Sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat hari sumpah pemuda, tepat pada tanggal 28 Oktober 2018 kemarin merupakan 90 tahun peringatan sumpah pemuda. Apakah momen ini hanya sebatas seremonial saja dipenghujung bulan oktober setiap tahunnya ? Bisa iya bisa tidak tergantung setiap orang memaknainya… Setidaknya dengan memperingatinya setiap tahun, semoga cita cita luhur dari pendahulu kita tetap terjaga dan berkobar tersalurkan di hati para pemuda penerus bangsa Indonesia…

Pada poin ketiga sumpah pemuda yang berbunyi, “Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”… Lantas setelah membaca berulang kali serta mencoba mengerti maknanya… aku sendiri merasa malu terhadap bahasa sehari hari yang aku gunakan baik itu untuk berkomunikasi dengan teman, lingkungan kantor ataupun sosial media…

Kenapa Malu..? Para pendahulu kita memperjuangkan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa ini.. tapi saat ini keutuhan bahasa indonesia di mata sebagian para pemuda jaman sekarang dirasa kurang keren... sebagian pemuda indonesia saat ini lebih suka mencampur campurkan bahasa asing (Inggris) dengan bahasa indonesia… Lalu apakah hal ini sudah melenceng dari makna sebenarnya poin ketiga sumpah pemuda..?

Hal ini tergantung pada persepsi masing masing individu, ada beberapa poin yang mempengaruhi pencampuran bahasa bagi para pemuda indonesia, hal ini tidak berlaku bagi warga negara asing yang belajar Bahasa Indonesia… poin tersebut antara lain :

1.Orang Indonesia yang dari kecil tinggal di luar negeri
Beberapa pemuda Indonesia ada yang lahir di negeri orang misalkan saja Amerika, sejak kecil dia lebih sering menggunakan bahasa sehari harinya baik itu di sekolah maupun rumah dengan bahasa inggris. Namun dia juga tidak melupakan bahasa tempat asalnya, jadi wajar dalam berkomunikasi kurang lancar serta sering tercampur bahasa inggris.

2.Orang Indonesia yang lama bekerja di luar negeri
Bagi yang bekerja lama entah itu belasan atau puluhan tahun, wajar bila dalam berkomunikasi cenderung tercampur bahasa indonesianya tercampur dengan bahasa asing yang dipakai sehari hari.

3.Orang Indonesia yang tinggal di Indonesia, berprofesi yang berhubungan dengan bahasa asing
Karena tuntutan profesinya, jadi sehari hari orang tipe ini menggunakan bahasa selain bahasa indonesia sebagai bahasa profesional sehari hari. Karena hal tersebut, kadang kala saat berkomunikasi dengan bahasa indonesia banyak kosa kata yang tercampur.

4.Orang indonesia yang tinggal di indonesia yang menguasai bahasa asing.
Poin ini sedikit berbeda dengan poin ketiga, tipe orang ini dalam hal berkomunikasi yang sering mencampurkan bahasa asing misal bahasa inggris dengan bahasa indonesia untuk sekedar menunjukan kemampuannya dalam menguasai bahasa asing, hal ini banyak terlihat di dunia entertaintment kita saat ini. Tapi ada juga kok sebagian orang, meskipun dia fasih bahasa asing tetapi menggunakan bahasa indonesia tanpa mencampur campurnya.

5.Orang Indonesia yang tinggal di Indonesia yang kurang mampu bahasa asing
Yang terakhir, hanya mengikuti tren bahwa dengan mencampurkan bahasa asing (inggris ) dengan bahasa indonesia seolah ingin menunjukan bahwa dirinya bisa dikategorikan sebagai anak gaul dan berwawasan. Hal ini sering di jumpai pada anak muda jaman sekarang, contohnya banyak sekali yang bisa kita lihat di media sosial baik itu percakapan, status ataupun kutipan kutipannya.

jadi pada golongan keempat yang hanya ingin menunjukan kemampuan berbahasa asing serta golongan kelima inilah menurutku yang tidak sesuai dengan makna sumpah pemuda.

Pada dasarnya memang sudah salah kaprah dan menurutku sedikit tidak mungkin untuk merubah cara pandang penggunaaan bahasa indonesia yang baik dan benar untuk para pemuda Indonesia saat ini yang suka mencampur campur bahasa.

Apakah kalian SETUJU bahwa tidak mungkin dapat merubah cara pandang anak muda saat ini dalam berbahasa indonesia yang baik dan benar tanpa mencampur campur dengan bahasa asing..? Semoga banyak yang TIDAK SETUJU…

Jika TIDAK SETUJU bagaimana solusinya menurut kalian..?