"Gun... dateng ye besok ke ultah gua yang ke 17" kata dwi.
"Okay pasti.. kalo lu yang minta si.." jawabku.
"Hmm mulai keluar lagi gombalan gw" batinku.

Tapi dwi mungkin ud bosen kali ya denger gombalanku karena jika kita becanda ya pasti gombalan itu keluar.

Hari ultah pun tiba.

"Cuy ayolah jalan timbang nyebrang sawah doank, bawa senter ye" kataku kepada ryo.
"Bentar gw pake minyak nyongnyong dulu" kelakar ryo.

Akhirnya kita jalan kaki kerumah dwi. saat hampir sampai dijembatan pengairan atau irigasi aku berkata,

"Siap cuy.. pasti ada tuh sugus dikebon pisang situ..".
"Siapa takut.."jawab ryo.

Benar saja saat sampai dikebun pisang sebelum jembatan irigasi nongol dah tuh sugus cuma kepalanya aja kaya ngintip ngeledek.
Cluk...
"Noh die tuh," seruku.
"Ape lu ngintip ngintip dasar sugus.." Kata ryo.
"Kaga takut lagi kita ma lu..." sambungku.

Ryo ngambil batu dan menimpuk tuh sugus tepat kena mukanya tapi tembus, lalu makhluk itu ngumpet lagi dibalik pohon pisang.

Sampailah diTKP ultah.

Tiba saat pemotongan kue. seperi upacara ultah yang umumnya. potongan pertama diberikan dwi kepada ortu. lalu potongan kedua dwi menundanya dan bicara sesuatu.

"Potongan kedua ini akan aku berikan kepada seseorang yang udah buat aku nyaman dan selalu bikin aku tertawa.." katanya.

Ada teman yang spontan bilang

"Siapa tuh...".
"Orang itu adalah.. " kata dwi sambil pandangannya menyapu kesegala penjuru mata angin(hayyah lebay). "orang itu.. kamu... gun..." lanjutnya sambil menunjuk kearahku lalu jalan menghampiriku..
"Het dah kaga salah lu wi.." celetuk seorang kawan.
Lalu diikutin kata
"Cie cie.... bakal ada yang jadian ni..." "Cie...." kata beberapa kawan kawan disana.

Aku terdiam bingung.

"Buset dah secara tak langsung gw ditembak cewe lagi.." batinku.

Lalu dwi narik tanganku ke arah kue dan memberikannya padaku bahkan dia suapi aku.

Acara telah selesai, Aku dan Ryo pulang paling belakang. Sebelum pulang kita pamit ke ortu dwi. saat aku menyalami ayahnya beliau memegang pundakku dan berkata pelan, saya percaya padamu kamu anak yang spesial bukan hanya dimata putriku tapi didunia ini kamu termasuk yang spesial dari yang kuasa.

Perkataan itu membuat ku kaget namun menambah fikiranku.

"Dan sahabatmu itu akan menjadi partner yang baik dan InsaALLAH kalian adalah duet maut yang hebat", lanjutnya.

Setelah malam itu aku dan dwi bener bener jadian. Ada yang tau dimana seringnya kami berduaan.?. jawabannya adalah dipinggir sawah dekat rumahnya. 😆

Malam itu saat aku apel..

Saat apel dan sedang ada momen yang pas. saat pertama kalinya aku lipkiss, tiba tiba ada angin dingin menabrak tubuhku dengan hawa yang sangat kasar membuat suasana mencekam.

Terdengar desisan sepertu ular. kuperhatikan kesekitar dan deghhh.. jantungku seakan berhenti, aku melihat ditengah sawah sosok besar dengan tubuh panjang seperti ular namun berwajah lelaki punya tanduk kerbau yang melingkar, matanya menyala. Tajam menikam jantungku.

"Astaghfirullah..." kataku yang rupanya terdengar oleh dwi.
dan dia bertnya
"Kamu kenapa say.. trus kamu liat apa..",

Aku berusaha tenang dan mengajak dwi pulang.
===============================
bersambung ya.. sudah saatnya semedhi hihihi...

ditunggu kelanjutannya ya...