Kaskus

Story

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK

Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
habibhievAvatar border
aji601602662Avatar border
dukronisirya115Avatar border
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#6
BAGIAN 3
TERNYATA WANITA ITU

“SETAAAANN….KUNTIIIIII……………..AARRRRGHHHH!!!!!!!!” seketika Asnawi langsung berteriak, kaget dan berusaha untuk lari.
Wanita itu berambut hitam panjang terurai, muka putih pucat, senyum menyeringai, raut wajah senyum tapi sangat menyeramkan. Matanya berwarna kuning terang, sebelah kanan bola matanya keluar dari rongga mata dan menggantung ke pipi, yang sebelahnya nya lagi menatap Asnawi dengan tatapan kosong.

Asnawi bergegas langsung berdiri dan lari ke arah motornya, namun apa daya keadaan kakinya yang terluka akibat kecelakaan membuatnya terjatuh dan kesulitan untuk berdiri lagi.

“mas mau kemana?...jangan jalan dulu, kaki kamu masih sakit,…sini mas aku tolongin…..” kata kunti sambil melayang mendekati Asanawi yang merangkak untuk terus mendekati motornya yang terparkir di pinggir jalan.

“pergiii…sana jangan ganggu gue, kaditu siah….” teriak Asnawi

“mas…hihihihihi” tawa kunti

“anjiisss malah ketawa ……………….pergiiiiii” teriak Asnawi sambil merangkak menjauhi pohon tadi dan kemudian dia menengok kebelakang tubuhnya dan melempar batu pada Kunti kemudian Kunti itu hilang seketika .

“ untung dia udah ilang” Asnawi bernapas lega.

Asnawi bernapas terengah-engah sambil duduk menghadap kearah pohon tempat dia tadi bersandar. Dia melihat-lihat keadaan di sekelilingnya Sesaat dia merasa baru bangun dari mimpi buruk. Asnawi berusaha untuk menggerakkan kakinya dan berusaha berdiri. Butuh waktu lima belas menit bagi Asnawi untuk berdiri.

“akhirnya gue bisa berdiri, saatnya gue pulang”. Ketika dia membalikan badan, tiba tiba sosok Kunti itu muncul di depannya.

“ mau pergi kemana mas….”Kata Kunti dengan senyum menyeringai dan wajah pucat menyeramkan.

Melihat hal barusan, Asnawi langsung pingsan, badannya jatuh ke tanah dengan kencang .

“yaah pingsan lagi, padahal aku kan Cuma nanya.” Kata kunti geleng-geleng kepala. “terpaksa aku harus mengankat dia lagi ke pohon, mana berat lagi…..uuhh” keluh Kunti sambil mengangkat badan Asnawi kembali ke tempat tadi dan berusaha memnyandarkannya dengan nyaman kemudian membersihkan lukanya lagi.

Beberapa menit kemudian Asnawi mulai sadar namun ketika melihat dihadapannya ada kunti, Asnawi kembali pingsan. Setidaknya Asnawi pingsan 3 kali sampai akhirnya kunti jadi sangat kesal. Dia membaringkan badan Asnawi di atas tanah dan menempatkan kepalanya diatas pangkuan kunti. Kunti itu mulai mengelus-elus rambut Asnawi kemudian dia memijat kepalanya. Beberapa menit kemudian Asnawi mulai membuka mata kembali dan berteriak kencang karena melihat dirinya tengah berbasring di pangkuan sang kuntilanak. Dengan cepat Kuntilanak itu pun menutup mulut Asnawi dengan tangannya. “Sssstttt…jangan berisik, aku lagi mijitin kepala kamu biar relaks” bisik sang Kuntilanak. “ aku akan buka mulut kamu, tapi kamu harus tenang yah jangan teriak, nanti bakalan mengundang setan- setan yang lain”.
Asnawi menganggukkan kepalanya dan Kunti itu pun menyingkirkan tangannya dari mulut Asnawi. Asnawi takut bukan kepalang, dia harus berbaring diatas pangkuan kuntilanak dengan kondisi seluruh badan sakit gara-gara kecelakaan. Tubuh Asnawi bergetar karena merasakan dingin yang menjalar dari kepalanya. Dia serasa tidur dengan bantal es karena paha kuntilanak itu sangat dingin. Karena sudah tidak kuat lagi menahaan rasa takutnya Asnawi pun mengompol di celana. Dia pasrah dengan keaadaan yang dialamainya, dia tidak bisa berdiri apalagi berlari.

“apa yang lagi kamu lakuin ke aku ? .....ampun kunti, jangan ambil jiwa aku……jangan makan otak ku ...........ampuunn, aku belum khawin” Asnawi memelas.

“hihihihi......tenang.!!....aku lagi mijitin kepalamu biar rileks....lagian siapa yang mau ngambil jiwa dan makan otak kamu? Emangnya aku zombie...?” kata kuntilanak santai. ”Aku tuh lagi nolongin kamu…..tolong jangan panggil aku Kunti namaku Hayati, oke”. Kata Hayati sambil tersenyum dengan bola mata kanan yang masih menggantung di pipi. Ekspresi Asnawi ketika melihat hal itu sangat ketakutan, namun ketika Asnawi mendegar nama kuntilanak itu, dia langsung tertawa.

“kenapa kamu tertawa...?” kata Hayati heran.

“nama kamu...hehehe....itu kaya nama yayasan punya bapa aku..hahaha...yayasan Hayati...” ujar Asnawi yang dengan ekspresi yang lebih santai. “ iya bapak aku kan dokter, doi punya yayasan sunat gratis yang bernama Hayati..........hahaha”. Hayati terdiam mendengar hal itu dan kelihatan malu karena ditertawakan Asnawi.

“ okeh Hayati, Maafin aku…...udah ngetawain kamu....tapi tolong mata kamu benerin dulu, aku mau muntah nih” kata Asnawi dengan wajah mualnya.

“ oh iya maaf mas…..hihihi abisnya udah tuntutan pekerjaan”. Hayati langsung memasukan kembali bola matanya kedalam rongga mata. Setelah matanya kembali normal mulai terlihat wajah Hayati yang cantik tapi banyak bekas-bekas luka dan kulit pucatnya. Tapi bagi Asnawi sudah dianggap mendingan daripada melihat wajahnya yang sebelumnya. “kenapa mas??....kok jadi bengong” tanya Hayati setelah melihat Asnawi yang Cuma bengong melihat perubahan wajahnya.

“ohh..engga kok Hayati, aku Cuma liatin wajah kamu ternyata cantik yah hehehe, oh iya namaku Asnawi….” Kata Asnawi sambil bangkit dari posisi berbaringnya kemudian duduk berhadapan dengan Hayati dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman. Hayati pun tersenyum dan menyambutnya dengan baik, tangan putih Hayati dengan kuku berwrna hitam dan panjang langsung menyalami tangan Asnawi dengan Erat. Tangannya halus sekali dan dingin.

“Makasih banget yah Hayati atas pertolongannya , ngomong-ngomong kenapa kamu menolongku? Kan bisa aja kamu langsung mengambil jiwa aku pas aku mati .” Tanya Asnawi

“iya mas awalnya pas liat mas kecelakaan aku mau ngelakuin itu tapi pas ngedeketin dan liat muka mas, aku jadi teringat sama pria yang aku cintai dulu semasa aku hidup.” Jawab Hayati lengkap.

“jalan ini memang sangat angker mas, disini tempat kerjaku, aku suka nakut-nakutin manusia yang lewat dan bahkan aku mengambil jiwa mereka yang kecelakaan disini, tapi buat kamu pengecualian hihihih “ kata Hayati diikuti dengan tawa khas kuntilanaknya. “ kamu bukan manusia biasa, energi kehidupan mu sangat besar sehingga pas aku ngedeketin mas, tubuhku langsung menyerap banyak energi itu dan aku jadi bisa menyentuh tubuh mas dan bahkan aku mengankat mas dari jalan kesini” Kata Hayati. “kok merinding yah dengernya...” kata Asnawi dengan ekspresi ketakutan.

“memangya energi kehidupan itu apa?” Tanya Asnawi

“ energi yang dipancarkan manusia, energi itu bisa aku serap dan menjadi kekuatan. Itulah makanya aku jadi bisa memegang benda fisik yang ada” jawab Hayati yang memperhatikan kaki Asnawi yang tampak terluka. Hayati kemudian mengambil pembalut dan memasangnya di kaki Asnawi .Hayati selesai mebalut kaki Asnawi dan dia berpindah ke samping kanan Asnawi kemudian duduk kembali. Mereka duduk memunggungi jalan dan menghadap ke arah jurang. Tampak dihadapan mereka hutan yang cukup luas tersinari oleh cahaya bulan yang benderang. Sesekali kelelawar melewati di atas kepala mereka. Asnawi masih ketakutan tapi rasa penasaran akan Hayati lebih besar dan mengalahkan rasa takut itu.

“maaf Hayati, kamu kok bisa ngobatin aku, ngejahit luka sama membalut kaki aku yang terluka, apa kamu semacam dokter hantu? hehehe” Tanya Asnawi

“hihihihi, dokter hantu….mas nih bisa aja” Hayati ketawa terbahak-bahak

“ semasa hidup aku adalah mahasiswa kedokteran mas, pas aku mati, aku lagi jadi dokter KO-AS ” Jelas Hayati

“ooh pantesan kamu bisa ngobatin aku, hehe,…” kata Asnawi takjub

“mas, kamu dokter yah? Di motor kamu ada kotak p3k lengkap bgt peralatannya?”

“ah engga, aku cuman mahasiswa teknik, bapak, ibu sama kakak ku yang dokter mah, aku selalu di doktrin sama mereka harus selalu ada kota p3k di kendaraan”. Jelas Asnawi

“waah hebat mas, kenapa mas ga ikut ortu mas? Jadi dokter? Asik loh kuliah kedokteran hihihih” Tanya Hayati.

“aku takut liat darah Ti aku gabisa jadi dokter, aku aja tadi liat kamu dengan mata menggantung itu, aku langsung mual” jawab Asnawi

“kalo liat ini juga bikin mas mual juga yah hihihihhi” kata Hayati yang tiba tiba Hayati memunggungi Asnawi dan memperlihatkan punggunya yang bolong dan berlumuran darah. Seketika Asnawi langsung muntah banyak. Hayati tertawa terbahak-bahak, Asnawi pun kesal.

“Yaelah fakkkk …….oooeeeekhh.....sekalian aja tempelin ke mukaku punggumu...biar puasss” gumam Asnawi sambil muntahn”cieeee marah euy...nanti cepet tua loh...hihihih”Hayati menertawakan asanai sambil nepuk-nepuk pundak Asnawi.

“BODO AMAT...!!!!” kata Asnawi berusaha kembali duduk dan Hayati yang langsung menegakan posisi duduk Asnawi yang tadi sempat tersungkur dan muntah-muntah.

“ maafin aku mas, aku orangnya suka bercanda ” kata Hayati dengan tatapan memelasnya sepert kucing yang minta dimanja oleh majikannya, Asnawi pun akhirnya luluh hatinya melihat tatapan mata kuning Hayati yang berbinas-binar.

“kamu tuh ya jail banget” kata Asnawi sambil membersihkan sisa muntahan di mulutnya.“oh iya Hayati, aku berhutang budi padamu, gimana aku harus membalasnya” Tanya Asnawi serius.

“ ga apa apa mas, aku iklas ko menolong mas, malah aku bahagia bisa ketemu mas yang bisa nemenin aku sekarang dan ngobrol-ngobrol malem mini” jawab Hayati

“maaf yah Hayati, ngomong-ngomong kamu matinya kenapa? Kenapa bisa gentayangan?tanya Asnawi.

Hayati pun langsung terdiam, raut wajahnya berubah jadi sedih dan mengeluarkan air mata.

“aku dibunuh mas sama pacar aku, aku dilempar ke jurang.” Jawab Hayati

“kenapa pacar kamu jahat banget ngebunuh kamu?” Tanya Asnawi

Tiba-tiba ekspresi ahayti menjadi murung dan mendadak suasana yang sudah cair menjadi kelam.“dia menghamili aku mas dan gamau bertanggung jawab, aku….aku……hiks..hiks” Hayati mulai menangis dan menundukan wajahnya hingga tertutup oleh rabut hitamnya.
Asnawi dengan spontan merangkul pundak Hayati dan tangan Asnawi memegang dagu Hayati, menegakkan kembali kepala Hayati yang tadi tertunduk lesu. Asnawi lalu mengusap air mata yang membasahi pipi Hayati dan dan memandang mata kuning Hayati yang berkaca-kaca. “maaf Hayati, aku ga bermaksud bikin kamu sedih….maafin aku..sudahlah jangan dinget-inget lagi” kata Asnawi yang berusaha menghibur dan tampil keren. Hayati pun langsung memeluk erat Asnawi. Tubuh Hayati sangat dingin, Asnawi menggigil karena dingin yang mulai menjalar ke seluruh tubuh Asnawi. Asnawi pun mendorong badan Hayati untuk menjauh dari tubuhnya. “ Hayati pelukan nya jangan lama-lama, kamu dingin banget…..”kata Asnawi kedinginan.

“ maaf mas….hihihi udah lama banget aku ga meluk orang” Hayati tersipu malu.

“ aku janji akan menemukan mayat kamu dan menguburkannya dengan layak……biar kamu ga gentayangan lagi...kamu tahu ga tempat kamu mati dimana? ”tanya Asnawi.

“aku gatau mas dimana aku mati, ………….lagian sakarang mayat aku pasti tinggal tulang dan sebagian udah jadi tanah” jawab Hayati.
“ Gapapa Hayati, mari kita cari tahu bersama…………janji yah”kata Asnawi sambil menjulurkan jari kelingking dan mengajak Hayati untuk salam kelingking sebagai ikatan janji.

“ iya mas…….” Hayati menyambut salam kelingking itu.

Suasana malam semakin larut, sinar rembulan mulai menyelimuti tempat itu. Mereka berdua sedang asyik mengobrol, saling melempar candaan, ketawa bareng, memandang langit yang cerah dan dan menggambar pola pola rasi bintang, di tengah sepinya malam. Malam itu adalah malam yang tak bisa dilupakan Asnawi, berawal dari malam yang horror berubah menjadi malam yang paling romantis dan mengerikan seumur hidupnya bersama seorang KUNTILANAK.

Asnawi melihat jam tangannya sudah menunjukan jam 3 pagi. Asnawi kaget sampai lupa waktu gara-gara asyik ngobrol dengan Hayati.
“waduh udah jam 3 aja, aku musti pulang nih ke Bandung, ga kerasa ngobrol sama kamu” kata Asnawi

“iya mas,…………..ayo aku bantu jalan ke motor, kaki mas kan masih luka” kayta Hayati sambil membantu Asnawi berdiri dan membopongnya ke tempat motor berada.

“badan kamu tinggi banget yah…..heheheh sepantar sama aku” kata Asnawi heran.

“ aku kan melayang mas, ga napak bumi” jawab Hayati. Setelah sampai, Asnawi langsung naik motor dan meyalakan mesin.
“mas, boleh ga aku ikut kamu, aku takut disini?” pinta Hayati ke Asnawi.”kenapa kamu takut disini, kan kamu mahluk yang paling menakutkan disini..hehehe”. Hayati mendekati Asnawi untuk membisikan sesuatu ke kuping Asnawi.” Aku takut sama bos ku, soalnya aku telah membangkan dan tidak mengambil jiwa mas.” Bisik Hayati. Asnawi terdiam dan mulai berpikir kenapa Hayati bisa setakut itu sama bosnya, memangnya bosnya itu siapa? Apakah lebih mengerikan dari kuntilanak.

“yuukkk…….kamu duduk di balakang sini” Asnawi pun mengajak Hayati pulang ke Bandung. “serius mas...?” kata Hayati dengan mata kuningnya yang berbinar-binar.

” Iyalah masa aku bohong, tapi ada satu syarat mutlak” kata Asnawi serius.

“apa itu mas?”

“kamu harus janji ga lagi nakutin orang dan janji engga ngambil jiwa orang yang ga berdosa lagi yah”

“emmm.....oke mas aku janji...hihihih”.

Hayati sangat senang bukan kepalang, wajahnya merona merah. Motor pun malaju dengan pelan menuju Bandung dengan Hayati duduk dibelakang Asnawi. Hayati berpegangan pada pinggang Asnawi.

........................................................

Maaf baru update, kemaren ane abis dinas lapangan mencari sesuap nasi.........emoticon-Peaceemoticon-Peace emoticon-Peace
Diubah oleh Martincorp 28-11-2018 12:28
santet72
MFriza85
jalakhideung
jalakhideung dan 45 lainnya memberi reputasi
44
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.