- Beranda
- Stories from the Heart
Cinta atau Keyakinan [TAMAT]
...
TS
zpy
Cinta atau Keyakinan [TAMAT]
Cinta atau Keyakinan
Cerita dibawah adalah cerita khayalan penulis, jika ada kesamaan nama, tempat ataupun adegan biarlah hanya menjadi cerita dan tanpa maksud menyinggung pihak tertentu, tapi jika dipercaya kebenarannya ya silahkan saya gak melarang, karena dari khayalan bisa menjadi kenyataan kan?
Spoiler for Pendahuluan:
Side Story
Diubah oleh zpy 05-12-2018 12:18
bukhorigan dan 14 lainnya memberi reputasi
13
29.3K
198
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
zpy
#65
Halaman 21
indira tertidur dan saya masih sibuk mengotak atik RAB di laptop,
sekitar jam setengah 12 malam hp saya berdering
nama Claudia muncul di layar telepon saya,
tanpa memperdulikan RAB yang tadi saya susun, saya langsung berangkat menuju hotel tempat claudia menginap,
i become so numb, mendadak kepala saya berasa kosong.
45 menit saya akhirnya tiba di parkiran hotel, sayapun mengirim chat ke claudia
tak berapa lama, bisa kulihat claudia keluar dari pintu hotel dan berjalan menuju saya
sambil tersenyum cantik seperti biasa, claudia mendatangiku
jalanan manado kami lalui, claudia memeluk erat pinggangku dan menyandarkan wajahnya di punggungku,
terus kupacu motorku melewati zero poin lalu berbelok masuk ke taman tkb lalu memutar ke depan hotel aston, kecepatan motorku sengaja ku jalankan pelan
kuteruskan laju motorku ke arah paal 2
kuputar haluan motorku menuju ke arah kembang, memasuki beberapa gang kecil dan berhenti tepat di depan sebuah kosan
claudia terdiam dan semakin memeluku erat dengan semakin membenamkan kepalanya ke punggungku dan tiba-tiba punggungku terasa basah, saya tau claudia menangis saat itu. itu adalah kost dia dulu waktu berpacaran denganku.
tanpa mengucapkan apapun sayapun memutar gas dan menjalankan motor terus sampai ke jalan bethesda dan belok kiri menuju wanea.
tepat di depan sebuah apotik saya berhenti sebentar
sayapun melanjutkan perjalanan dan berhenti di boulevard yang mengarah ke laut di samping hotel claudia menginap.
saya mengajaknya untuk turun dan duduk-duduk memandang laut malam
kami termenung sejenak sambil claudia masih bersandar di pundaku
mendengar aku tertawa claudia pun ikut tertawa, lalu kami kembali terdiam menatapi gelapnya malam
lagi-lagi kami hilang di tengah bisunya malam ditemani suara deburan ombak perlahan
claudia menyambut tanganku membantunya berdiri, dan kami berjalan ke arah motor kami, sayapun menghidupkan motor, claudia dengan sigap langsung naik ke atas motor, akupun menuju ke hotel tempat claudia menginap dan memarkirkan motor
kami berdua berjalan memasuki lobby dan langsung ke arah lift,
liftpun terbuka, claudia memasuki lift sambil sibuk membuka-buka tas kecilnya mencari kunci kamarnya,
aku hanya sekali melangkah kedepan dan berhenti di depan pintu lift sedangkan claudia sudah berada di dalam dan berbalik badan sambil masih mencari kunci kamarnya lalu seperti terkejut melihatku masih diluar sambil menatapnya
tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut kami berdua, kami hanya saling tatap,
jujur saja, mata saya berkaca-kaca waktu itu begitu juga dengan claudia, kami benar-benar menahan tangis kami saat itu, setidaknya sampai pintu lift tertutup perlahan,
gak bisa saya utarakan bagaimana perasaan saya waktu itu, seperti akhir sebuah film romantis yang tidak happy ending sedang memutarkan kilasan video kenangan kami dulu dibarengi pintu lift yang perlahan mulai menutup.
itulah terakhir kali saya melihat claudia secara langsung sampai sekarang saat saya sedang mengetik tulisan ini.
ya! sedari awal saat melihat nama claudia di layar hpku tadi saya sudah tau ini adalah chapter perpisahan saya dan claudia.
dan sayapun pulang kerumah, kejadian ini gak pernah saya ceritakan ke indira.
Quote:
indira tertidur dan saya masih sibuk mengotak atik RAB di laptop,
sekitar jam setengah 12 malam hp saya berdering
Quote:
nama Claudia muncul di layar telepon saya,
Quote:
tanpa memperdulikan RAB yang tadi saya susun, saya langsung berangkat menuju hotel tempat claudia menginap,
i become so numb, mendadak kepala saya berasa kosong.
45 menit saya akhirnya tiba di parkiran hotel, sayapun mengirim chat ke claudia
Quote:
tak berapa lama, bisa kulihat claudia keluar dari pintu hotel dan berjalan menuju saya
sambil tersenyum cantik seperti biasa, claudia mendatangiku
Quote:
jalanan manado kami lalui, claudia memeluk erat pinggangku dan menyandarkan wajahnya di punggungku,
terus kupacu motorku melewati zero poin lalu berbelok masuk ke taman tkb lalu memutar ke depan hotel aston, kecepatan motorku sengaja ku jalankan pelan
Quote:
kuteruskan laju motorku ke arah paal 2
Quote:
kuputar haluan motorku menuju ke arah kembang, memasuki beberapa gang kecil dan berhenti tepat di depan sebuah kosan
claudia terdiam dan semakin memeluku erat dengan semakin membenamkan kepalanya ke punggungku dan tiba-tiba punggungku terasa basah, saya tau claudia menangis saat itu. itu adalah kost dia dulu waktu berpacaran denganku.
tanpa mengucapkan apapun sayapun memutar gas dan menjalankan motor terus sampai ke jalan bethesda dan belok kiri menuju wanea.
tepat di depan sebuah apotik saya berhenti sebentar
Quote:
sayapun melanjutkan perjalanan dan berhenti di boulevard yang mengarah ke laut di samping hotel claudia menginap.
saya mengajaknya untuk turun dan duduk-duduk memandang laut malam
Quote:
kami termenung sejenak sambil claudia masih bersandar di pundaku
Quote:
mendengar aku tertawa claudia pun ikut tertawa, lalu kami kembali terdiam menatapi gelapnya malam
Quote:
lagi-lagi kami hilang di tengah bisunya malam ditemani suara deburan ombak perlahan
Quote:
claudia menyambut tanganku membantunya berdiri, dan kami berjalan ke arah motor kami, sayapun menghidupkan motor, claudia dengan sigap langsung naik ke atas motor, akupun menuju ke hotel tempat claudia menginap dan memarkirkan motor
kami berdua berjalan memasuki lobby dan langsung ke arah lift,
liftpun terbuka, claudia memasuki lift sambil sibuk membuka-buka tas kecilnya mencari kunci kamarnya,
aku hanya sekali melangkah kedepan dan berhenti di depan pintu lift sedangkan claudia sudah berada di dalam dan berbalik badan sambil masih mencari kunci kamarnya lalu seperti terkejut melihatku masih diluar sambil menatapnya
tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut kami berdua, kami hanya saling tatap,
jujur saja, mata saya berkaca-kaca waktu itu begitu juga dengan claudia, kami benar-benar menahan tangis kami saat itu, setidaknya sampai pintu lift tertutup perlahan,
gak bisa saya utarakan bagaimana perasaan saya waktu itu, seperti akhir sebuah film romantis yang tidak happy ending sedang memutarkan kilasan video kenangan kami dulu dibarengi pintu lift yang perlahan mulai menutup.
itulah terakhir kali saya melihat claudia secara langsung sampai sekarang saat saya sedang mengetik tulisan ini.
ya! sedari awal saat melihat nama claudia di layar hpku tadi saya sudah tau ini adalah chapter perpisahan saya dan claudia.
dan sayapun pulang kerumah, kejadian ini gak pernah saya ceritakan ke indira.
Diubah oleh zpy 11-09-2018 07:43
dany.agus memberi reputasi
2