.
"Tanggal 23 tinggal 2 hari lagi" racau pikiranku.

Saat itu aku benar benar panik.
Aku maju presentasi seminar hasil tanpa persiapan.
Selama dirumah aku disibukkan dengan membantu usaha bapak di rumah.

H-2 ujian aku sudah ada di Malang.
Aku sengaja balik cepat agar bisa menyesuaikan diri dengan atmosfer Malang.
Aku bukan tipe orang yg santai.
Aku orang yg gampang panik.
Aku orang yg gampang grogi.

Hari itu aku habiskan untuk di kos saja.
Berdiam diri.
Menikmati suasana daerah kos yg menjadi lebih dingin dari biasanya.

Oh iya,hari itu aku balik ke Malang tidak lagi sendiri.
Aku ke Malang dengan Fifi.
Pagi itu aku berangkat agak lebih siang dari biasanya.
Pukul 09.00 pagi aku berangkat menjemputnya dirumah.
Lalu ku ajak dia ke toko ku sebentar.
Niatnya hanya pamit saja.
Tapi karena ada Fifi, jadi sekalian saja ku kenalkan ke bapak ibuku.
Dan kami langsung bergegas ke Malang.

"Buka puasa pakai apa?" tanya mbak kos lagi lagi mengagetkan ku.

Saat itu aku sedang memakai earphone di telingaku, tapi hanya sebelah.

"Belom tau. sampeanmasak apa?" tanyaku.

"Itu kalo mau nanti gabung aku ae" bilangnya.

Hari itu ku habiskan untuk menyelesaikan berkas ujian dan segala perintilannya ujian termasuk power point.