07 Okt 2018, 12:32 WIB



Liputan6.com, Jember - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku terkesima dengan tempe seukuran tablet di Pasar Tanjung Samanhudi, Jember, Jawa Timur.

Saat melihat tempe itu, Sandi lansung mengambil dan memegangnya, seolah memegang alat canggih.

"Jadi bungkusan tempe di berbagai daerah di Indonesia beragam. Ada yang setipis kartu ATM, ada tempe sachet. Nah di Jember ini saya menemukan tempe sebesar tablet," kata Sandiagapada Minggu (7/10/2018).

Tanpa pikir panjang, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut langsung membeli tempe yang dilihatnya. Pedagang tempe pun, tampak girang, sebab tempe tersebut dibeli Sandiaga dengan harga Rp 100 ribu.

"Harganya 10 ribu, tapi di kasih Pak Sandi 100 ribu. Rejeki ini, rejeki ya Allah," ucap si pedagang.

Sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku mendapat banyak keluhan masyarakat terkait kondisi ekonomi saat ini. Ia dan Prabowo Subianto belakangan banyak turun ke berbagai daerah menampung aspirasi masyarakat.

Menurut Sandi, keluhan masyarakat bertambah ketika nilai rupiah sempat anjlok dan menembus angka Rp 15.000 per dolar Amerika. Kondisi ini menurutnya berpengaruh banyak terhadap pengusaha. Salah satunya pengusaha tahu dan tempe.

"Tempe sekarang sudah dikecilkan. Dan tipisnya sama kayak kartu ATM. Tahu Ibu Yuli di Duren Sawit, jualan tahu dikecilin karena tidak bisa menaikkan harga karena enggak akan laku karena daya belinya," kata dia saat konferensi pers di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9/2018) malam.

Sumber Berita

===============================================
Komen TS

Bener-bener miris melihat keadaan negara ini yang menjadi seperti ini di era rejim ini..

Kalo dibiarkan terus-menerus akan terjadi bencana kelaparan di seluruh wilayah NKRI dan banyak rakyat yang tewas karena kekurangan makanan.

Tempe sekarang setipis kartu ATM dan ada juga tempe sachet... Kemarin gw nemu warung mie ayam yang menjual mie setipis baik..

Pesan saya jika tidak ingin menyesal di kemudian hari dan ingin penderitaan ini berakhir adalah jangan mau digiring oleh framing para anggota CSIS.

Para anggota CSIS ini akan berusaha dengan cara apapun agar capres bonekanya berhasil terpilih menjadi Presiden sehingga ambisi mereka menjadi King Maker dapat terwujud.