SBY Berkicau 'Diam Itu Emas', Netizen: Tapi Bapak Curhat Terus
POLITIK 14/09/2018, 15:26 WIB | Editor: Estu Suryowati









JawaPos.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui kerap melemparkan kritik kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), termasuk melalui media sosial (medsos) Twitter. Cuitan SBY di Twitter biasanya ramai ditanggapi netizen. Ada yang setuju, namun tak sedikit pula yang membantah.

Namun baru-baru ini, Ketua Umum Partai Demokrat itu melempar cuitan sedikit menggelitik. Dia merasa, terkadang diam itu lebih baik daripada banyak bicara.

"Sebagai mantan Presiden tentu tidak etis 'tiap hari' berbicara, apalagi kalau bikin gaduh. Itu bukan karakter saya. Seringkali 'diam itu emas' *SBY*," tulis SBY, dikutip Jumat (14/9).

Lagi-lagi, meski kali ini bukan kritik pedas yang disampaikan SBY, namun cuitan itu mengundang beragam respons dari netizen. Kebanyakan respons bernada guyonan yang bisa mengocok perut.

Misalnya, respons dari akun @uniq_selend. "Tapi bapak curhat terus di sosmed. Sehari ini saja udah berapa kali ngetweet," tulisnya diakhiri emoji tawa.

Sementara akun Twitter @_anggakris juga membalas cuitan SBY. Dia mengganti kata mantan presiden dengan eks pacar.

"Sbg mantan Pacar tentu tidak etis "tiap hari" pamer pacar baru, apalagi kalau bikin galau mantan. Itu bukan karakter saya. Seringkali 'diam itu karena sdh bahagia dg yg lain'" cuitnya.

Kemudian, akun Haris Rianto Utha di @UthahIndonesia. Dia menyebut kebayakan diam seperti SBY justru membuat kekayaan alam
Indonesia berupa emas, lenyap.
"Benar pak diam itu emas, tapi emas kita di INDONESIA sudah habis 1 gunung di PAPUA sana, ITU KARNA DIAM juga," selorohnya.

Komentar lucu juga disampaikan oleh Daniel Lim Bong dengan akun Twitter @daniellim_bong. Pesan yang ia sampaikan supaya SBY menjadi tangguh tidak gampang 'curhat' di medsos. Menurutnya, sangat aneh ketika mantan jenderal rajin curhat.

"Pak, seperti Jokowi dong dikit aja... gak pernah update2 kegalauan gitu. Bapak kan bekas Jenderal. Mesti tangguh‎," cuitnya.



Partai Demokrat lewat Ketua Divisi Advokasi dan Hukum

, ‎Ferdinand Hutahaean mengatakan, warganet harus melihat secara jeli. Apa yang disampaikan oleh ketua umumnya di Twitter adalah bagian dari kritik yang membangun terhadap pemerintahan Jokowi.

"Itu masukan kepada pemerintah yang memang di banyak hal kurang baik kinerjanya dan mundur seperti bidang ekonomi
," ujar Ferdinand.

Menurutnya, SBY sebagai ketua umum partai sangat wajar memberikan pendapatnya. Sehingga tidak boleh diam melihat situasi bangsa yang terancam masuk jurang krisis.

"Jadi, jangan dilihat kritik itu sebagai kebencian, tapi lihat sebagai masukan yang membangun," ungkapnya.

Lagi pula, lanjut Ferdinand, SBY tidak setiap hari mengeluarkan kicauan. Hanya sesekali jika dipandang perlu.

"Tapi faktanya banyak netizen yang tidak protes, tapi mendukung suara Pak SBY di Twitter," pungkasnya.


https://www.jawapos.com/nasional/pol...k-curhat-terus


Netijen Jahap ... sukaknya Skak-Ster Pak Beye mulu...