- Beranda
- Stories from the Heart
Duniaku dan Game Online part1
...
TS
luthea714
Duniaku dan Game Online part1
Hallo semua, nama saya Wisintha Silvhianna,
saya masih newbie dalam membuat cerita, jadi saya mohon maaf apabila ada terjadi kesalahan,
mohon kritik dan saran nya terutama yg membangun,
terima kasih
Duniaku dan Game Online
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
mohon maaf kalau update nya setelah ini bakalan lama, karena aku ingin ceritanya mengikuti alur cerita ku di dunia nyata,
terimakasih pengertiannya
saya masih newbie dalam membuat cerita, jadi saya mohon maaf apabila ada terjadi kesalahan,
mohon kritik dan saran nya terutama yg membangun,
terima kasih
Duniaku dan Game Online
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
mohon maaf kalau update nya setelah ini bakalan lama, karena aku ingin ceritanya mengikuti alur cerita ku di dunia nyata,
terimakasih pengertiannya
Diubah oleh luthea714 24-10-2018 07:02
anasabila memberi reputasi
1
953
11
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luthea714
#9
Duniaku dan Game Online part5
Duniaku dan Game Online
(part 5 aku dan imajinasiku saja)
Senin esoknya aku kembali datang kesekolah seperti biasa. Aku mengharapkan akan ada hal baru yang terjadi di sekolah karena 2 matahari itu. aku pun untuk pertama kalinya merasa berdebar-debar saat datang kesekolah. Yang lain datang seperti biasa, mengobrol seperti biasa, dan belajar seperti biasa. Harapan kecil ku pun pupus saat pulang sekolah. Tak ada yang berubah dalam dunia nyata ku. si 2 matahari itu bertindak seperti biasa seolah-olah hal yang terjadi jumat kemarin hanyalah imajinasi ku.
Aku pun pulang kerumah dan masuk ke dunia game lagi. Aku agak malu dengan kejadian tadi, jadi aku putuskan untuk bertindak seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi. Aku bermain seperti biasa. Menaikkan level seperti biasa. Dan mengobrol dengan anggota grup ‘dikala senja’ seperti biasa. Jujur saja aku agak malas untuk datang kesekolah besok, tapi mau bagaimana lagi, aku akan hadir saja untuk formalitas. Keesokan harinya seperti dugaanku hari itu berjalan seperti hari-hari ku pada umum nya. Tidak ada hal menarik yang terjadi. Aku tetap tak terlihat di sekolah. Yah mau bagaimana lagi, mungkin ini memang sudah jalan hidupku. Aku pun kembali melalui nya dengan pasrah.
Keesokan hari nya pun sama seperti itu. Dari sana aku belajar akan satu hal, aku tidak boleh berharap lebih dari siapa pun. Harapan yang aku letakkan pada mereka terbukti hanyalah sekedar imajaniasi ku. mereka tetap tidak melihat ku. tak peduli sebagaimana pun manisnya orang berkata, kata kata tetap hanya sebuah kata. Aku belajar untuk tidak begitu percaya pada perasaan ku saat itu juga. Dan kehidupan ku yang kesepian di dunia nyata ini pun berlanjut.
Haha, aku bingung harus bagaimana. Bahkan percaya pada perasaan ku pun terbukti salah. Aku sudah tak tau lagi harus bagaimana. Aku pun memutuskan untuk berhenti dan melanjutkan petualangan di dunia game. Setidak nya ini bisa menghiburku meski tak bisa mengobati ku secara utuh.
Kalau kau ada di posisi ku apa yg akan kau lakukan ? suara yg ku keluarkan tidak pernah mencapai orang lain, tindakan ku pun hanya dianggap angin lewat. Aku bisa apa lagi. Mungkin ini saat nya untuk aku menyerah pada kehidupan dunia nyata ku. Andai saja aku bisa bertemu dengan ‘si kelinci ganas’ dan ‘si tikus kecil’ di dunia nyata. Kira kira seperti apa ya kehidupan mereka di dunia nyata? Aku yakin mereka pasti benar benar berbanding terbalik dengan ku. haha mulai ngaco aku mikir nya.
Aku pun pulang sekolah dan bermain game online itu lagi. Sekolah, main, makan, dan tidur, siklus yang selama ini tak terpisahkan dari ku. Dunia terus berputar tiada henti, dunia kejam tempat ku berada saat ini. Walau tak nyata setidak nya di dunia itu meraka menganggap ku ada. Dan aku cukup senang dengan hal itu. begitu seharus nya. Tapi kenapa air mataku tak bisa berhenti. Kenapa aku menangis memikirkan hal yang terjadi pada hidup ku, aku harus nya senang sudah mendapat teman di dunia online. Aku harus nya sudah merasa cukup dengan hal itu. tapi kenapa aku tak bisa berhenti menangis. Perasaan sedih dan marah bercampur aduk diiringi air mata yg bercucuran. Oh Tuhan, bantu aku ya Tuhan. Kalau memang berharap mempunyai teman itu salah, kenapa Engkau mananam perasaan ini padaku ya Tuhan. Seseorang, ku mohon tolong lah aku !!!!
(part 5 aku dan imajinasiku saja)
Senin esoknya aku kembali datang kesekolah seperti biasa. Aku mengharapkan akan ada hal baru yang terjadi di sekolah karena 2 matahari itu. aku pun untuk pertama kalinya merasa berdebar-debar saat datang kesekolah. Yang lain datang seperti biasa, mengobrol seperti biasa, dan belajar seperti biasa. Harapan kecil ku pun pupus saat pulang sekolah. Tak ada yang berubah dalam dunia nyata ku. si 2 matahari itu bertindak seperti biasa seolah-olah hal yang terjadi jumat kemarin hanyalah imajinasi ku.
Aku pun pulang kerumah dan masuk ke dunia game lagi. Aku agak malu dengan kejadian tadi, jadi aku putuskan untuk bertindak seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi. Aku bermain seperti biasa. Menaikkan level seperti biasa. Dan mengobrol dengan anggota grup ‘dikala senja’ seperti biasa. Jujur saja aku agak malas untuk datang kesekolah besok, tapi mau bagaimana lagi, aku akan hadir saja untuk formalitas. Keesokan harinya seperti dugaanku hari itu berjalan seperti hari-hari ku pada umum nya. Tidak ada hal menarik yang terjadi. Aku tetap tak terlihat di sekolah. Yah mau bagaimana lagi, mungkin ini memang sudah jalan hidupku. Aku pun kembali melalui nya dengan pasrah.
Keesokan hari nya pun sama seperti itu. Dari sana aku belajar akan satu hal, aku tidak boleh berharap lebih dari siapa pun. Harapan yang aku letakkan pada mereka terbukti hanyalah sekedar imajaniasi ku. mereka tetap tidak melihat ku. tak peduli sebagaimana pun manisnya orang berkata, kata kata tetap hanya sebuah kata. Aku belajar untuk tidak begitu percaya pada perasaan ku saat itu juga. Dan kehidupan ku yang kesepian di dunia nyata ini pun berlanjut.
Haha, aku bingung harus bagaimana. Bahkan percaya pada perasaan ku pun terbukti salah. Aku sudah tak tau lagi harus bagaimana. Aku pun memutuskan untuk berhenti dan melanjutkan petualangan di dunia game. Setidak nya ini bisa menghiburku meski tak bisa mengobati ku secara utuh.
Kalau kau ada di posisi ku apa yg akan kau lakukan ? suara yg ku keluarkan tidak pernah mencapai orang lain, tindakan ku pun hanya dianggap angin lewat. Aku bisa apa lagi. Mungkin ini saat nya untuk aku menyerah pada kehidupan dunia nyata ku. Andai saja aku bisa bertemu dengan ‘si kelinci ganas’ dan ‘si tikus kecil’ di dunia nyata. Kira kira seperti apa ya kehidupan mereka di dunia nyata? Aku yakin mereka pasti benar benar berbanding terbalik dengan ku. haha mulai ngaco aku mikir nya.
Aku pun pulang sekolah dan bermain game online itu lagi. Sekolah, main, makan, dan tidur, siklus yang selama ini tak terpisahkan dari ku. Dunia terus berputar tiada henti, dunia kejam tempat ku berada saat ini. Walau tak nyata setidak nya di dunia itu meraka menganggap ku ada. Dan aku cukup senang dengan hal itu. begitu seharus nya. Tapi kenapa air mataku tak bisa berhenti. Kenapa aku menangis memikirkan hal yang terjadi pada hidup ku, aku harus nya senang sudah mendapat teman di dunia online. Aku harus nya sudah merasa cukup dengan hal itu. tapi kenapa aku tak bisa berhenti menangis. Perasaan sedih dan marah bercampur aduk diiringi air mata yg bercucuran. Oh Tuhan, bantu aku ya Tuhan. Kalau memang berharap mempunyai teman itu salah, kenapa Engkau mananam perasaan ini padaku ya Tuhan. Seseorang, ku mohon tolong lah aku !!!!
0