Kenaikan kelas pun tiba. Kami sekelas sepakat mengadakan perpisahan kelas disebuah villa dikawasan cibodas.

Hari itu pun tiba, kami berangkat pagi dari sekolah, karena itu tempat yang kami sepakati untuk berkumpul. Dalam perjalanan memasuki kawasan puncak banyak sekali aku lihat pemandangan mengerikan.

'Naik naik kepuncak gunung tinggi tinggi sekali, kiri kanan kulihat saja banyak makhluk mengerika..aan..' mungkin begitu kalo ku buatkan lagu.

Sampai divilla tujuan aku melihat ada aura yang lumayan seram si. Pikirku entah apa yang ada disana, makhluk seperti apalagi.

"Sayang bokin gw ga bisa ikut" sesal batinku.

Saat memasuki villa aku langsung dikejutkan oleh memedi yang ada didapur.

"masyaALLAH..", batinku.

Lalu makhkuk itu hilang.

Setelah menyimpan barang barang, kami para cowo sepakat mengelilingi area sekitar villa, sedang para cewe mempersiapkan makanan buat kita semua. karena mereka membawa bahan baku makanan.

Aku ikut berkeliling diarea villa karena dibelakang villa ini ada bukit kecil yang dimana ada beberapa villa lagi disekitar sini. Tapi tiba tiba pandanganku terpaku kearah pohon yang lumayan besar disitu. Kumelihat ada makhluk yang tak asing lagi, mas wowo alias mas gondo. Tapi aku melanjutkan perjalanan mencoba menikmati udara sejuk pegunungan.

Setelah lelah kami kembali kevilla dan makanan pun telah siap. Kami istirahat sejenak dan setelah itu langsung menyantap masakan buatan para cewe.

Malam tiba, kami mempersiapkan acara bakar bakar.
Akhirnya acara bakar bakar dimulai, ada yang mengipas, membolak balik yang dibakar, ada yang bernyanyi dan bermain gitar, aku hanya duduk menunggu giliran pergantian pengipas sambil pandanganku menyapu sekeliling kami. Aku melihat diatas genteng villa kami ada mba mba duduk santai memandang jauh kedepan.

di luar pagar aku mendengar suara anak kecil berlarian. Dan yang paling menarik perhatianku adalah sosok dipohon besar sana. Pandangannya seperti hendak mengincar sesuatu.

Acara bakar-bakar ditutup dengan makan bersama, setelah selesai kami semua merapikan dan membersihkan peralatan, lalu bersiap untuk acara selanjutnya yaitu renungan malam.

Tek.. suara saklar ditekan dan lampu seketika mati semua hanya lampu kamar mandi yang menyala tanda dimulai acara renungan kita. Iyan(samaran) mulai memetik gitar, dan acara renungan dimulai dari ali(samaran). Hampir semua bertema sama, mengenang saat saat indah bersama teman sekelas. Acara berlangsung dengan penuh kekhusyuan, ada yang sampai menangis.

skip...

Acara selesai dan kami bersiap tidur dengan masuk kekamar masing masing. Namun tiba tiba, sebut saja Ida berteriak...

"Kyaaaa.... ", dan langsung berlari keruang tengah.

Kami langsung keruang tengah lagi bersama. Ida langsung memeluk ali sambil ketakutan,

"Tenang da tenang ada apaan" tanyaku. "Itu dikamar..." jawabnya.

Aku langsung berjalan menuju kamar itu, dan

"Astaghfirullahaladziim...". pekikku.

Didalam kamar itu aku melihat kepala melayang layang, dan saat kepala itu mau menyerangku tiba tiba ada suara auman macan yg familiar dan ciyuuu sebuah kilatan cahaya menghantam kepala itu dan duar lenyaplah kepala itu. Aku lihat disampingku orang yang sama seperti yang kulihat saat pengukuhan karate.

"Terimakasih" ucapku dalam hati.

Dia hanya senyum sambil menundukkan kepala lalu menghilang disertai auman macan.

"Gun lu gapapa.." tanya iyan.
"Ga papa yan" jawabku.
"Udah udah semuanya tenang ayo tidur... " ajakku.

Tapi malam itu kami memutuskan tidur jadi satu diruang tengah alasannya karena para cewe jadi pada takut. Untung hanya semalam kami menginap, dan siangnya kami jalan pulang.