Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

madcabonger2018Avatar border
TS
madcabonger2018
Jokowi Masih Merasa Tenang, Lihat Nih Ancaman Gejolak Mahasiswa Berbagai Daerah ...
Jokowi Masih Merasa Tenang, Lihat Nih Ancaman Gejolak Mahasiswa Berbagai Daerah, Jengkel Kondisi Ekonomi
Jumat, 14 September 2018 | 04:28 WIB


Presiden Jokowi

POJOKSATU.id, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak boleh dipandang sebelah mata lagi oleh Presiden Joko Widodo. Sebab, imbas dari pelemahan rupiah hingga Rp 15 ribu per dolar telah membuat mahasiswa bangun dari tidurnya.


Mahasiswa di daerah mulai turun ke jalan untuk menyuarakan kegelisahan atas perekonomian tanah air yang sedang merosot.


Aksi mahasiswa dimulai dari ratusan anggota BEM se-Bandung Raya yang menggelar aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Jumat (7/9).

BEM se-Bandung Raya merupakan gabungan dari berbagai perguruan tinggi. Di antaranya BEM Tema UPI, BEM KM Unjani, BEM UIN Bandung, Unisba, Unpas, Unpad, STKS, PIKSI Ganesa, STT Telkom, dan lainnya.


Mereka menuntut agar pemerintah segera merespon pelemahan nilai tukar rupiah.


Aksi dari Bandung ini kemudian bersambut dengan demonstrasi yang dilakukan ribuan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) pada Senin (10/9).


Mereka menduduki ruang paripurna DPRD Riau dan menuntut Jokowi turun tahta karena dianggap gagal menstabilkan rupiah.
Aksi selanjutnya digelar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry di Tugu Simpang Lima, Jalan Sri Ratu Safaruddin, Banda Aceh, Rabu (12/9).


Mereka menilai rupiah telah berdarah-darah dalam menghadapi dolar AS. Sementara di satu sisi, Jokowi acuh dan sibuk dengan pencitraan diri.


Di hari yang sama, di mahasiswa di Makassar juga turun ke jalan. Aksi digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya di depan Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Rabu (12/9).


Sama seperti aksi yang lain, mereka menuntut Jokowi turun jabatan karena tidak mampu mengawal negara Indonesia ke arah yang lebih baik.


Mereka mendesak agar pemerintah segera melakukan stabilitas perekonomian yang ada di Indonesia. Termasuk melakukan normalisasi nilai rupiah yang terus melemah.


Sementara di Lampung, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) M Fauzul Adzim merencanakan akan menggelar aksi pada Sabtu (15/9).


Aksi yang akan digelar saat Jokowi datang di Lampung itu juga akan menyuarakan mengenai kondisi Indonesia yang kian darurat. Menurut Fauzul, Indonesia tidak lagi berada di zona nyaman.


“Indonesia dalam keadaan darurat, politik kita tidak sedang berdaulat,” ujarnya seperti dikutip dari RMOL Lampung.
Atas alasan itu, dia menyebut bahwa aksinya nanti akan mengambil tema “Hilangnya Wibawa Rupiah”.


Aksi itu akan menjadi kali ketiga yang digelar BEM Unila di Lampung. Aksi pertama, mereka gelar ketika Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ke Lampung, Selasa (4/9). Aksi kedua, mereka gelar di Gapura Kota Bandarlampung, depan Simpang Tugu Radin Inten II, Rajabasa, Kota Bandarlampung, Senin sore hingga malam (10/9).


Gejolak mahasiswa di berbagai daerah tersebut menjadi peringatan bagi Jokowi untuk tidak bisa lagi tenang-tenang dalam menghadapi pelemahan rupiah.

http://pojoksatu.id/news/berita-nasi...ndisi-ekonomi/

Kini Giliran Mahasiswa di Lampung Bergerak
Kamis, 13 September 2018 | 09:37 WIB


(Foto: Twitter)

INILAHCOM, Jakarta - Mahasiswa di sebagian daerah Sumatra sudah mulai bergerak turun ke jalan menyuarakan situasi dan kondisi bangsa saat ini, mulai dari Riau dan kini bergeser ke Lampung.

Akun twitter Opposite6890 @opposite6890 mengunggah video gerakan mahasiswa Universitas Lampung yang turun ke jalan, tentu mengkritisi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS.

Video itu diunggah pada Rabu (12/9/2018) malam, namun dikutip INILAHCOM pada Kamis (13/9/2018). Munculnya video tersebut, menimbulkan berbagai polemik juga bagi kalangan netizen.

Sepi dari pemberitaan media mainstream, karena media mainstream sudah dikuasai rezim. Adalah tugas kita untuk viralkan di sosial media. Kabarkan mahasiswa lain!! Sudah saatnya bangkit!!, tulis akun Opposite6890 yang dikutip INILAHCOM pada Kamis (13/9/2018).

Dalam video itu, mahasiswa yang berorasi menyampaikan bahwa saat ini Indonesia dalam keadaan darurat. Sehingga, sudah saatnya lagi semua tidak terninabobokan dalam zona nyaman.

Berikut cuplikan isi orasi mahasiswa Lampung bergerak atas melemahnya rupiah:

Indonesia dalam keadaan darurat, bukan saatnya lagi kita ada pada zona nyaman. Saatnya kita bergerak, ekonomi kita sedang tidak berdaulat, politik kita tidak sedang berdaulat, karakter dan budaya kita telah hancur.

Maka, pada hari ini mahasiswa Lampung mengajak kepada seluruh mahasiswa se-Indonesia. Mari kita bergerak, kita turun ke Istana Merdeka. Kita sampaikan bahwa Indonesia harus konsisten merdeka.

Dari situ, muncul komentar netizen termasuk Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon turut mengapresiasi gerakan mahasiswa tersebut.

"Mahasiswa punya tugas sejarah. Sebagai kaum intelektual bicaralah kebenaran, suarakanlah kenyataan apa adanya. Hidup mahasiswa!," kata Fadli melalui akunnya @fadlizon.

Selain itu, Edgar Maulana @edgarmaulana11 menilai aneh dengan gerakan mahasiswa tersebut. Padahal, kekuatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga sebagai calon petahana ada di daerah pedesaan.

"Rame ya di media para pendukungnya, mulai dari tagar ganti presiden dan lain-lain itu semua terjadi di perkotaan. Tapi semua tidak menyadari ya bahwa kekuatan Jokowi yang sesungguhnya ada di pedesaan yang tidak terpengaruh politik karena kami orang-orang desa merasakan hidup penuh optimis karena Jokowi," katanya.

Kemudian, Rosyad @Rosyad67268278 pun menyindir komentar tersebut. Bahkan, Rosyad merasa kasihan dengan masyarakat yang kurang melek informasi.

"Kasihan jika orang desanya seperti anda. Kurang informasi. Orang desa sekarang ini juga sangat maju dan melek informasi," ujarnya.

Selanjutnya, Abdul Hasim @abdulhasim16 tidak terima aksi gerakan mahasiswa dikaitkan dengan tagar ganti presiden.

"Janganlah kau hubungkan gerakan mahasiswa dengan tagar politik bung, itu merendahkan gerakan mahasiswa," tandasnya.

https://m.inilah.com/news/detail/2479615/kini-giliran-mahasiswa-di-lampung-bergerak


Mahasiswa Jambi Bergerak, Desak Jokowi-JK Turun
16 Hours



Mahasiswa dan Polisi terlibat aksi dorong-dorongan.

Aliansi Mahasiswa Jambi menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritisi kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi -Jusuf Kalla. Aksi yang dilakukan di gedung DPRD Jambi itu guna mendesak Jokowi-JK turun dari kursi kepemimpinannya.

Demo ini sempat terjadi keributan antara mahasiswa dan salah satu anggota dewan DPRD Jambi. Di mana mereka meminta masuk ke dalam gedung dewan untuk meletakkan keranda jenazah dan boneka pocong di dalam gedung karena dianggap bertanggung jawab atas hukum yang bebas korupsi.

“Kita hanya ingin memasuki ke dalam gedung dewan ini. Apa tidak bisa, kita ini hanya ingin menyampaikan aspirasi kita. Apa gedung ini tidak diperbolehkan masuk. Kami ini juga rakyat, dan kami ingin menyampaikan aspirasi rakyat,” ujar mahasiswa yang menggelar aksi demo tersebut.

Wakil Ketua DPRD Jambi AR. Syabandar menolak sekelompok mahasiswa masuk ke dalam gedung untuk menyampaikan aspirasi mereka. Sementara itu di dalam sedang berlangsungnya rapat Paripurna.


Pantau di lapangan. Demo ini masih terus berlangsung hingga Kamis (13/9/2018) siang di kantor DPRD Jambi. Sempat terjadi aksi lempar-lemparan dalam aksi unjuk rasa tersebut. Berbagai petugas kepolisian juga turut mengamankan aksi unjuk rasa itu.
Mahasiswa masih bertahan di seputaran gedung DPRD Jambi untuk dapat memasuki gedung tersebut. Polisi masih berjaga-jaga dalam aksi unjuk rasa kali ini, karena unjuk rasa kali ini sempat memanas.


Inilah beberapa poin yang diminta sekelompok mahasiswa dalam aksi unjuk rasa kali ini :


1. Mendesak pemerintah Jokowi-JK untuk secepatnya menstabilkan ekonomi bangsa.
2. Meminta pemerintah Jokowi-JK untuk tanggungjawab atas reformasi hukum yang bebas korupsi.
3. Mendesak Jokowi-JK untuk mencabut Perpres nomor 20 tahun 2018 tentang penggunaan tenaga kerja asing.


Apabila 3 poin itu tidak dipenuhi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya Aliansi Mahasiswa Jambi meminta Presiden dan wakil Presiden Jokowi-JK mundur dari kursi jabatannya

https://jambilink.com/2018/09/13/mahasiswa-jambi-bergerak-desak-jokowi-jk-turun/


Mahasiswa Mulai Turun ke Jalan, Begini Komentar Warga Jakarta

13 September 2018[url=tg://msg?text=Mahasiswa Mulai Turun ke Jalan, Begini Komentar Warga Jakarta - [url]https://www.gelora.co/2018/09/mahasiswa-mulai-turun-ke-jalan-begini.html][/url][/url][url=whatsapp://send?text=Mahasiswa Mulai Turun ke Jalan, Begini Komentar Warga Jakarta%20%2D%20https://www.gelora.co/2018/09/mahasiswa-mulai-turun-ke-jalan-begini.html][/url]

GELORA.CO - Sejumlah warga DKI Jakarta memberikan pendapatnya soal aksi mahasiswa yang mulai turun ke jalan guna mengkritisi pemerintahan Joko Widodo.

Tanto (45) warga Kemayoran, Jakarta Pusat misalnya mengatakan, aksi demo yang dilakukan para mahasiswa merupakan hal yang wajar.

"Selama disampaikan dengan aman dan tertib," ujar Tanto saat berbincang dengan TeropongSenayan di Jakarta, Kamis (13/9/2018). 


"Aspirasi mahasiswa mewakili rakyat harus disampaikan agar pemerintah mendengar dan tahu kondisi saat ini," imbuhnya. 

Banyak rakyat kecil, lanjut lulusan S1 Sospol itu yang teriak karena biaya hidup semakin mahal. 

"Harga listrik naik, BBM juga, dan pangan yang lainnya," ujarnya.

Senada dengan Tanto, Ahmad Sofian (35) mengatakan, aksi unjuk rasa merupakan hal yang lumrah di Indonesia ini. 

"Kalau negara menganut demokrasi ya kritikannya lewat demo," ujar Sofian di tempat terpisah.

"Apalagi saat ini pemerintah dengan segudang janji yang tidak ditepati. Wajar-wajar saja kalau mahasiswa ngeluarin aspirasi rakyat," imbuh pria berstatus karyawan swasta itu. 

Sofian juga menerangkan, sejumlah kebijakan pemerintah saat ini dinilai menyudutkan rakyat kecil. 

"Dengan ditariknya segala macam subsidi. Terus kebijakan yang mengusik toleransi ibadah Agama. Seperti disuruh ngecilin volume adzan, padahal satu kali adzan paling 3-5 menit saja," bebernya.

Ia berharap, gerakan mahasiswa ini menjadi pengaruh bagi yang lainnya. 

"Atau emang sudah banyak mahasiswa yang turun ke jalan tapi media jarang ekspos," tegasnya.

Sebelumnya, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa atau Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguran Tinggi Agama Islam se-Indonesia Dan aliansi Mahasiswa Primordial se-Jabodetabek akan menggelar aksi damai guna mengkritisi kebijakan pemerintahan Joko Widodo, Jumat (14/9/2018).

Selain itu, aksi serupa juga telah dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) yang menggelar demonstrasi di DPRD Riau, pada Senin (10/9/2018) lalu.

https://www.gelora.co/2018/09/mahasi...an-begini.html

------------------------


Source: https://pinterpolitik.com/aksi-mahas...aspada-jokowi/

Tanda-tanda ... mungkin sudah waktunya?

emoticon-Takut




Diubah oleh madcabonger2018 14-09-2018 01:41
-4
2.6K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
wanifxAvatar border
wanifx
#11
Emang parah gimana sih? Lah semua masih bisa makan ayam gitu. Susahnya dimana?

Lagian kalo beneran kalian bikin chaos malah makin surem itu rupiahnya. (Tapi bagus gw seneng kalo bisa 20 ribu wkwkwkwk)

Bagi calon sebelah, kalo beneran jadi chaos, malah ntar kagak jadi dpt posisis impian, karrna bakal muncul nanti tokoh baru atau bahkan calonnya bisa jadi banyak emoticon-Ngakak (S)
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.