- Beranda
- Stories from the Heart
Riding to Jannah
...
TS
neopo
Riding to Jannah
Don't choose the one who is beautiful to the world. But rather, choose the one who makes your world beautiful. Keep her close to Allah. Keep him close to Allah. Together for Jannah. I want love that will say: "Not even death will do us part, because we'll be reunited in jannah, insyaallah”
Welcome to my thread. Dimana disini kalian diperbolehkan untuk mengkritik, memberi saran, share, dan memposting komentar yang sekiranya bermanfaat baik bagi penulis ataupun pembaca. Fiksi atau non fiksi, semoga bukan menjadi masalah bagi pembaca. Karena penulis harap bisa memberikan banyak manfaat kepada orang-orang melalui tulisan yang tidak seberapa ini. Terima kasih.
Welcome to my thread. Dimana disini kalian diperbolehkan untuk mengkritik, memberi saran, share, dan memposting komentar yang sekiranya bermanfaat baik bagi penulis ataupun pembaca. Fiksi atau non fiksi, semoga bukan menjadi masalah bagi pembaca. Karena penulis harap bisa memberikan banyak manfaat kepada orang-orang melalui tulisan yang tidak seberapa ini. Terima kasih.
Tokoh :
- Ardian - Aku, pria dengan tinggi 176cm yang hobinya main motor
- Azril Riswan - Sahabat sejak kuliah, beda jurusan tapi masih satu fakultas
- Elriko - Kenalan saat pertama kali touring, so cool but nice guy
- Dina Resti - Bagiku dia perfect, tetapi sedikit cerewet
- Alyssa Erica - Gadis cerdas dan sangat mempedulikan lingkungannya
- Rofila Afifah - Kakakku yang cantik, cerewet tapi selalu bisa jaga adik-adiknya
- Nuri Freska - Adikku yang sangat manja, segalanya harus dituruti, tapi ia juga penurut
- Raden Dimas - Sometime good guy, sometimes bad guy (dalam arti sifat, bukan tindakan menyimpang)
- I N D E X -
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34 by Nuri
Part 35 by Dina
Part 36 by Alyssa
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34 by Nuri
Part 35 by Dina
Part 36 by Alyssa
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Diubah oleh neopo 16-09-2022 12:17
JabLai cOY dan 27 lainnya memberi reputasi
28
42.8K
308
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
neopo
#4
Part 3 - Cerita
Posisiku berada dibelakang motor Riko dan Azril sebagai Road Captain (RC). Tanpa aku sadari karena asikna mengobrol dengan Alyssa, posisi mereka sudah agak jauh didepanku. Aku ingin memanggil mereka, namun lalu lintas cukup banyak sehingga aku agak sulit untuk menambah kecepatan. Terlebih Alyssa menunjukkan tempatnya tak jauh dari tempat itu yang membuatku langsung mengambil lajur kiri untuk berhenti. Akhirnya kami berhenti di sebuah warung kopi yang biasa digunakan sebagai tempat istirahat para pemudik.
Alyssa: Kita makan disini ya
Aku: Yang lain gimana?
Alyssa: Kabarin aja, takutnya nyariin
Aku: Iya, gue SMS mereka aja.
Aku dan Alyssa masuk dan duduk disebuah tempat seperti saung yang terbuat dari bambu kemudian Alyssa memesan makanan. Sedikit tentang Alyssa. Alyssa memiiki tinggi sekitar 160cm, dengan rambut panjang hingga ke pinggangnya. Sangat panjang. Kulinya putih bersih, punya lesung pipi, dan dia sangat anggun.
Pesanan kamipun datang. Aku dan Alyssa menikmati pesanan kami masing-masing. Sesaat kita sampai di tempat makan tadi, Alyssa tak lagi banyak bicara. Sesekali aku lihat Alyssa hanya memainkan makanannya dengan sendok.
Aku: Lisa
Alyssa: Iya?
Aku: Lo masih kepikiran Dimas?
Alyssa: Hemm
Aku: Lo sayang banget sama dia ya?
Alyssa: Kalau sayang, ya tentu lah, 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar. Kalau gue harus lupain dia, ga semudah itu.
Tiba-tiba meja bergetar karena HP Alyssa berbunyi. Ada telefon masuk dan Alyssa berkata itu dari Dimas. Dan ia tak mengangkat telefon itu.
Aku: Kok ga diangkat?
Alyssa: Gue males
Aku: Jangan gitu, takutnya penting
Alyssa: Engga. Yaudah bahas yang lain aja
Tetapi sampai kami selesai makan, Alyssa tak membahas apapun. Atau mungkin aku juga yang terlalu bodoh karena tidak bisa membuka topik. Asal jangan cari topik buat dia, eh dia malah jadian sama Topik. Cuaca hari ini cukup panas dan kami baru setengah perjalanan menuju Bandung. Aku melihat handphoneku dan aku lihat ada balasan dari Azril. Ia berkata bahwa ia dan yang lain duluan pulang karena terlalu jauh untuk balik lagi. Ditambah jalur yanh sedang aku lalui adalah satu jalur.
Alyssa: Di, gue boleh nanya?
Aku: Boleh, itu kan lo nanya
Alyssa: Iih ya 2 pertanyaan, boleh?
Aku: Itu pertanyaan kedua
Alyssa: Ish gue serius *sambil menepuk pundakku
Aku: Oh gue kira Alyssa *ucapku jail
Alyssa: Au ah
Aku: Yeh ngambek. Bercanda kali, biar mencairkan suasana aja. Yaudah mau nanya apa?
Alyssa: Lo punya cewek?
Aku: Ngapain lo nanya soal itu?
Alyssa: Ya gue pengen tau aja. Kok kayanya lo pengalaman soal beginian, ya gue sama Dimas gitu
Aku: Itu perasaan lo doang
Alyssa: Jawab pertanyaannya
Aku: Gue ga punya, bahkan gue belum pernah yang namanya pacaran.
Alyssa: Oh masa? Lo ga pernah gitu suka sama cewek?
Aku: Emm suka sih pernah, tapi ga sampai cinta. Yaa suka sebatas kagum lah. Bahkan ayah gue bilang gue terlalu sibuk dengan hobi gue sampai lupa cari pasangan.
Alyssa: Hobi lo?
Aku menunjuk ke arah si Sapi diikuti wajah Alyssa yang berfokus pada motorku itu
Alyssa: Oh lo suka motor ya
Aku: Ya bisa dibilang gitu.
Alyssa: Tapi jangan sampai hobi lo membuat lo lupa dengan kehidupan lo
Aku: Ngga lah, gue masih inget makan, mandi, ibadah ko
Alyssa: Issh maksudnya orang-orang sekitar lo
Aku: Inget ko, ayah, ibu, adek, kakak
Alyssa: Au ah gelap
Aku: Ngambek . . Hahaha . . . Udah selesai? Yu balik, takut kesorean
Kami melanjutkan perjalanan pulang. Sekitar jam 3 sore kami tiba di kota Bandung. Aku mengantar Alyssa pulang. Rumahnya tak terlalu jauh dari rumahku. Hanya beberapa blok saja. Aku menyetandarkan motorku seketika Alyssa turun.
Alyssa: Makasih ya
Aku: Iya
Alyssa: Masuk dulu?
Aku: Ah engga deh, lain kali aja
Alyssa: Gue boleh minta nomer lo?
Aku: Boleh, buat apa hayooo *senyum genit
Alyssa: Buat nambah temen lah, kegeeran lo . . . *sambil menyenggolku
Ia memberikan handphonenya dan aku menuliskan nomorku dan aku save dengan nama Sapi.
Alyssa: Udah disave? Namanya apa?
Aku: Udah, lo cari aja sendiri. Haha
Alyssa: Iish gitu . .
Aku: Yaudah gue balik ya . .
Alyssa: Iya hati-hati. Makasih ya
Alyssa: Kita makan disini ya
Aku: Yang lain gimana?
Alyssa: Kabarin aja, takutnya nyariin
Aku: Iya, gue SMS mereka aja.
Aku dan Alyssa masuk dan duduk disebuah tempat seperti saung yang terbuat dari bambu kemudian Alyssa memesan makanan. Sedikit tentang Alyssa. Alyssa memiiki tinggi sekitar 160cm, dengan rambut panjang hingga ke pinggangnya. Sangat panjang. Kulinya putih bersih, punya lesung pipi, dan dia sangat anggun.
Pesanan kamipun datang. Aku dan Alyssa menikmati pesanan kami masing-masing. Sesaat kita sampai di tempat makan tadi, Alyssa tak lagi banyak bicara. Sesekali aku lihat Alyssa hanya memainkan makanannya dengan sendok.
Aku: Lisa
Alyssa: Iya?
Aku: Lo masih kepikiran Dimas?
Alyssa: Hemm
Aku: Lo sayang banget sama dia ya?
Alyssa: Kalau sayang, ya tentu lah, 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar. Kalau gue harus lupain dia, ga semudah itu.
Tiba-tiba meja bergetar karena HP Alyssa berbunyi. Ada telefon masuk dan Alyssa berkata itu dari Dimas. Dan ia tak mengangkat telefon itu.
Aku: Kok ga diangkat?
Alyssa: Gue males
Aku: Jangan gitu, takutnya penting
Alyssa: Engga. Yaudah bahas yang lain aja
Tetapi sampai kami selesai makan, Alyssa tak membahas apapun. Atau mungkin aku juga yang terlalu bodoh karena tidak bisa membuka topik. Asal jangan cari topik buat dia, eh dia malah jadian sama Topik. Cuaca hari ini cukup panas dan kami baru setengah perjalanan menuju Bandung. Aku melihat handphoneku dan aku lihat ada balasan dari Azril. Ia berkata bahwa ia dan yang lain duluan pulang karena terlalu jauh untuk balik lagi. Ditambah jalur yanh sedang aku lalui adalah satu jalur.
Alyssa: Di, gue boleh nanya?
Aku: Boleh, itu kan lo nanya
Alyssa: Iih ya 2 pertanyaan, boleh?
Aku: Itu pertanyaan kedua
Alyssa: Ish gue serius *sambil menepuk pundakku
Aku: Oh gue kira Alyssa *ucapku jail
Alyssa: Au ah
Aku: Yeh ngambek. Bercanda kali, biar mencairkan suasana aja. Yaudah mau nanya apa?
Alyssa: Lo punya cewek?
Aku: Ngapain lo nanya soal itu?
Alyssa: Ya gue pengen tau aja. Kok kayanya lo pengalaman soal beginian, ya gue sama Dimas gitu
Aku: Itu perasaan lo doang
Alyssa: Jawab pertanyaannya
Aku: Gue ga punya, bahkan gue belum pernah yang namanya pacaran.
Alyssa: Oh masa? Lo ga pernah gitu suka sama cewek?
Aku: Emm suka sih pernah, tapi ga sampai cinta. Yaa suka sebatas kagum lah. Bahkan ayah gue bilang gue terlalu sibuk dengan hobi gue sampai lupa cari pasangan.
Alyssa: Hobi lo?
Aku menunjuk ke arah si Sapi diikuti wajah Alyssa yang berfokus pada motorku itu
Alyssa: Oh lo suka motor ya
Aku: Ya bisa dibilang gitu.
Alyssa: Tapi jangan sampai hobi lo membuat lo lupa dengan kehidupan lo
Aku: Ngga lah, gue masih inget makan, mandi, ibadah ko
Alyssa: Issh maksudnya orang-orang sekitar lo
Aku: Inget ko, ayah, ibu, adek, kakak
Alyssa: Au ah gelap
Aku: Ngambek . . Hahaha . . . Udah selesai? Yu balik, takut kesorean
Kami melanjutkan perjalanan pulang. Sekitar jam 3 sore kami tiba di kota Bandung. Aku mengantar Alyssa pulang. Rumahnya tak terlalu jauh dari rumahku. Hanya beberapa blok saja. Aku menyetandarkan motorku seketika Alyssa turun.
Alyssa: Makasih ya
Aku: Iya
Alyssa: Masuk dulu?
Aku: Ah engga deh, lain kali aja
Alyssa: Gue boleh minta nomer lo?
Aku: Boleh, buat apa hayooo *senyum genit
Alyssa: Buat nambah temen lah, kegeeran lo . . . *sambil menyenggolku
Ia memberikan handphonenya dan aku menuliskan nomorku dan aku save dengan nama Sapi.
Alyssa: Udah disave? Namanya apa?
Aku: Udah, lo cari aja sendiri. Haha
Alyssa: Iish gitu . .
Aku: Yaudah gue balik ya . .
Alyssa: Iya hati-hati. Makasih ya
nasihiber memberi reputasi
1