Kaskus

News

naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
Polemik Impor Beras, Membaca Makna ‘Pembangkangan’ Buwas ...
Polemik Impor Beras, Membaca Makna ‘Pembangkangan’ Buwas
September 20, 2018 12:18


Polemik Impor Beras, Membaca Makna ‘Pembangkangan’ Buwas ...
Dirut Bulog Budi Waseso mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5). Rapat perdana antara Budi Waseso yang baru diangkat sebagai Dirut Bulog dengan DPR itu membahas ketersediaan stok serta stabilitas harga pangan di bulan Ramadhan sekaligus menjelang Idul Fitri. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso atau akrab disapa Buwas ‘teriak-teriak’, apa pasal, mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menolak kebijakan impor beras yang telah diputuskan pemerintah.


Menurut Buwas, saat ini persediaan beras di gudang-gudang milik Bulog sudah melimpah dan tak sanggup untuk menampung kuota tambahan beras impor. Berdasarkan data dari hasil kajian tim independen yang mengacu pada ketersediaan stok, penghitungan produksi di desa, ke kecamatan, hingga provinsi sentra produsen beras, disimpulkan persediaan yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga Juni tahun 2019.

“Atas dasar kajian itu, tim independen merekomendasikan tidak perlu impor hingga bulan Juni tahun depan,” kata Buwas.
#Penggelembungan Data Impor


Buwas mempertanyakan landasan pemerintah yang telah memutuskan untuk mengimpor beras secara berlebihan. Dia merasa metode perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tidak relevan untuk dijadikan acuan.


Badan itu mengasumsikan kebutuhan konsumsi beras nasional sebanyak 130 Kg per kapita per tahun. Dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta jiwa, BPS memperkirakan kebutuhan beras nasional sebanyak 2,4 hingga 2,7 juta ton per bulan atau sekitar 32 juta ton per tahun.


Yang menjadi pertanyaan Buwas, perhitungan itu dipukul rata dengan jumlah penduduk tanpa mempertimbangkan tingkat konsumsi golongan usia.


“Kebutuhan masyarakat Indonesia setiap bulan yang katanya 2,4-2,7 juta walaupun saya masih ragu cara berhitungnya karena dari BPS 260 juta manusia. Setiap orang rata-rata mengkonsumsi 130 kg beras setiap tahun. Berarti bayi pun sama dong? Tidak dibagi dengan usia. Bayi kan belum makan nasi, paling kan bubur. Nah itu harus ada hitungan ukurannya,” ujar Buwas.


Dengan metode perhitungan demikian, maka angka konsumsi nasional menggelembung hingga berbeda jauh dari kemampuan produksi. Ini yang disinyalir menjadi penyebab kebijakan impor tidak sesuai kebutuhan lantaran melesetnya asumsi konsumsi nasional.


“Makanya jatuhnya 2,7 juta per bulan konsumsinya. Akhirnya dikali setahun besar banget. Dibandingkan produksi kita kesannya nggak cukup,” tutur Buwas.


Sejauh ini Aktual sudah menghubungi Kabag Humas BPS RI, Eko Oesman dan belum mendapat tanggapan.

http://www.aktual.com/polemik-impor-...gkangan-buwas/

Mendag Pastikan Impor Beras Tahun Ini Hanya 2 Juta Ton
27/08/2018, 18:30 WIB 

Polemik Impor Beras, Membaca Makna ‘Pembangkangan’ Buwas ...
Sejumlah buruh panggul memikul beras hasil serapan dari petani di Gudang Bulog Lingga Jaya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/5/2018).(ANTARA/ADENG BUSTOMI) 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan jumlah impor beras untuk kebutuhan tahun 2018 pada batas 2 juta ton. Impor 2 juta ton beras itu dilakukan secara bertahap, dengan dua kali impor dengan jumlah masing-masing 500.000 ton dan satu kali impor 1 juta ton. 

"Keputusan (impor 2 juta ton) itu sudah dari bulan April, berdasarkan rakor (rapat koordinasi), bukan saya yang impor," kata Enggar saat ditemui usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (27/8/2018). Enggar menjelaskan, pelaksanaan impor beras 2 juta ton dilakukan oleh Perum Bulog. 

Keputusan untuk impor beras 2 juta ton juga didasarkan pada pertimbangan Bulog yang menilai permintaan dan penawaran serta perkiraan stok beras yang aman untuk sepanjang tahun ini. 

"Karena suplainya berkurang dan kecenderungan harganya meningkat, keterisian stoknya berkurang, maka kami isi," tutur Enggar. Enggar merunut, tahun 2014 pemerintah telah mengimpor 2,5 juta ton beras. Sementara tahun 2015 hingga 2016 pemerintah mengimpor 1,5 juta ton, ditambah dengan 2 juta ton beras impor untuk kebutuhan tahun ini. 

Dalam waktu dekat, Enggar memastikan beras impor akan dikeluarkan ke pasar dengan mempertimbangkan ketersediaan stok di lapangan. Hal itu dilakukan guna menjaga stabilitas harga dan tingkat inflasi. "Sekarang kami sudah rakor, dan memerintahkan kembali guyur pasar atau penetrasi pasar mulai hari ini," ujar Enggar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/27/183000626/mendag-pastikan-impor-beras-tahun-ini-hanya-2-juta-ton

Bulog Sudah Kontrak Impor Beras 1,8 Juta Ton, Buwas Minta Cukup
Rabu, 19 Sep 2018 15:51 WIB


Polemik Impor Beras, Membaca Makna ‘Pembangkangan’ Buwas ...
Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas)

Jakarta - Badan Urusan Logistik (Bulog) mencatat, hingga saat ini sudah ada perjanjian ekspor beras 1,8 juta ton. Angka tersebut terdiri dari 1,4 juta ton beras yang sudah terealisasi hingga Agustus dan 400 ribu ton lagi yang sudah kontrak dan akan masuk bertahap hingga akhir tahun.

"Iya tetap masuk dong kan sudah kontrak sisanya tinggal 400 tetap akan masuk (dari 1,8 jt ton)," kata Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas) di kantor Bulog, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Buwas mengatakan, angka 1,8 juta ton itu dianggap sudah cukup sehingga tak perlu ada lagi realisasi impor baru untuk memenuhi kuota impor yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak 2 juta ton.

"Tolong ini nggak ada impor baru. Saya minta izin impor baru ini jangan," ungkap dia.

Baca juga: Soal Gudang Bulog Penuh, Buwas: Harusnya Saya Dibantu Dong!

Hingga saat ini stok beras di gudang bulog sudah mencapai 2,4 juta ton. Terdiri dari 1,4 juta ton beras impor, dan 1 juta ton beras berasal dari sisa stok periode sebelumnya.

Dari 2,4 juta ton, nantinya akan dipakai untuk alokasi rastra sebanyak 100 ribu ton dan bakal menyisakan 2,3 juta ton.

Di sisi lain, Bulog bakal menerima tambahan beras impor sebanyak 400 ribu ton. Impor tersebut merupakan realisasi dari sisa kuota 1,8 juta ton yang sudah terlanjur dipesan.

Baca juga: Buwas: Mantan Dirut Bulog Jangan Jadi Pengkhianat Bangsa!

Dengan perhitungan tersebut, maka Bulog bakal memiliki stok beras 2,7 juta ton.

melihat fakta tersebut, Buwas berpendapat, tak perlu ada impor baru, meskipun Kemendag telah menetapkan kuota impor bari sebanyak 2 juta ton atau 200 ribu ton lebih banyak dari kuota sebelumnya yang hanya 1,8 juta ton. 

https://finance.detik.com/berita-eko...as-minta-cukup

-----------------------------

Impor beras memang sangat menggiurkan. Kegiatan impor pangan itu  bisa menjadi ajang untuk memperoleh rente yang lumayan besar bagi pejabat  pemberi izinnya. Coba hitung saja, bila setiap kilogram ada fee sebesar Rp 500 saja, bukankan berarti impor beras  sebanyak 2 juta ton itu bisa memberikan income sama dengan (Rp 500 x 2.000.000.000 kg = Rp 1.000.000.000.000emoticon-Wink atau Rp 1 triliun? Duit segitu lumayan gede lah buat amunisi pemilu dan pilpres!


emoticon-Ngakak


Diubah oleh naniharyono2018 20-09-2018 21:10
-2
1.9K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.3KThread56.7KAnggota
Tampilkan semua post
User telah dihapusAvatar border
User telah dihapus
#1
Impor beras memang sangat menggiurkan. Kegiatan impor pangan itu bisa menjadi ajang untuk memperoleh
rente yang lumayan besar bagi pejabat pemberi izinnya. Coba hitung saja,bila setiap kilogram ada fee sebesar Rp 500 saja, bukankan berarti impor beras sebanyak 2 juta ton itu bisa memberikan income sama dengan (Rp 500 x 2.000.000.000 kg = Rp 1.000.000.000.000 atau Rp 1 triliun ? Duit segitu lumayan gede lah buat amunisi pemilu dan pilpres!






agan ts , gw nanya dong.
pemerintah beli beras impor ini pakai sistem lelang apa enggak ?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.