Watch Dogs adalah the most anticipated games pada kurun waktu 2012 - 2014. ane nonton sendiri secara live trailernya di E3 2012, dan terus terang ane juga sempet rada hype. pasalnya ini adalah game open world yg kelihatannya punya "what it takes" untuk menggulingkan the mother of all open world games, yaitu GTA.
grafik yg luar biasa, dan gameplay hacking yg inspiring, jadi alasan para gamer gak sabar nungguin Watch Dogs. bayangin kalo sekarang, dengan berbekal smartphone aja, agan bisa tarik duit dari ATM, bikin lampu merah jadi ijo, ngintip profile socmed cewek igo yg agan temui dijalan , ato melakukan hal2 gila lainnya. dan kita nyaris bisa melakukan itu dalam Watch Dogs! apalagi versi yg ane tunggu kala itu adalah versi WiiU -konsol dengan gamepad touchscreen sebagai controllernya. gamepad WiiU digadang2 akan menampilkan layar smartphone Aiden (jagoan utama Watch Dogs), sehingga membuat kegiatan hacking jadi lebih immersive lagi.

tapi apa boleh dikata... keserakahan Ubisoft sebagai publisher, akhirnya menggagalkan kesuksesan Watch Dogs. grafis aktual Watch Dogs ternyata jauuuh dari pre-rendered trailer yg mereka tunjukan di E3 2012. selain itu, tanggal rilis kejar tayang yg dijanjikan Ubisoft berkali2 molor sampe bikin gamers gerah, Watch Dogs baru rilis 2 tahun kemudian pada bulan Mei tahun 2014. ubisoft juga gagal memaksimalkan gameplay hacking agar menjadi semenarik yang dibayangkan gamers, kebanyakan hacking hanya on-screen button press doang, ngintipin profile cewek2 juga gak guna karena mereka hanya NPC numpang lewat yg gak bisa diapa2in juga versi WiiU sendiri dirilis setengah tahun kemudian pada bulan November 2014, dengan grafis yang bahkan lebih downgrade lagi dari platform2 lainnya

jaman sekarang gamers paling sensi sama downgrade graphics. upcoming Spider-Man sempet rame cuman gara2 ada "kubangan" aer yg ketika di trailer cukup gede, tapi pas rilis mengecil jadi "comberan" sejak itu developer harus lebih hati2 kalo ngasih trailer deh, jangan lebay bikin pre-rendered cuma biar gamenya keliatan "wah".

Assassin's Creed adalah triple-A yang tidak perlu dipertanyakan lagi dalam industri videogame. bersama seri CoD, Battlefield, GTA, dan FIFA, game2 AC selalu merajai chart sales dibelahan dunia manapun.
tapi pada bulan November 2014, para gamers dikejutkan oleh game AC yang DOA alias Dead On Arrival. ane sendiri gak beli / main AC Unity, tapi pengalaman ane bantuin troubleshooting temen yg beli game ini day-one, setelah masukin bd agan akan langsung disambut dengan crash. jadi sia2 temen ane itu udah preorder, gak bisa langsung dimaenin juga setelah download patch fix, barulah agan bisa maenin game ini. itupun masih bugfest alias banyak glitch disana sini. selama beberapa bulan awal setelah rilis, Ubisoft sibuk terus menerus mengeluarkan patch dan fixes untuk AC Unity.

konon kalo agan sekarang beli AC Unity, game tersebut sudah playable. tapi epic fail dari Unity sudah terlanjur membunuh nama besar Assassin's Creed. yg dulunya jaminan pasti sales keras, generasi2 game AC berikutnya seperti Syndicate, Origins, dan Oddysey harus ikut berjuang bersama rilis2 lain agar diakui dan dibeli oleh gamers.

peristiwa tersebut bikin gamers jadi mengutuk keras praktek "unfinished release" dan "day one DLC". bahkan bikin beberapa gamer jadi trauma untuk preorder sebelum cek performance review dari youtuber yg sudah hands on.
menurut ane sih skor 1-0 buat gamers para publisher jadi semakin hati2 kalo mau ngerilis game yg belom jadi ato masih bugfest.

sebagai penggemar Star Wars, ane selalu menunggu the next best thing setelah Knights Of The Old Republic. dan untuk beberapa saat, keliatannya Star Wars: Battlefront II sudah berada di track yg tepat untuk menuju kesitu. SWBFII menjanjikan "dunia" Star Wars yang sangat immersive untuk kita masuki. tampilan dan gerakan dari karakter2 di game ini bikin ane bener2 berasa ada didalam salahsatu film Star Wars! grafiknya top notch, audionya juga berasa lagi nonton Star Wars aja
tapi sayang beribu sayang, lagi2 game bagus harus dirusak oleh keserakahan publisher. EA memerintahkan DICE, Criterion, dan Motive (developer game ini) untuk menjadikan lootbox sebagai mekanik utama, alias gamenya harus model pay-to-win gans.

serunya, adegan sinetron terjadi ketika Disney yang baru saja mengakuisisi franchise Star Wars, tidak setuju dengan praktek EA tersebut. rupanya Disney ingin menjaga image perusahaan mereka yang ramah untuk anak2, sedangkan praktek lootbox sedang ramai diperdebatkan karena mengandung unsur judi. walhasil EA meminta maaf secara terbuka kepada gamers, lalu menonaktifkan sementara fitur microtransactions di SWBFII.

konon, boss2 di EA masih ngotot ingin mempopulerkan lootbox & microtransactions. tapi sayang skor sudah 2-0 untuk gamers, boss kedua hal tersebut sudah terlanjur mengandung makna negatif dikalangan gamers, sekarang kalo publisher pengen disorakin gamers, biasanya saat presentasi mereka akan bilang "our game will not have lootbox & microtransactions!", pasti akan disambut tepuk tangan meriah dari penonton

kalo yang ini epic banget failnya bukan karena jelek gans, tapi karena gamenya bahkan gak pernah dirilis

Nintendo selalu berjaya dengan IP household mereka yang terkenal, seperti Link & Zelda, Mario & gank, Donkey Kong, bahkan mereka sekarang semakin kokoh dengan IP baru seperti Splatoon, dan third party exclusives seperti Bayonetta dan Xenoblade.
Sony, gausah ditanya the undisputed king of 8th gen. dengan game2 legendaris sekelas Uncharted & The Last Of Us, game baru yang langsung mencuat ke strata tertinggi seperti Horizon Zero Dawn, atau game2 lama yang membuat comeback spektakuler seperti God Of War atau Monster Hunter.
Microsoft... mau tetep ngandelin Masterchief terus sampe beliau jenggotan? sebenernya di gen ini ada beberapa percobaan eksklusif yang nggak jelek, seperti Sunset Overdrive, Quantum Break, atau Cuphead sementara game2 model Forza Horizon dengan setia menjaga Xbox One tetap relevan. 
tapi janji terbesar Xbox One pastinya adalah Scalebound. game yang dikembangkan oleh PlatinumGames. sekedar info buat agan2 yg belum tau, PG adalah studio yang mengembangkan (diantaranya aja) Vanquish, Metal Gear Rising: Revengeance, Bayonetta, dan yang terbaru tentu saja Nier: Automata mereka adalah masternya fast paced action combat, di PG ada om Hideki Kamiya, mastah yg berjasa di development Resident Evil dan Devil May Cry. krunya juga veteran2 yg pernah kerja di development Okami, Viewtiful Joe, dan Phoenix Wright: Ace Attourney. an all-star crew, if you ask me.
Premise dari Scalebound adalah semacam action-RPG dimana kita punya companion seekor naga. saat battle, kita bisa ngasih order si naga harus ngapain aja, kita juga bisa "meminjam" kekuatan si naga untuk ngeluarin dragon skills. untuk character development, player & naga dua2nya fully customizable! maksudnya kita bisa bikin naganya jadi tipe tank, tipe agi, tipe magic, dll. jadi tampilan naganya juga bakalan beda sama naga player lain kalo ketemu di multiplayer! gear player pastinya beda2 & bisa kita custom sesuai gaya kita masing2. you have to know that soy love some character customizations!
menurut keterangan om Kamiya, ini adalah project yang sudah lama dia damba2kan, tapi baru bisa terealisasi di gen ini karena kekuatan konsol jaman dulu belum bisa bikin mechanic sidekick segede naga gitu sehidup sekarang. buat ane sendiri, Scalebound jadi semacam mimpi crossover idaman antara How To Train Your Dragon sama Monster Hunter hi

sayangnya, pada tahun 2017 kemarin Microsoft menyatakan bahwa mereka tidak akan meneruskan kerjasama dengan PG dan project Scalebound sudah dihentikan
IP Scalebound sendiri sudah menjadi milik MS, jadi walaupun om Kamiya dan PG ingin meneruskan project tersebut, engine & base game yg sudah dibuat tertahan di tangan MS.

pada E3 2018 kemarin, MS terlihat seperti menyadari kesalahan mereka atas kurangnya exclusives di Xbox One, kemudian mengakuisisi beberapa studio berpengalaman untuk mengembangkan game exclusive. tapi mengembangkan game tentu saja butuh waktu bertahun2, dan hasil dari tindakan MS itu mungkin baru akan kita lihat beberapa tahun lagi... mudah2an exclusives di Xbox 9th gen nanti lebih mancap ya gans

terus terang ane belom lahir waktu game ini rilis, tapi kegagalannya sangat legendaris & perlu diketahui oleh para gamers sebagai salahsatu peristiwa bersejarah dalam industri videogame.
jadi ceritanya pada tahun 1982, Atari yg waktu itu lagi jadi raja konsol game, mengembangkan game yg diambil dari film blockbuster buatan mbah Stephen Spielberg yg happening banget, yaitu "E.T". Atari memproduksi hampir 5 juta kopi game ini untuk dijual.
tapi ternyata kualitas gamenya ampas banget, mungkin dipengaruhi oleh proses development nya yang kejar tayang. atau mungkin juga dipengaruhi oleh kejenuhan di dunia video game saat itu: pasar dibanjiri oleh konsol & software game, tapi kualitas semuanya standar banget, banyak game clone yg gameplaynya sama2 aja cuma beda skin doang, dll. yaa, kurang lebih seperti pasar mobile game saat ini lah ().
Sebetulnya E.T masih sempat terjual sekitar 1.5 juta kopi, tapi Atari sudah terlanjur merugi, dan saking epic nya kegagalan Atari, mereka sampai mengubur sisa sekitar 3 juta kopi E.T yang tidak terjual di tempat pembuangan sampah. epic fail tsb menjadi urban legend hingga masa kini.

dampaknya, konsumen kala itu kehilangan kepercayaan terhadap videogame sebagai salahsatu bentuk hiburan, dan industri videogame hampir hancur. agan2 bayangkan kalo hal tersebut tidak dibenahi, mungkin jaman sekarang kita tidak ada yang punya Playstation atau Xbox, mungkin kita lebih suka menonton film atau browsing di internet untuk mengisi waktu luang.

untungnya, Nintendo dengan gagah berhasil menyelamatkan industri videogame sendirian. secara sporadis, Nintendo berkampanye untuk memulihkan citra videogame sebagai salahsatu bentuk hiburan keluarga dengan konsol NES mereka. seperti kita ketahui bersama, NES kemudian laku keras di Amerika Utara, serta diseluruh dunia -termasuk di Indonesia kesuksesan NES, dan konsol next-gen nya yaitu SNES, kemudian mengilhami kelahiran konsol2 videogame baru dari perusahaan2 lain, diantaranya kebangkitan Sega Megadrive, Sony Playstation, dan Microsoft Xbox