Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemindahbukuan sekitar Rp 1,1 miliar dari rekening Setya Novanto di Bank Mandiri ke rekening KPK untuk kepentingan pembayaran uang pengganti kasus korupsi proyek KTP-el.

"Hari ini (kemarin), jaksa eksekusi pada Unit Kerja Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi melakukan pemindahbukuan dari rekening Setya Novanto di Bank Mandiri ke rekening KPK untuk kepentingan pembayaran uang pengganti sebesar Rp 1.116.624.197,00," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (13/9).

Pemindahbukuan itu dilakukan Jaksa Eksekusi KPK setelah mendapatkan surat kuasa dari Novanto. Novanto akan membayar uang pengganti dari hasil penjualan aset rumah dan pemindahbukuan rekening di bank. "Sejauh ini mantan Ketua Umum Partai Golkar itu kooperatif untuk membayar uang pengganti," ujar dia.

Putusan terakhir, Novanto diwajibkan membayar uang pengganti dalam bentuk dolar AS. Namun, dia melakukan pembayaran dengan kurs rupiah. "Nanti kami harus konversikan dari rupiah ke dolar sesuai putusan yang ada, karena itu yang mengikat, " kata Febri.

Menurut Febri, unit Labuksi sudah memetakan aset-aset mana saja yang bisa dirampas ketika pihak Novanto tidak dapat melakukan penggantian. Dia tercatat memiliki aset bangunan berbentuk rumah di Darmawangsa dan kantor yang nilai totalnya miliaran rupiah. "Kami akan fokus memfasilitasi Novanto karena telah menyatakan sanggup melakukan penggantian," ujar dia.

Novanto terbukti melakukan korupsi proyek KTP-el tahun anggaran 2011-2013. Mantan Ketua DPR ini divonis 15 tahun penjara dan membayar denda Rp 500 juta subsider tiga bulan kurungan. Dia juga diwajibkan membayar uang pengganti US$ 7,3 juta dikurangi Rp 5 miliar yang telah dititipkan kepada penyidik.

Jika menggunakan kurs rupiah pada 2010, totalnya sekitar Rp 66 miliar. Apabila uang tersebut tidak dibayar setelah berkekuatan hukum tetap, harta benda milik Novanto akan disita atau dilelang.

Sumber: http://harnas.co/2018/09/13/novanto-...uang-pengganti