- Beranda
- Berita dan Politik
Neraca Dagang RI Tekor, Luhut: Kita Harapkan Surplus Ternyata Minus
...
TS
jonwick
Neraca Dagang RI Tekor, Luhut: Kita Harapkan Surplus Ternyata Minus
Jakarta - Neraca perdagangan pada Agustus 2018 mengalami defisit sebanyak US$ 1,02 miliar. Meski defisit, angka tersebut lebih baik dibanding defisit bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,03 miliar.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (17/9/2018).
"Kalau angka kita lihat overall total, sebenarnya lebih baik sekarang ini daripada kemarin itu angkanya," ujar Luhut.
Baca juga: Solusi KEIN Atasi Defisit Neraca Perdagangan
Meski demikian, pemerintah sebenarnya berharap neraca bisa surplus bulan ini.
"Memang kita harapkan surplus ternyata masih minus sedikit satu, tapi sebenarnya membaik," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengupayakan cara untuk meredam impor yang imbasnya diharapkan memperkuat rupiah. Caranya dengan mendorong pemakaian komponen dalam negeri, pariwisata, hingga biodiesel 20% atau B20.
Baca juga: Jonan: Neraca Dagang Tekor Bukan karena Konsumsi Minyak, Tapi Harga
"Teknis kami sekarang, seperti TKDN, biodiesel, pariwisata, itu B20 itu, dan kemudian insentif-insentif lagi dikerjain, sekarang lagi tahap penyusunan dan eksekusi," ujarnya.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI), imbuh Luhut, juga terus berupaya menjaga rupiah agar tidak terus melemah.
"Sekarang kita berhasil kelihatannya memitigasi itu, jadi bagaimana kredibilitas dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI melakukan PR-nya antara fiskal dengan moneter, saya kira dikelola sangat bagus," tutupnya.(zlf/zlf)
https://finance.detik.com/energi/d-4...ternyata-minus
wah buldozer makar ini, bukannya september MEROKET
CONTOH KABINET KERJA REZIM DONGOK
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (17/9/2018).
"Kalau angka kita lihat overall total, sebenarnya lebih baik sekarang ini daripada kemarin itu angkanya," ujar Luhut.
Baca juga: Solusi KEIN Atasi Defisit Neraca Perdagangan
Meski demikian, pemerintah sebenarnya berharap neraca bisa surplus bulan ini.
"Memang kita harapkan surplus ternyata masih minus sedikit satu, tapi sebenarnya membaik," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengupayakan cara untuk meredam impor yang imbasnya diharapkan memperkuat rupiah. Caranya dengan mendorong pemakaian komponen dalam negeri, pariwisata, hingga biodiesel 20% atau B20.
Baca juga: Jonan: Neraca Dagang Tekor Bukan karena Konsumsi Minyak, Tapi Harga
"Teknis kami sekarang, seperti TKDN, biodiesel, pariwisata, itu B20 itu, dan kemudian insentif-insentif lagi dikerjain, sekarang lagi tahap penyusunan dan eksekusi," ujarnya.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI), imbuh Luhut, juga terus berupaya menjaga rupiah agar tidak terus melemah.
"Sekarang kita berhasil kelihatannya memitigasi itu, jadi bagaimana kredibilitas dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI melakukan PR-nya antara fiskal dengan moneter, saya kira dikelola sangat bagus," tutupnya.(zlf/zlf)
https://finance.detik.com/energi/d-4...ternyata-minus
wah buldozer makar ini, bukannya september MEROKET
CONTOH KABINET KERJA REZIM DONGOK
nona212 memberi reputasi
1
2.1K
23
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.9KThread•41.5KAnggota
Tampilkan semua post
whellere
#12
“Memang kita harapkan surplus ternyata masih minus sedikit satu, tapi sebenarnya membaik," ujarnya.
Ada yang paham maksudnya?
Kita harapkan surplus = berhasil
Masih minus = tidak berhasil a.k.a gagal
Tapi
Sebenarnya membaik (artinya berhasil kan?)
Ok sampe disini gw lambaikan tangan kearah kamera, menyerah untuk coba mengerti maksudnya apa.
Ada yang paham maksudnya?
Kita harapkan surplus = berhasil
Masih minus = tidak berhasil a.k.a gagal
Tapi
Sebenarnya membaik (artinya berhasil kan?)
Ok sampe disini gw lambaikan tangan kearah kamera, menyerah untuk coba mengerti maksudnya apa.
0
Tutup