USTAZ Abdul Somad marah. Ia menyebut hanya orang bodoh yang menyebut Islam mempertentangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bukan tanpa bukti, seorang muslim, Al-Habib Syarif Abdul Hamid Al-Qadri atau Sultan Abdul Hamid II, adalah orang yang mendesain bentuk Pancasila sebagai dasar negara.

Hal itu disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam video yang diunggah oleh akun @teazmee, Jumat (14/9/2018).

Al-Habib Hamid Al-Qadri (Sultan Abdul Hamid II), perancang lambang Garuda Pancasila. Dalam dirinya mengalir darah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Pancasila lahir dari kebesaran hati para leluhur kami, kami sebagai penerus akan selalu menjaga Pancasila. #2019TetapAntiPKI," tulis @teazmee melengkapi video.

Dalam video tersebut, Ustaz Abdul Somad terlihat mengunjungi makam Sultan Abdul Hamid 2 di Pontianak, Kalimantan Barat. Sultan Abdul Hamid 2 merupakan pahlawan nasional, seorang muslim yang mendesain lambang Pancasila.

Lambang dasar negara berupa Garuda dan Perisai berisi lima butir Pancasila itu dibuat Sultan Abdul Hamid 2 ketika menjabat sebagai Menteri Negara, ketika era Republik Indonesia Serikat periode 1949-1950.

Sultan Syarif Hamid bin Sultan Syarif Muhammad bin Sultan Syarif Yusuf bin Sultan Syarif Hamid bin Sultan Syarif Utsman bin Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadri-pendiri Kota Pontianak. Beliau adalah perancang lambang Garuda yang kita kenal. Semoga beliau semua dirahmati oleh Allah dan kita mendapatkan keberkahan," ungkap seorang jemaah yang memandu Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad sendiri menyebut Sultan Abdul Hamid 2 bukti kecintaan muslim terhadap NKRI. Karena itu, menurutnya sangat bodoh apabila menyebut umat muslim mempertentangkan keutuhan NKRI.

"Ini menunjukkan bahwa, dalam satu embusan napas 'Allahu Akbar' adalah kecintaan kepada NKRI, cinta kepada Ahlul Bait. Pakaiannya tentara, sisiran rambutnya, Masya Allah. Tapi dalam dirinya mengalir darah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam," tutur Abdul Somad.

Dalam ucapannya Allahu Akbar, dalam gambarnya adalah bintang. Maka, hanya orang jahil, bodoh saja yang mempertentangkan antara Islam dengan NKRI. Cinta Islam, cinta Allahu Akbar, cinta kebhinekaan, cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia," tambahnya.

Namun sayang, nama Sultan Abdul Hamid 2 terkubur dan dilupakan saat ini, sosoknya dihapus dari sejarah Indonesia karena dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap tiga orang menteri dalam peristiwa APRA pimpinan eks KNIL pimpinan Kapten Westerling di Bandung, Jawa Barat, pada 1950.

Pria kelahiran 12 Juli 1913 itu masih menjabat sebagai Menteri Negara saat itu. Dirinya ditetapkan bersalah oleh majelis sidang pengadilan Mahkamah Agung Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah pleidoinya ditolak pada tanggal 25 Maret 1953.

Sultan Abdul Hamid 2 pun mendekam selama sepuluh tahun dalam penjara di Jakarta hingga dibebaskan dan dibebas tugaskan dari tugas negara. Sosoknya kian memudar dan terlupakan, hingga akhirnya Sultan Abdul Hamid 2 meninggal dunia pada 30 Maret 1978 di kampung halamannya, bukan di Taman Makam Pahlawan selayaknya seorang pejuang kemerdekaan. (*)

http://wartakota.tribunnews.com/2018/09/14/ustaz-abdul-somad-hanya-orang-jahil-dan-bodoh-yang-mempertentangkan-islam-dengan-nkri

Benar juga ya