• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Difabilitas dan Para Atlet yang Berprestasi Karenanya

dkalaAvatar border
TS
dkala
Difabilitas dan Para Atlet yang Berprestasi Karenanya
Asian Para Games sudah berlangsung sejak 6 Oktober 2018, dan disebut-sebut sebagai pesta olahraga bagi atlet difabel. Tajuknya sederhana tapi mengena. Bunyinya begini: The Inspiring Spirit and Energy of Asia. Kalau mau dimaknai, tajuk itu mengandaikan Asia sebagai benua dengan semangat dan energi yang menginspirasi banyak orang.

Rasanya tidak ada satupun orang yang menginginkan lahir atau tumbuh dengan organ tubuh yang tidak lengkap. Tapi kalau takdir sudah berbicara begitu, mau tak mau kondisi itu jadi sesuatu yang harus diterima.

Kaki yang mesti diamputasi, lahir tanpa lengan, atau mengalami kelumpuhan, adalah beberapa kondisi yang bisa dialami seseorang. Kita menyebutnya sebagai difabel, atau orang yang kekurangan dari segi fisik.

Walau begitu, ada nama-nama atlet pro yang tidak menyerah dengan keadaan fisik mereka yang serba kekurangan. Mereka tetap berusaha mati-matian berprestasi di lapangan, dengan segala macam keterbatasannya.

Siapa saja mereka?

●    Oscar Pistorius



Kalau kamu bertanya masih bisakah orang berlari dengan kedua kaki diamputasi, jawabannya akan kamu temukan di diri Oscar Pistorius.

Karena penyakit fibular hemimelia, kedua kaki Oscar diamputasi mulai dari lutut ke bawah ketika dia berumur 11 tahun. Toh dengan keadaannya itu ia masih bisa memenangkan 3 medali emas di ajang Paralympics tahun 2008, yang memang dikhususkan untuk penyandang disabilitas.

Bukan hanya itu, Oscar pernah memenangkan medali perak di ajang olahraga yang dikhususkan untuk non-difabel. Itu terjadi di 2012 African Championships in Athletics.

Orang mudah mengingat penampilan Oscar di lapangan atletik berkat kaki prostetik berbentuk huruf J dan berbahan karbon fiber.   

●    Anthony Robels



Robels adalah seorang pegulat yang terlahir dengan satu kaki. Dia pernah memenangkan kejuaraan individual wrestling championship kelas 125 kg, yang dihelat oleh NCAA musim 2010-11.

Walau menyadari kekurangannya, Robels menolak menggunakan kaki prostetik ketika bergulat. Robels tidak terkalahkan sepanjang 2010-11, dan diganjar gelar The Most Outstanding Wrestler oleh NCAA.

●    Kyle Maynard



Kyle Maynard adalah atlet bela diri yang pernah memenangkan penghargaan ESPY. Dua kaki dan tangannya diamputasi, namun dia adalah atlet difabel pertama yang mendaki Gunung Kilimanjaro tanpa bantuan organ prostetik. Itu terjadi pada tahun 2012.

●    Stephanie Handojo



2011 silam, medali emas renang 50 meter gaya dada berhasil diperoleh Stephanie di ajang Olympics World Summer Games di Athena.

Namanya dikenang sebagai atlet difabel Indonesia pertama yang memperoleh medali di ajang tersebut. Perempuan asal Surabaya itu adalah penyandang tunagrahita.

●    Dimas Prasetyo



Dimas adalah penyandang tunagrahita. Tiga tahun silam, tepatnya di tahun 2015, dia berhasil membawa pulang 3 emas cabang olahraga bulu tangkis di ajang Special Olympics World Games 2015.

Kelima orang yang disebut di atas membuktikan satu hal: kekurangan fisik bukan halangan untuk bekerja keras dan meraih cita-cita. Apa yang telah mereka capai, dengan sederet prestasi mentereng di bidang olahraga, tentu saja memberi kita inspirasi untuk berbuat lebih baik di kehidupan kita sendiri.

Suatu waktu Anthony Robels pernah bilang bahwa “gulat membantuku memperlihatkan kepada orang-orang tentang apa yang bisa kulakukan”. Yah, mungkin itu intinya: jangan pernah meremehkan diri sendiri dan buatlah orang-orang di sekeliling tahu kelebihanmu sebagai individu.  

Kuncinya mungkin satu: bekerja keras.
0
4.5K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
23.2KThread11.4KAnggota
Tampilkan semua post
Ar.85Avatar border
Ar.85
#14
emoticon-Wow
emoticon-Matabelo
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.