Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wiraprasta333Avatar border
TS
wiraprasta333
Bikin Tandingan OBOR, Amerika Bakal Jegal Pengaruh Tiongkok di Asia
JawaPos.com - Dua negara adidaya Amerika Serikat dan Tiongkok terus ‘berkompetisi’. Setelah bersitegang lewat isu perang dagang, kini Amerika Serikat ingin menjegal langkah Tiongkok lewat jalur sutera modern dengan semboyan “One Belt One Road” (OBOR) yang akan memberi pengaruh di Asia.

Hal ini nampak dari upaya Amerika Serikat yang membangun lembaga keuangan yang mengusulkan kapitalisasi pinjaman hingga USD 60 miliar. Hadirnya lembaga ini jelas-jelas menjadi alternatif dari program jalur sutera Tiongkok.

Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS (IDFC), berupaya mengkonsolidasikan lembaga AS yang ada, yang bertanggung jawab atas modal publik dan swasta di negara-negara yang kurang berkembang.

Ide ini diperkenalkan oleh melalui Undang-undang Better Utilization of Investments Leading to Development (BUILD), yang saat ini sedang menunggu persetujuan dari Senat. Upaya ini merupakan bagian dari strategi Washington untuk melawan pengaruh Cina yang meningkat di luar negeri, terutama di Asia.

Asal tahu saja, pada Juli 2018 Gedung Putih mengumumkan belanja infrastruktur bagi wilayah Indo-Pasifik sebesar USD113 juta di tengah kekhawatiran Beijing yang meluas menggunakan investasi sebagai cara untuk mencapai tujuan geopolitik.

Ted Yoho, seorang anggota Kongres AS untuk Florida dan ketua Subkomite Luar Negeri DPR di Asia dan Pasifik mengatakan IDFC akan menjadi counter untuk China One Belt One Road, melalui kapasitasnya untuk bekerja sama dengan organisasi keuangan pembangunan lainnya di seluruh dunia.

“Upaya nyata Beijing untuk memposisikan diri sebagai hegemon regional telah memicu kekhawatiran imperialisme ekonomi, tetapi AS memiliki visi yang lebih bebas dan adil untuk Asia, kata Ted Yoho dilansirJawapos.com dari CNBC, Jum’at (7/9).

Adapun, asisten khusus presiden untuk perdagangan internasional, investasi dan pembangunan di Dewan Keamanan Nasional AS Clete Willems menuturkan pihaknya semakin prihatin dengan upaya Cina di kawasan OBOR itu.

“Jenis investasi yang mereka buat, apa yang dilakukannya terhadap ekonomi yang berbeda dan apa yang dilakukannya untuk kepentingan strategis China. Kami ingin menemukan cara untuk memberikan pilihan yang jelas dan alternatif yang jelas dan itulah yang sebenarnya tentang semua ini,”kata Clete Willems.

https://www.jawapos.com/ekonomi/08/0...ongkok-di-asia
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.6K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
dishfireAvatar border
dishfire
#4
Semoga ini adalah alternatif untuk membantu development country dan untuk menghindari berbagai negara miskin untuk jatuh ke tangan penjajahan ala rejim Comunist China..
emoticon-Jempol


Sebagaimana diketahui, China memiliki ambisi untuk menguasai Laut China Selatan, Central Asia dan memiliki jalur menuju Indian Ocean. Untuk memenuhi ambisinya tersebut, rejim Communist China membuat berbagai program seperti:
- China-Pakistan Economic Corridor
- China Myanmar Economic Corridor.
- China-Central Asia Economic Corridor.
- Dan sebagainya..


Bikin Tandingan OBOR, Amerika Bakal Jegal Pengaruh Tiongkok di Asia

Bikin Tandingan OBOR, Amerika Bakal Jegal Pengaruh Tiongkok di Asia

Bikin Tandingan OBOR, Amerika Bakal Jegal Pengaruh Tiongkok di Asia


Berbeda dengan IMF atau Bank World yang memberikan pinjaman dengan syarat bahwa program-program berbau socialists yang populist berupa subsidi agar direm atau dihentikan; namun rejim Communist China dengan own state company dan own-state bank justru memiliki pendekatan berbeda..

Untuk mewujudkan berbagai program tersebut, China melalui berbagai bank-nya (own state bank) memberikan pinjaman dengan berbunga tinggi ke negara-negara yang menjadi target Belt Road Investment (BRI) dengan syarat:
- Semua project harus diserahkan ke perusahaan/kontraktor China
- Sebagian besar tenaga kerja didatangkan dari China
- Raw material dan komponen pendukung didatangkan dari China
- Negara yang menerima pinjaman harus terbuka untuk melakukan impor terhadap product-product industry China yang sudah over capacity
- Bila hutang tidak dibayar (gagal bayar hutang) maka aset dan daerah disekeliling infrastruktur yang dibangun akan disita oleh pemerintah Communist China..

Sebuah bentuk penjajahan baru yang dilakukan rejim Communist China dan jelas-jelas tidak menguntungkan secara ekonomi bagi negara yang diberi pinjaman.emoticon-thumbdown Selain itu, ambisi China ini juga telah melahirkan berbagai konflik di beberapa daerah atau negara seperti konflik di Myanmar..
emoticon-Najis

Diubah oleh dishfire 18-09-2018 12:32
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.