Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adamyvonAvatar border
TS
adamyvon
Peta Tahun 2012 ini Sudah Tunjukkan Wilayah Palu Rawan Ditelan Bumi Akibat Likuifaksi
Peta Tahun 2012 ini Sudah Tunjukkan Wilayah Palu Rawan Ditelan Bumi Akibat Likuifaksi

Kawasan Palu yang rawan likuifaksi sudah dikaji. Badan Geologi menerbitkan hasil kajian itu pada tahun 2012.

Berdasarkan peta hasil kajian, wilayah dekat pantai di teluk Palu ternyata punya potensi tinggi untuk mengalami likuifaksi.

Berdasarkan peta itu pula, Bandara Mutiara SIS Al Jufri yang tak jauh dari Petobo juga berada di zona potensi likuifaksi sangat tinggi.

Inilah yang menyebabkan sebagian besar wilayah kota Palu rawan terhadap likuifaksi. Potensi bahayanya bahkan hampir ada di seluruh wilayah.

Peta Tahun 2012 ini Sudah Tunjukkan Wilayah Palu Rawan Ditelan Bumi Akibat Likuifaksi
Peta zona bahaya likuifaksi daerah Palu

Adrin Tohari, peneliti bidang Geoteknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, daerah yang sudah pernah mengalami likuifaksi tetap berpotensi mengalami likuifaksi di masa mendatang, jika terkena goncangan yang besar.

Ini karena tanah pasir likuifaksi tidak akan memadat dan kokoh seperti sedia kala.

"Tanah pasir itu akan tetap gembur karena ia tidak memiliki daya rekat," kata Adrin.

2 Pilihan

Untuk tindak lanjut pasca likuifaksi, Adrin menyarankan agar hindari area likuifaksi dan merelokasi masyarakat ke daerah yang lebih aman.

Misalnya tanah yang memiliki daya rekat tinggi atau ke daerah perbukitan di mana tanahnya tersusun dari batuan.

"(Area) yang di Petobo, itu tidak bisa lagi menjadi daerah hunian. Karena untuk menanggulanginya akan membutuhkan biaya yang sangat mahal," ujarnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat tanah rawan likuifaksi menjadi padat adalah dengan menyuntikkan semen untuk mengikat butiran-butiran pasir. Namun, biayanya sangat mahal.

Semakin dalam dan tebal lapisan tanah yang gembur, maka semakin besar biaya yang dibutuhkan.

Hal yang sama pun dikatakan Rovicky Dwi Putrohari, ahli geologi dan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).

Menurutnya, penanganan area rawan likuifaksi juga bisa dilakukan dengan drainasi atau menyedot air tanah keluar agar membuat tanah menjadi batu dan termampatkan.

"Tapi, cara ini menjadi kontradiksi karena kita membutuhkan air untuk hidup. Secara teknis memungkinkan, hanya soal biaya dan konsekuensinya tidak mudah dijawab," kata Rovicky kepada Kompas.com, Rabu (3/10/2018).

Rovicky pun menambahkan, bila daerah yang terkena likuifaksi merupakan tanah miring, nantinya kawasan tersebut akan rawan longsor.

http://intisari.grid.id/amp/03950696/peta-tahun-2012-ini-sudah-tunjukkan-wilayah-palu-yang-rawan-ditelan-bumi-akibat-likuifaksi

Sudah tau Palu itu rawan bencana kenapa masih ada yg berani bangun pemukiman di situ??? emoticon-Turut Berduka

Kata wartawan sebelah ky diblender hidup2 emoticon-Takut

Segera pindah ibukota negara ke Kalimantan untuk Indonesia yg lebih aman dan damai tanpa Nasbung dan Nastak emoticon-I Love Indonesia

-1
4.1K
17
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
dsturridge15Avatar border
dsturridge15
#6
Pemda dan gubernur gak tanggap, soal bencana, sudah jelas itu dari partai gerindra dan PAN yang menguasai Sulteng sekitarnya, tapi jelas prioritas mereka berkuasa bukan untuk memajukan wilayah nya tapi menjarah wilayahnya, tercermin dari rakyatnya dari edukasi pemimpinya, jika pemimpin santun maka rakyat santun, jika masyarakat menjarah ada kemungkinan ini warisan dan pemimpinnya tidak jauh berbeda, kita tahu pesan JARAHLAH RUMAH TETANGGA MU YANG TERBAKAR, adalah strategi politik yang pernah diucapkan Prabowo, tidak jauh sebelumnya dia berbicara bahwa dia sedang gila kekuasaan, dan hanya ingin berkuasa.

Jika memang pemda dan Gubernur nya yg sudah 2 periode ini sadar jika pemimpin itu hizabnya terberat jika melalaikan tupoksinya, ribuan nyawa hilang tidak bisa kita menyalahkan bencana dan bangunan, anda gubernur dan pemda memiliki andil pembangunan diwilayah anda masing masing, tapi jika bangunan tidak memenuhi standar layak gempa, dan sudah berulang kali peneliti memberikan edukasi tapi tidak menghiraukan, ketika bencana datang dirundung ketidak siapan. Mari para pemimpin ubahlah polapikir anda ini, anda memiliki toritorial wilayah anda, tapi anda sering kali melalaikan nya ketika bencana itu belum datang.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.