Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizapadleviAvatar border
TS
rizapadlevi
5 Isu "Sensitif" , Penyebab Bencana ?




Belakangan ini isu isu yang sangat sensitif menjadi pembicaraan hangat di dunia nyata maupun dunia di gaib (media sosial). Banyak yang saling hina, saling salah menyalahkan, saling umpat, kata kotor, kasar, tindakan tidak berkemanusiaan, dan akhirnya terjadilah musibah yang menyatukan kita dalam satu doa, satu tujuan, dan satu keyakinan yaitu untuk menolong korban bencana.



Apakah kita harus menunggu sampai terjadi bencana dulu untuk menyatukan bangsa kita sendiri ? Apakah kita harus menunggu untuk perang dengan negara lain dulu agar saling bahu membahu  dan tolong menolong ?. Tidak. Tentu saja agan agan pasti menjawab tidak.

Lantas apa yang menyebabkan perselisihan yang tidak berkesudahan ini ? Salah satu yang bisa saya jelaskan saat ini adalah masuknya budaya yang buruk, berupa pembodohan, perubahan syariat, dan pelanggaran fitrah. Budaya itu sendiri muncul entah dari luar atau kita sendiri yang membuatnya, dan saya merangkum beberapa masalah dari budaya buruk ini yang sangat patut untuk kita bahas dan kita pecahkan bersama.

1. LGBT yang semakin merajalela



Ini adalah tindakan yang melanggar fitrah, seharusnya kita sebagai orang yang taat hukum, dan membela agama menolak budaya ini secara terang terangan. Budaya ini saya yakin datang dari luar, karena saya tau bahwa Indonesia tidak pernah membudayakan tindakan seperti ini. Dan sebagai seorang muslim saya menghimbau kepada saudara (agan agan) sekalian untuk menjaga lingkungan sekitar (saudaranya, keluarganya, atau temannya), dari tindakan tindakan yang menumbuhkan LGBT ini seperti pelecehan seksual, tontonan berkonten LGBT, dan tempat tempat perkumpulan LGBT.
Mari kita saling menegur sesama untuk kebaikan karena teguran dari Yang Maha Kuasa itu sangat mengerikan.

2. Kefanatikan terhadap komunitasnya atau klubnya



Ada yang terlalu sayang sama idolanya dari drama korea atau grup band korea. Ini hendaknya kita luruskan bawasannya mereka itu kalian yang ngefans tapi mereka tidak kenal kalian. Dan hendaknya jangan terlalu cepat tersinggung saat orang membahas tentang grup band seperti ini, contohnya gini : kita bilang plastik saja mereka langsung marah. Sebenarnya tidak masalah jika kalian suka drakor atau sejenisnya, yang masalah itu kalian terlalu berlebihan sampai sampai (ada yang cium cium foto idolanya) dan tahan berjam jam menonton video mereka dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Ini merusak nilai nilai luhur.



Yang satu ini agak berhubungan dengan supporter. Masalah ini memang sudah ada semenjak klub klub di Indonesia sudah terbentuk. Cuman satu nasihat saya, jangan terlalu fanatik sampai sampai merugikan orang lain, apalagi kita sesama rakyat Indonesia. Hendaknya kita selalu damai hidup di dunia, karena tidak selamanya kita hidup bertujuan untuk mendukung klub sepakbola. Karena hakikatnya manusia ini hidup mencari amal kebaikan untuk damai di akhirat kelak.

3. Nilai nilai agama di jadikan bahan lelucon




Maaf untuk non muslim, tetapi saya sebagai seorang muslim sudah sangat tersinggung dengan kata kata dan video video yang mempermainkan syariat agama saya di media sosial. Yang membuat saya tambah geram adalah komentar di media sosial itu banyak diisi dengan kata kata kotor. Ini berakibat orang orang saling hujat dan saling hina, dan terjadilah bencana sebagai teguran untuk kita mungkin agar kita saling berkata baik dan sopan antar sesama dan tidak mempermainkan nilai nilai agama kita menjadi lelucon. Saya yakin agan agan yang membaca ini semuanya adalah orang baik, jadi kita harus membudayakan kata kata yang baik dan sopan.

4. Budaya joget joget di depan kamera (entah apa namanya)



Faedahnya apa coba ? Kalo joget dengan tarian tradisional boleh juga, lah ini kan gaya joget dari luar (kayak kekechallange dsb). Sebenarnya yang joget joget itu nggak masalah, yang masalah itu yang joget joget buka aurat. Tolonglah jangan rusak generasi kita, abg kita sekarang banyak yang sudah gak jelas (faktanya banyak di Facebook) ,walau itu hak kalian untuk berkarya dengan "joget joget" dari aplikasi sejenis t*kt*k dan b*g* tersebut. Tolonglah sadar bahwa budaya timur kita itu benar benar bertolak belakang dengan budaya barat yang terkenal dengan kebebasan dan juga seks bebasnya.

5. Memviralkan "Pembodohan"




Nah ini yang sangat berpengaruh kepada 4 hal yang diatas. Media sosial adalah sarana kita untuk berhubungan sosial dengan orang orang yang jauh diluar dan sarana untuk melihat berita berita baru yang ada dimana saja. Entertaintment (hiburan) adalah komponen terpenting dalam media sosial. Namun, seiring banyaknya budaya luar yang masuk (baik, buruk) maka ada dari kita yang akan mencontoh budaya baru ini. Dan akhirnya "keanehan baru" ini di viralkan dan menjadi bahan tontonan menghibur tapi tidak bermanfaat dan sama saja seperti PEMBODOHAN. Contohnya saja seperti mimiperi, bowoapenlibel, nurraini, dan artis medsos fenomenal lainnya. Mereka seakan mengorbankan malu mereka untuk menjadi terkenal. Dan siapa yang menjadikan mereka terkenal ? Ya kita yang memviralkannya. Untuk itu seharusnya kita memviralkan orang orang yang berprestasi daripada orang orang yang tidak punya malu.



Sekian wejangan dari saya, maafkan saya bila ada yang menyinggung perasaan. Tulisan ini saya dedikasikan untuk saya sendiri dan kita semua yang membaca agar selalu ingat bahwa budaya kita hendaklah dipelihara dengan baik agar anak cucu kita nanti bisa melihat perkembangan negeri ini dengan budayanya yang baik dan dibawa dari kakek moyangnya dahulu kala.
Silahkan sarannya di bawah dengan kata kata yang sopan dan tidak berkata kotor atau kasar.

*Gambar dari Google
Akhir kata TERIMA KASIH

0
1.8K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Tampilkan semua post
dhede23Avatar border
dhede23
#5
semoga kita semua selalu dalam lindunganNya
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.