stealth.modeAvatar border
TS
stealth.mode
Buruh Minta Upah Naik 25%

Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak rencana kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2019 sebesar 8,03%. Para buruh meminta kenaikan upah sebesar 20-25%.

"Yang kita minta kenaikannya 20-25%, akumulasi karena upah yang tahun-tahun sebelumnya rendah kan. Hasil survei kita Rp 4,2 juta, itu yang kita minta," kata Presiden KSPI Said Iqbal kepada detikFinance, Rabu (17/10/2018).

Usulan kenaikan upah 25%, menurutnya bukan dilakukan secara asal-asalan. Pihaknya telah mensurvei kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Hal itu dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup layak buruh yang harus ditingkatkan.

"Naik 20-25% dengan kisaran angka Rp 4,2 juta ampai Rp 4,5 juta ini hasil survei ya, bukan asal asalan, dengan meningkatkan kualitas item KHL, bukan menambah (item)," sebutnya.

Pihaknya juga meminta adanya perbaikan item yang jadi acuan pemerintah menaikkan upah buruh. Dalam PP 78 ada 60 item yang jadi acuan. Mereka meminta adanya peningkatan kualitas dari masing-masing item.

Perbaikan kualitas itu contohnya, dalam item yang jadi acuan pemerintah konsumsi daging berkisar 0,75 kg per bulan. Angka tersebut diminta mulai mengikuti standar WHO, yakni 1,2-1,5 kg per bulan.

Kemudian, dia meminta pemerintah memperhatikan biaya komunikasi melalui smartphone yang semakin mahal. Komunikasi via smartphone ini menurutnya penting untuk mengkomunikasikan pekerjaan antara perusahaan dengan pekerjanya.

"Yang ketiga misal rumah, ukurannya dulu pakainya cuma 1 kamar ukuran kecil. Sekarang kan sudah susah sekali didapat untuk kontrakan. Sekarang rata rata 3 petak, itu harus diperbaiki.

Terakhir adalah ongkos transportasi. Selama ini biaya transportasi para buruh dihitung dari jalan utama tempat tinggal ke lokasi pabrik.

"Tapi sekarang perumahan buruh jauh dari jalan utama sehingga menambah jumlah untuk pergi ke jalan utama, ada tambahan ongkos lagi," tambahnya.

https://m.detik.com/finance/berita-e...25-tahun-depan

Diubah oleh stealth.mode 18-10-2018 02:08
2
6.8K
151
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Tampilkan semua post
LordFariesAvatar border
LordFaries
#7
Kasi naek lah. 4,5-5 masih wajar

Ujung tombak perusahaan itu buruh, baik2 ke buruh maka perusahaan akan baik2 pula.

Paling jijik wa liat kelas menengah tolol komentar negatif ke buruh, padahal mereka juga buruh, entah buruh kasar atau buruh kantoran.

Ciri khas kelas menengah perkotaan di Indonesia sok berkelas padahal mereka juga buruh, umumnya buruh kantoran. Bukan owner atau pemegang saham kok merasa bukan buruh. Tuolol.

Trus ada yg ngomong "kitakan lulusan S1-S2 pendidikan lebih tinggi harusnya gaji lebih gede".

Pernyataan tolol dari sub-Human inferior, gaji itu dilihat dr produktifitas nya, walapun lu S10 kalau tingkat produktivitas lu di bawah yg SMP dan SMA ya terima aja gaji lebih kecil.

Trus lu sekolah buat biar gaji gede? Bener2 pemikiran Sub-Human Inferior, sekolah itu buat nambah pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, transfer pengetahuan ke generasi kita selanjutnya biar gak tolol.

Sekolah tinggi masih tolol mikirnya. Pantas S1 sekarang cuma jd penjaga konter HP

Update: Buruh Kasar Asal Cina Digaji Rp 15 Juta, Pekerja Lokal Terima Rp 2 – 3,6 Juta
Diubah oleh LordFaries 18-10-2018 14:05
-13
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.