badan pesawat Lion Air JT 610 di lokasi terakhir pesawat tersebut hilang kontak.

Seperti diketahui, Lion Air JT 610 jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, setelah sempat hilang kontak, Senin (29/10/2018) pagi. "Lokasi koordinat sudah kami tentukan bahwa last contact. Begitu dilakukan penyelaman tidak ada. Mungkin tempat lain, di tempat yang bukan last contact itu," kata Bambang saat konferensi pers di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).

Bambang menyebutkan, pergeseran atau perubahan posisi badan pesawat tersebut bisa terjadi karena arus bawah laut. Penyebab lainnya, bisa karena koordinat saat hilang kontak yang kurang tepat.

2. KNKT bantah pesawat Lion JT 610 meledak di udara




Personel Basarnas menyiapkan peralatan selam untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). (ANTARA FOTO/BASARNAS)

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono menduga pesawat Lion Air JT 610 hancur saat jatuh membentur permukaan air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Karena kecepatannya tinggi. Waktu impact itu ya kemungkinan besar akan tidak utuh," ujar Soerjanto, di gedung Crisis Center Terminal IB Bandara Soetta, Senin (29/10/2018).

Soerjanto meyakini, pesawat tidak meledak di udara karena serpihan pesawat tidak menyebar jauh dari titik jatuhnya pesawat. "Kalau pecah di udara, sebarannya berkilo-kilo. Tapi, ini kan cuma di titik itu saja," ujar Soerjanto.
 
3. 14 kapal dikerahkan untuk mencari korban dan badan pesawat


Tim Basarnas menyisir perairan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).(KOMPAS.com/FARIDA FARHAN)

Tim SAR gabungan tetap melakukan pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 pada Senin (29/10/2018) malam. 

"Enggak berhenti 24 jam itu penting kami menggunakan sif operasi pencarian," kata Direktur Operasi Basarnas Bambang Suryo dalam konferensi pers.

"Mungkin 4-5 jam ganti personel terus sampai dengan kita maksimalkan untuk menemukan bangkai kapal tersebut," sambung dia. Sebanyak 14 kapal tetap dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian di permukaan laut maupun di dasar laut menggunakan alat khusus pendeteksi bawah laut.
 
4. Lion Air: hasil sementara proses evakuasi temukan 24 jenazah



Anggota Basarnas melakukan persiapan untuk mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 ke laut, di Pelabuhan Jakarta, 29 Oktober 2018. Pesawat Lion Air tujuan Pangkalpinang tersebut membawa 188 orang.(AFP PHOTO/RESMI MALAU)

Pencarian hari pertama pada hari Senin (29/10/2018), 24 jenazah telah dievakuasi petugas dari lokasi kecelakaan pesawat Lion JT 610. "Informasi per 29 Oktober 2018 bahwa telah menerima konfirmasi dari Basarnas yaitu 24 kantong jenazah.

Upaya evakuasi seluruh penumpang, kru, dan pesawat JT-610 yang mengalami kecelakaan pada Senin di perairan Karawang, Jawa Barat, akan terus dilakukan," kata Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro Selasa dini hari, (30/10/2018).

Ke-24 jenazah tersebut selanjutnya akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi.

Selngkapnya: Fakta Insiden Lion Air, Pesawat Tak Meledak di Udara hingga Penemuan 24 Jenazah
Diubah oleh vitaandayani25 30-10-2018 08:21
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
9.2K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Tampilkan semua post
samir77Avatar border
samir77
#27


foto di atas foto saat pesawat menabrak bongkahan es kecil di awan, hasil nya bisa dilihat sendiri



foto diatas saat foto menabrak burung, moncong pesawat sampe hancur plus tubuh burung hancur,

sekarang bayangkan pesawat dengan kecepatan 650 km/jam menabrak air yg diam, kalau agan belajar fisika pasti paham semakin besar kecepatan benda maka semakin besar energi kinetik yg dihasilkan
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.