Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mrs.deemeizarAvatar border
TS
mrs.deemeizar
Sahabat Jadi Cinta
Hello, newbie mau numpang berbagi kisah nih.
Entah kenapa abis baca-baca di forum SFTH gue tergugah buat ikut-ikutan nulis disini.
Padahal mah gue nggak ngerti sama sekali gimana bikin thread dan sebagainya. Modal nekat aja deh yaa hehehe..emoticon-Ngakak (S)
Untungnya AganSis pada baik hati mau kasih saran buat gue. Makasih banget lho emoticon-Kiss (S)
Maaf kalo masih berantakan dan gaya nulis gue yang jauh dari kata PENULIS. Karena gue cuma pengen berbagi aja koq..

Sebuah cerita cinta sederhana dan persahabatan. Cerita tentang masa SMA, masa sekolah yang paling menyenangkan dan mendebarkan.

Sahabat Jadi Cinta


Quote:

Diubah oleh mrs.deemeizar 30-10-2023 09:39
2
27.6K
181
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Tampilkan semua post
mrs.deemeizarAvatar border
TS
mrs.deemeizar
#94
Part 24

Hubungan gue sama Tian belakangan ini semakin deket. Gue sih masih menikmati di level temenan aja. Tian sih udah beberapa kali ngomong ‘kenapa sih kita nggak balikan aja kayak dulu’
Tapi kayaknya gue belum siap. Ada sesuatu yang masih mengganjal di hati gue. Entah apa gue sendiri nggak tau.
Gue juga masih butuh pembuktian sih dari Tian seberapa seriusnya dia sama gue. Makanya gue selalu tegesin ke Tian kalo sekarang gue lebih nyaman temenan aja sama dia.

Sebaliknya hubungan gue sama Hans semakin berjarak. Yah lebih tepatnya gue yang sengaja menjaga jarak terlebih dahulu dari Hans. Dan belakangan ini keliatannya Hans juga melakukan hal yang sama ke gue. Meskipun kalo boleh jujur gue sedih dengan keadaan ini. Tapi mau gimana lagi, mungkin ini satu-satunya jalan yang terbaik buat gue dan Hans untuk sekarang.

Pulang sekolah siang ini Tian janji mau jemput gue di sekolah. Hampir tiap weekend sih Tian emang selalu sempetin buat jemput gue. Kalo weekday kan dia kerja kantoran jadi nggak mungkin jemput gue terus. Biasanya sepulang sekolah kadang kita jalan berdua ataupun bareng-bareng sama genk gue.
Kayak hari ini dia sih ngajak gue nonton berdua aja. Ada film bagus katanya. Jadi ya gue ngikut ajalah. Apalagi dibayarin hehehe…

Quote:

Gue dan Eky pun berpisah di depan kelas. Segera gue menuju toilet bawah yang nggakk jauh dari kelas. Toilet bawah emang paling sepi, jadi gue nggak mesti antri buat langsung dapetin ruang kamar mandi buat ganti baju. Gue pun menaruh tas dan goodie bag gue di gantungan belakang pintu kamar mandi. Baru aja mau melepas kemeja, gue mendengar seperti suara Eky yang berteriak-teriak manggil nama gue.

Quote:

Gue udah nggak bisa mikir lagi. Gue dan Eky terus berlari menuju parkiran. Dan bener aja mereka udah jadi tontonan beberapa murid yang baru aja bubaran sekolah.
Gue mempercepat langkah gue menghampiri mereka.
Gue melihat Tian udah nggak berdaya, sementara Hans masih segar bugar terus memukuli Tian. Nggak ada yang berusaha memisahkan mereka berdua sekalipun Agam. Yah, ada Agam di antara kerumunan orang-orang yang menonton.

Quote:

Gue pun nggak memaksa meskipun sebenarnya gue masih penasaran ada apa dengan mereka berdua. Dari cerita-cerita yang gue denger, sepulang sekolah tadi memang gue liat Hans dan Agam keluar kelas duluan. Dan katanya sih langsung nyamperin Tian yang lagi nunggu gue di parkiran. Nggak berapa lama setelah mereka berbincang sebentar, Hans langsung memukul Tian beberapa kali. Dan Tian sama sekali nggak membalas perbuatan Hans yang membuat wajahnya lumayan babak belur.

***

Malamnya di Teras Café,
Udah kurang lebih setengah jam yang lalu gue sampai disini. Gue masih menunggu Agam yang lagi perform bareng bandnya.
Gue sengaja dateng sendiri. Ada hal yang harus gue tanyain ke Agam. Gue yakin dia pasti tau apa yang sebenernya terjadi antara Tian dan Hans tadi siang.

Quote:

Dalam satu gerakan yang cepat tiba-tiba Hans udah mendekap erat tubuh gue. Dia meluk gue kenceng banget. Dan seketika pertahanan gue runtuh. Gue harus mengakuinya kalo gue menikmatinya. Gue membiarkan rasa nyaman itu menyelimuti tubuh gue sekarang. Gue juga kangen banget sama lo, Hans..

***

1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.