VI
.
Rencana aku akan pulang ke kota asalku pagi ini, namun karena beratnya gravitasi kasurku aku seakan tak mau bangun.

"Kampret udah jam 9 aja" gumamku kesal.

Baiklah, jam 9 baru bangun.
Aku belum berkemas, mandi, dll sebelum pulang.

Seperti biasa, kebiasaan anak kos sebelum beraktivitas adalah cek jam di dinding, cek handphone, dan baru bangun.

Ku tekan password handphone ku, dan ku check semua pesan yg masuk.
Ku balas satu per satu hingga semua habis.
.
Diluar samar samar terdengar suara gaduh dari kamar sebelah.
.
"Tumben" pikirku.
.
Kosku ini terdiri atas 4 lantai.
Kamarku sendiri ada di lantai 2.
Lantai 2 kos ku ini ada kurang lebih 20 kamar yg saling berhadapan.
Meskipun ada 20 kamar, tapi untuk lantai 2 ini jauh lebih "damai" suasananya ketimbang lantai 3 dan 4.
Jadi kalau ada "gaduh" dari kamar sebelah maka anggapannya ada sesuatu.
.
Setelah terbangun kurang lebih 10 menit ku putuskan untuk keluar kamar.
Ku tarik slot yg mengunci kamar, ku raih handle pintu kamar.
.
Setelah pintu kamar terbuka aku iseng mencari sumber suara suara yg beberapa waktu sebelumnya terdengar.
Aku arahkan kepala ku menoleh ke kanan, dimana sumber suara itu berasal.
Kutemukan beberapa muka muka yg belum pernah ku temui.

"Oh lagi ada kerja kelompok ternyata" gumamku.

Ternyata ada teman teman dari penghuni kamar depan sedang asyik menyelesaikan tugas dari panitia festival.
Kampus kami tidak ada sistem Pelonco/ ospek.
Dikampus kami adanya festival, yg mana diisi dengan pengenalan kegiatan ruang kampus dan berbagai perintilannya.
.
Setiba di kamar ku temukan sebuah pesan masuk di handphone ku.

"Aku ga pulang Minggu ini..deadline wisuda boss", balas seseorang disana.

"Siapa pagi-pagi chat begini coba" pikirku.

Ahh ternyata tadi waktu mataku baru setengah sadar aku menghubungi Fifi, kutanya apakah dia pulang atau tidak.

"Eh yaudah deh..bakalan bosen banget ini nyetir 5jam sendirian hahaha" balasku padanya.

"Cabal yah..makanya cari pacar dong..situ jomblo sih" balas Fifi disana.

Akhirnya aku akan menikmati perjalanan panjang ini dengan seorang diri.
Meskipun sebenarnya baru sebulan terakhir setiap aku pulang ke kotaku selalu ditemani oleh Fifi, tapi setidaknya ia menambahkan warna dihidupku.