Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, menilai, kehadiran kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) adalah bagian dari perang proksi (proxy war). Kelompok ini bisa menjadi ancaman bagi masa depan Indonesia jika tidak segera ditangani secara serius.

"Itu bahaya dong, kita tak bisa melihat, tahu-tahu dicuci otaknya. Pingin merdeka segala macam, itu bahaya," kata Ryamizard dalam peluncuran Portal Bela Negara di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (23/2).

Sebagaimana diketahui, perang proksi terjadi ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung. Sementara, kekuasaan kadang-kadang digunakan pemerintah sebagai proksi, aktor non-negara kekerasan, dan tentara bayaran, pihak ketiga lainnya yang lebih sering digunakan. Perang ini menyerang lawan tanpa menyebabkan perang skala penuh.

Ryamizard meminta fenomena LGBT harus diwaspadai. Pasalnya, pihak lain bisa saja memakai kelompok ini untuk mempengaruhi negara lain. Negara yang berkepentingan tidak langsung berhadap-hadapan dengan negara yang dituju seperti Indonesia, tetapi memakai kelompok ini untuk mempengaruhi negara yang dituju.

"Saya 15 tahun lalu sudah buat (tulisan) perang modern, itu sama modelnya. Perang murah meriah," tuturnya.

sumber: http://www.beritasatu.com/nasional/350992-menhan-lgbt-bagian-dari-proxy-war.html