- Beranda
- Buat Latihan Posting
Hegemoni Rezim Dergama | Lucy S. Diamond
...
TS
redhaonbass
Hegemoni Rezim Dergama | Lucy S. Diamond
Sebuah ide cerita fiksi ilmiah yang ditulis oleh H. Redikt yang rencananya akan dituangkan dalam bentuk novel fantasi dan naskah film.
Quote:
•|• PROLOG •|•
Quote:
Quote:
Diubah oleh redhaonbass 07-10-2020 10:32
1
1.1K
3
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buat Latihan Posting
35.7KThread•1.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
redhaonbass
#1
Sequence I - Aswald dan Anindia
Layar hitam.
Sepuluh tahun kemudian.
Terdengar suara gesekan kapur.
INT. Ruang Kelas. Sore.
Aswald Aldebrand, pelajar yang sedang menyelesaikan soal di depan lalu berjalan mundur menjauhi papan menerawang pekerjaannya.
Mentor fisika modern, Thomas berdiri di sudut, senyum.
Aswald merapihkan diktat dan catatannya, teman sekelasnya beberapa menyapa Aswald, dia balas dengan senyum.
Seorang gadis berambut pirang sebahu memperhatikan dari kejauhan.
Kelas mulai kosong, kemudian gadis tersebut, Anindia Nothelm menghampiri sambil menyekap bukunya dengan dingin, Aswald menatapnya.
Aswald terkejut.
INT. Lorong Kelas. Sore
Tampak kelas kelas kosong, lalu bayangan Aswald dan Anindia melintas di lorong kelas.
Pintu elevator terbuka, mereka berdua masuk.
Sepuluh tahun kemudian.
Terdengar suara gesekan kapur.
INT. Ruang Kelas. Sore.
Aswald Aldebrand, pelajar yang sedang menyelesaikan soal di depan lalu berjalan mundur menjauhi papan menerawang pekerjaannya.
Mentor fisika modern, Thomas berdiri di sudut, senyum.
Thomas
Tampaknya kau tidak menemukan kesulitan, Aswald.
Aswald
Karena anda telah mengajari dengan baik.
Bel berdering. Beberapa anak tampak lega.Tampaknya kau tidak menemukan kesulitan, Aswald.
Aswald
Karena anda telah mengajari dengan baik.
Thomas
Terima kasih Aswald, silahkan kembali ke kursimu. (cot'd)
Aswald mengangguk dan bergegas menuju kursinya. Thomas meminta murid untuk tenang sejenak.Terima kasih Aswald, silahkan kembali ke kursimu. (cot'd)
Thomas
Pada saat ujian nanti jangan sampai lupa untuk memperhatikan satuan, mengerti?
Murid Thomas
Mengerti, pak.
Thomas
Saya cukupkan bimbingan hari ini dan kalau masih ada yang kurang paham, kalian boleh tanyakan pada Aswald. Pekerjaannya barusan cemerlang. (cot'd)
Aswald tersenyum kaku, teman-temannya melirik padanya.Pada saat ujian nanti jangan sampai lupa untuk memperhatikan satuan, mengerti?
Murid Thomas
Mengerti, pak.
Thomas
Saya cukupkan bimbingan hari ini dan kalau masih ada yang kurang paham, kalian boleh tanyakan pada Aswald. Pekerjaannya barusan cemerlang. (cot'd)
Thomas
Jaga kesehatan kalian agar tidak jatuh sakit.
Thomas membuka pintu lalu meninggalkan ruang kelas, diikuti oleh beberapa murid kemudian.Jaga kesehatan kalian agar tidak jatuh sakit.
Cut To.
Aswald merapihkan diktat dan catatannya, teman sekelasnya beberapa menyapa Aswald, dia balas dengan senyum.
Seorang gadis berambut pirang sebahu memperhatikan dari kejauhan.
Kelas mulai kosong, kemudian gadis tersebut, Anindia Nothelm menghampiri sambil menyekap bukunya dengan dingin, Aswald menatapnya.
Aswald
Maaf, aku tiba-tiba menghilang. Ayahmu pasti--
Aswald melanjutkan memasukan barangnya ke dalam tas.Maaf, aku tiba-tiba menghilang. Ayahmu pasti--
Anindia
Ah sudahlah, ada yang lebih ingin kutanyakan padamu. (cot'd)
Anindia memperlihatkan pekerjaannya.Ah sudahlah, ada yang lebih ingin kutanyakan padamu. (cot'd)
Anindia
Di bagian ini, kenapa hasil kita berbeda?
Aswald memandangi pekerjaan Anindia, lalu merebut buku tersebut agar lebih mencermati.Di bagian ini, kenapa hasil kita berbeda?
Aswald
Kamu salah memformulasikannya. Memang terlihat rumit sih tapi sebenarnya...
Anindia
Kalau gitu antarkan aku sampai ke stasiun, kau bisa membimbingku di perjalanan kesana.
CUKamu salah memformulasikannya. Memang terlihat rumit sih tapi sebenarnya...
Anindia
Kalau gitu antarkan aku sampai ke stasiun, kau bisa membimbingku di perjalanan kesana.
Aswald terkejut.
Aswald
Tapi aku jalan kaki kesini.
Anindia
Justru bagus. Kalau jalan kaki, perjalanannya jadi lebih panjang.
Aswald melanjutkan merapihkan bukunya.Tapi aku jalan kaki kesini.
Anindia
Justru bagus. Kalau jalan kaki, perjalanannya jadi lebih panjang.
Aswald (o.s)
Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu sampai ke apartemen.
Anindia (o.s)
Eh? Tidak usah!
Aswald (o.s)
Tidak mengapa. Banyak yang ingin kuceritakan.
Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu sampai ke apartemen.
Anindia (o.s)
Eh? Tidak usah!
Aswald (o.s)
Tidak mengapa. Banyak yang ingin kuceritakan.
Cut To.
INT. Lorong Kelas. Sore
Tampak kelas kelas kosong, lalu bayangan Aswald dan Anindia melintas di lorong kelas.
Anindia (o.s)
Semoga aku tidak menyinggung perasaanmu, aku sama sekali tidak tahu kalau orang tuamu baru bercerai.
Aswald (o.s)
Sekarang aku tinggal di Avici dan sudah beberapa hari ini ibuku meminta ku berkunjung kerumah barunya, katanya ingin memperkenalkan aku dengan pacarnya tapi aku belum sempat-sempat jadi sekalian saja.
Anindia memeluk Aswald dari samping. Mereka berjalan menuju elevator. Aswald menekan tombol.Semoga aku tidak menyinggung perasaanmu, aku sama sekali tidak tahu kalau orang tuamu baru bercerai.
Aswald (o.s)
Sekarang aku tinggal di Avici dan sudah beberapa hari ini ibuku meminta ku berkunjung kerumah barunya, katanya ingin memperkenalkan aku dengan pacarnya tapi aku belum sempat-sempat jadi sekalian saja.
Anindia
Bahas yang lain saja deh biar kamu gak murung lagi.
Aswald
Semua sudah berlalu, aku sudah lebih baik sekarang.
Anindia
Lalu bagaimana rasanya tinggal di Avici? (cot'd)
Aswald terdiam.Bahas yang lain saja deh biar kamu gak murung lagi.
Aswald
Semua sudah berlalu, aku sudah lebih baik sekarang.
Anindia
Lalu bagaimana rasanya tinggal di Avici? (cot'd)
Anindia
Apakah sosok itu nyata?
Aswald
Sosok?
Anindia
Python.
Suara keras bel pintu elevator.Apakah sosok itu nyata?
Aswald
Sosok?
Anindia
Python.
Intercut.
Pintu elevator terbuka, mereka berdua masuk.
Aswald
Entahlah, aku tidak mau tahu soal itu.
Aswald menekan tombol elevator, pintu mulai menutup.Entahlah, aku tidak mau tahu soal itu.
Anindia
Ku dengar dia biasa merampas peti kemas yang beratnya berton-ton. Terbang lalu melompat dari tiang ke tiang, menguasai teknik berpedang, berpanah, melempar...
Pintu tertutup.Ku dengar dia biasa merampas peti kemas yang beratnya berton-ton. Terbang lalu melompat dari tiang ke tiang, menguasai teknik berpedang, berpanah, melempar...
Aswald
Tidak. (cot'd)
Aswald.
Kisah seperti itu pasti dilebih-lebihkan.
Aswald membuang muka, memperhatikan pantulan wajahnya pada dinding elevator.Tidak. (cot'd)
Aswald.
Kisah seperti itu pasti dilebih-lebihkan.
Anindia (o.s)
Aku juga dengar, dia menyumbangkan semua hasil curiannya. Apakah itu benar?
Aswald
Dia memang dilabeli pahlawan padahal menyumbangkan hasil dari mencuri teteplah perbuatan jahat, sementara pahlawan yang sebenarnya adalah yang membagikan ilmu pengetahuan.
Anindia
Iya juga ya. (cot'd)
Anindia menarik-narik lengan jaket Aswald.Aku juga dengar, dia menyumbangkan semua hasil curiannya. Apakah itu benar?
Aswald
Dia memang dilabeli pahlawan padahal menyumbangkan hasil dari mencuri teteplah perbuatan jahat, sementara pahlawan yang sebenarnya adalah yang membagikan ilmu pengetahuan.
Anindia
Iya juga ya. (cot'd)
Anindia (o.s)
Terus kapan kau mulai mengajariku, pahlawan?
Terus kapan kau mulai mengajariku, pahlawan?
Cut To.
Diubah oleh redhaonbass 04-06-2020 00:23
1