#BB17

Hari kelulusan pun tiba, aku ryo dan yang lain merayakan kelulusan sebagaimana ritual yang dilakukan turun temurun, yaitu coret-coret seragam😆.

Setelah merayakan kelulusan, malamnya aku berniat merayakan kelulusan berdua dengan dwi. Malam itu aku sudah bersiap-siap menuju rumah dwi, aku melajukan roda dua ku, tepat jam 8 aku sampai di rumah dwi, seperti biasa aku langsung masuk kerumahnya, karena aku yakin rumahnya hanya dwi seorang sedangkan ortunya pasti lagi dines diluar kota.

Aku tekan bel pintu rumahnya, dan benar saja dwi membukakan pintu setelah memastikan yang datang aku lewat jendela, dan lagi sura motor sport ku pasti dikenali.

"Hai sayang... Masuk yuk" kata dwi,

Dwi menggandeng dan menarik aku masuk tanpa nunggu persetujuanku, lalu pintu ditutup kembali dan dikunci karena takut ada maling.

"Kebetulan aku baru selesai masak nih.." katanya,

Aku sudah menduga, karena ada sedikit tetesan keringet di dahinya, dan yang menarik perhatianku juga adalah dwi memakai pakaian u can see seperti gaun namun berbahan lembut dan tidak ketat juga tipis.

Kami langsung makan bersama, setelah itu kami duduk berdua didepan tv walau tidak menonton tv hanya ngobrol dan lama-lama saling berciuman dan bercumbu kecil, entah ada setan apa saat itu kami tidak seperti biasa yg terkendali, kali ini kami tidak terkendali sama sekali, dan akhirnya, terjadi hal-hal yang di inginkan.

Entah berapa lama itu terjadi, saat kami sadar sudah terlambat, malah seperti kami baru bangun tudur, dan kaget dengan apa yang terjadi, beberapa saat kami terdiam entah menyesali atau berfikir ingin lagi entahlah,

"Maafin aku ya say?" Kataku,
"Aku ga tau kenapa hilang kendali" sambungku,
"Ga papa say, semua sudah terjadi tak perlu lagi disesali, nasi sudah menjadi bubur" kata dwi sambik meneteskan air mata walau dia tetap coba tersenyum.

Kupeluk dirinya, berharap bisa saling menenangkan, kukecup keningnya lembut, lalu kami bersih-bersih dan kembali keruang tv, aku lihat jam saat itu jam 10 malam.

"Say, kamu nginep ya.. malam ini mungkin bisa jadi malam terakhir kita, karena aku mau pindah ke padang" katanya,
"Kamu mau pindah ke padang?" Kataku memastikan,
"Iya say, dan kejadian tadi aku akan anggap kenangan terindah dari kamu," katanya,

Aku hanya terdiam, dan benar malam itu aku nginap disana.

Hari itu datang juga, hari peresmian kelulusan sejenis wisuda. Esok hari setelah acara kelulusan,

"Cuy, anterin gw, kerumah dwi, hari ini dia mau berangkat ke padang" kataku saat sampai rumah ryo,
"Sekarang cuy,? Ayo dah, dan akhirnya gw ada temen jomblo lagi, hehe" kata ryo,

Ryo dan eva sudah putus sehari sebelum pengumuman kelulusan yaitu sehari sebelum acara Corat coret.

Sampailah kami dirumah dwi, dan mengantar kepergiannya,

"Selamat tinggal kekasih terindahku" kata dwi lalu mencium bibirku,
"Selamat jalan wanitaku, semoga selalu diberikan yang terbaik.." kataku, dan kami berpelukan lama setelah itu kukecup lembut keningnya cukup lama, sebagai salam perpisahan. Dan mobil yang mengantarnya pun berlalu dan menghilang di belokan.

Aku duduk di gubuk tengah sawah, dan pandangan ku menerawang jauh entah kemana,

"Cuy udah lah, masih banyak janda-janda muda disana.. haha" kata ryo,
"Sue lu, malah janda... Noh janda kembang tuh mantaf, seceluo dua celup ma bisa kali.." kataku, sambil menunjuk ke arah samping dimana ada wanita sedang menjaga padi yang hampir panen ini.

Wanita itu adalah desi, janda muda beluk punya anak yang ditinggal pergi suaminya jadi TKI dan tidak kembali.

"Lah, iya si desi tuh, tau aja lu kalo dia janda.." kata ryo,
"Tau lah pan temen lu yang ngasi tau, noh si aldi.." kataku,
"Hooo..." Jawab ryo.
"Udeh besok kita ke ancol dah sapa tau nemu awewe disono, buat jadi pengganti mereka yang telah pergi dari hati kita..." Kata ryo,
"Oke deal... Jangan lupa camilan favorit kita.." kataku,
"Pasti, bawa anker juga ga?" Kata ryo,
"Ga usah lah, ntar yang ada awewe pada ngejauh..." Kataku.

Dan hari pun berlalu, seperti telah direncanakan kemarin, kami berangkat ke ancol naik bus. Kami menghabiskan waktu dipantai, dan saat menjelang sore ada 3 orang wanita menuju ke bekas dermaga tempat dimana aku dan ryo berada, kami perhatikan mereka tampak kesusahan menaiki dermaga ini karena harus berpijak pada batu yang lumayan licin tanpa ada pegangan, kami inisiatif membantu mereka.

"Sini aku bantu" kata ryo sambil mengulurkan tangannya untuk dipegang wanita itu agar tidak jatuh, tapi konyolnya, ryo hanya menolong wanita pertama yang paling manis dan cantik dari yang lain, dan lalu ryo dan wanita itu hanya melihat saja, aku kebagian sisa, tapi lumayan lah 2 orang lagi ini lumayan manis.

"Ryo.." katanya,
"Astri.." jawabnya,
"Nia..." Jawab wanita 2,
"Novi.." jawab yang ketiga,

Aku pun mengulurkan tangan juga kepada ketiga nya

"Gun..." Kataku.

Dan terjadilah obrolan kasual yang intens antara kami, aku melihat ryo sudah deket aja dengan astri, begitupun sebaliknya, yah aku terpaksa memilih salah satu dari 2 yang tersisia, dan aku pilih Nia.

Setelah perjumapaan itu kami saling telpn dan sms, sampai aku jadian akhinya dengan nia, dan aku juga dapat kabar ryo juga sudah jadian sama astri.