Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zpyAvatar border
TS
zpy
Cinta atau Keyakinan [TAMAT]
Cinta atau Keyakinan





Cerita dibawah adalah cerita khayalan penulis, jika ada kesamaan nama, tempat ataupun adegan biarlah hanya menjadi cerita dan tanpa maksud menyinggung pihak tertentu, tapi jika dipercaya kebenarannya ya silahkan saya gak melarang, karena dari khayalan bisa menjadi kenyataan kan?


     
Spoiler for Pendahuluan:

















































Side Story

Diubah oleh zpy 05-12-2018 12:18
wanitatangguh93
huj4n
bukhorigan
bukhorigan dan 14 lainnya memberi reputasi
13
29.3K
198
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
zpyAvatar border
TS
zpy
#61
Halaman 20


Sejak pertemuan antara indira dengan mama, sepertinya mereka berdua bertambah dekat, saya tau dari karena mereka berdua secara ajaib sudah berteman di FB yup emak gw gaul emoticon-Big Grin,

Quote:

----

Hari H menuju ong*** pun tiba,
Sedari siang indira bolak-balik memastikan saya akan kesana atau gak, dan berhubung saya orang yang menepati janji jadi saya mengiyakan akan kesana, sekitar jam 3 indira menelpon

Quote:


sayapun kembali menyelesaikan kerjaan saya,
waktu pun menunjukan pukul 5 kurang 15, dan sayapun langsung menuju ke ong***, tak lupa mengisi bensin motor terlebih dahulu.
setelah mengisi bensin saya sempatkan untuk menelpon indira untuk memberitahukan kalau saya udah menuju kesana

Quote:


Perjalanan pun dimulai, berbekal jaket bikers jaman saya masih aktif jadi anak motor, sayapun menyusuri jalan menuju ong***.
gak seperti perjalanan kalau mau ke lang****, perjalanan ke ong*** lebih extreme, terlepas dari kota manado, saya harus melewati pegunungan yang jalannya extreme, salah perhitungan gas motor sedikit aja kanan nabrak gunung, kiri jatuh di jurang emoticon-Big Grin, ya namanya juga jalan trans.

satu setengah jam saya akhirnya sampai di amurang, saya singgah sebentar untuk memberli pulsa yang tadi lupa saya isi, jalanan makin gelap, terus saya pacu motor matic saya hingga jejak-jejak kota amurang hilang berganti jalanan lurus tanpa penerangan jalan hingga pekat malam begitu terasa, banyak jalan lurus dihiasi sedikit belokan, pandangan saya hanya sebatas seberapa jauh lampu motor saya membelah kegelapan, dan sialnya sepertinya hanya saya yang sedang melewati jalan ini,

bukannya saya takut sama yang namanya makhluk ghoib, karena apa yang saya yakini gak mengenal itu emoticon-Big Grin, saya takut kesunyian malam, jalanan lurus dan pekat malam ini membuat saya terlena dan tertidur hahaha, ditambah lagi saya sebenarnya masih belum yakin dimana ong*** itu sebenarnya, 2 jam lebih sudah perjalanan saya jalani sambil mata saya kesana kemari setiap menemukan tanda desa, berharap nama ong*** itu cepat terlihat, sampai akhirnya saya mulai gak pede, takut jangan-jangan sudah kelewatan

sayapun meminggirkan motor begitu melihat warung kecil disamping jalan, yup benar sekali, saya mau nanya jalan emoticon-Big Grin

Quote:


sedikit informasi, m15* ini sering dijadikan campuran untuk minuman keras lokalan, dan biasanya dipake 2 botol, jadi mungkin bapak ini mengira saya beli buat campuran emoticon-Big Grin, ya gak bisa disalahkan juga, tampang saya ini tampang pemabuk emoticon-Big Grin

Quote:


mengetahui ong*** tinggal 2 desa lagi saya jadi sedikit bersemangat, tanpa ragu saya langsung menarik gas dan berlalu

dari warung si bapak tadi sampai ke desa pertama tadi ternyata cukup jauh, mungkin ada sekitar setengah jam, dan setengah jam lagi saya akhirnya sampai di desa ke 2 yang ternyata namanya ong***, lega rasanya akhirnya saya sampai, tapi saya masih berada di jalan besar, sayapun mencoba menelpon indira

tuuutttt tuuuuuttttt tuuuttttttt

tidak diangkat saudara-saudara, mungkin gak kedengaran, saya telepon lagi

tuuuutttt tuuuutttt tuuuutttt

masih belum diangkat, beberapa kali saya coba menelpon sama gak diangkat, saya tetap mencoba menelpon, tanggung udah sampe sini emoticon-Big Grinmasak iya balik lagi sih emoticon-Big Grin

tuuuttttt tuuuuttttt tuuuuuuu

Quote:


sekitar 5 menit menunggu, terlihat seberkas cahaya motor menghampiriku yang ternyata adalah pinkan, tari dan 1 sepupunya sedang asik berbonceng 3, gak memakai helm dengan hotpants yang kependekan persis seperti cabe-cabean racing emoticon-Big Grin

Quote:


kamipun berlalu dengan diikuti mata para penjual rambutan disekitar, secara memang tari dan pinkan ini cantik

tak beberapa lama kami sampai juga, aku memarkirkan motor di bantu seorang pria kira-kira umurnya 40an yang terlihat sudah merah wajahnya pertanda habis beritual gelas berputar emoticon-Big Grin, sayapun dituntun pinkan kebelakang rumah dan disana terlihat begitu banyak saudara, om dan tante indira,

Quote:


entah apa semua yang mereka bilang, tapi seperti waktu natal, rata-rata obrolannya membully ayah indira, sampai ditanya-tanya kapan nikahnya emoticon-Big Grin

Quote:


sayapun mengambil makan lalu duduk di dalam rumah, di dalam rumah ada pinkan yang sedang duduk di ruang depan, tari sedang main dengan sepupunya dan indira yang masih betah di toilet emoticon-Big Grin, pinkan masih menamani saya makan karena indira yang belum juga keluar toilet

setelah makanan saya habis, barulah indira datang dengan wajah sendu langsung menjatuhkan tubuhnya disampingku, mengangkat kakinya dan tiduran di dadaku, wajahnya terlihat lemah

Quote:


tiba-tiba terdengar suara langkah kecil berjalan kearah kami
Quote:


tiba-tiba tante yang juga mamanya jo mendatangi kami
Quote:


tiba-tiba terdengar kembali langkah kecil berlari, tapi kali ini bukan ke indira tapi mengarah langsung ke kaki saya. sambil memegang mainan edngan mulut penuh dengan makanan.

Quote:


tak terasa sudah jam 10 lewat, mengingat perjalanan pulang yang jauh sayapun memutuskan untuk pamit

Quote:

sayapun berpamitan ke keluarga besar indira, dan semuanya kaget mengetahui saya pulangnya ke manado,

Quote:


indira tetap setia menemani saya sampai ke halaman depan tempat motor saya berada, meski beberapa kali di ledekin keluarganya waktu saya berpamitan tadi di belakang.

Quote:


malam itu gak ada adegan cium-ciuman karena saya cukup tau diri hahaha, keluarganya lagi rame, tar kalo ketahuan terus dikimpoiin saat itu juga kan jadi enak emoticon-Big Grin

sayapun memacu motor saya ke jalan utama, begitu melihat ada penjual rambutan, sayapun singgah membeli beberapa kilo, megningat saya akan singgah di rumah moris teman saya di tumpaan, gak enak juga mau numpang nginap terus gak bawa apa-apa hahaha

setelah selesai membeli rambutan saya hidupkan motor saya lagi, motor saya hidup tapi ada yang aneh, daaammmmmnnnn lampu utama dekat saya mati, bermodalkan lampu jauh sayapun meneruskan perjalanan, memasuki desa kedua tiba-tiba lampu jauh saya juga mati dan jalanan saat itu sangat sunyi, saya memutuskan untuk berhenti di pos desa menunggu ada kendaraan yang lewat untuk ngebeng lampu emoticon-Big Grin, kan mau balik lagi ke indira gengsi tadi udah pamit emoticon-Big Grin, mau gak mau harus saya paksakan,

sekitar beberapa menit saya menunggu, terlihat ada cahaya motor mendekat, langsung saja saya menghidupkan mesin dan menunggu motor tersebut lewat, begitu motor itu lewat, sayapun langsung dengan cepat mengejarnya, lumayan kan bisa ngebeng lampu emoticon-Big Grin

sekitar 20 menit saya ngebeng lampu ke motor di depan tadi, terlihat motor itu berada di sebelah kiri lalumemperlambat lajunya, tapi di kiri kanan masih hutan, gak mungkin dia berhenti, sepertinya dia memberi kode agar saya melewati dia, karena niat saya ngebeng lampu motor jadi sayapun memperlambat laju saya dan tetap dibelakang dia, terlihat dia beberapa kali melirik ke arah kaca spion, sepertinya dia curiga sama saya, karena tiba-tiba dia mempercepat laju motornya, karena gak mau kehilangan tebengan lampu motor, sayapun memacu motor saya mengimbangi kecepatan motor di depan,

jalan lurus dan tikungan kami babat satu persatu seperti GP di sepang malaysia, sepertinya rider motor di depan ini anak motor juga, susah payah saya mencoba mengimbangi kecepatan dia, terlebih karena walaupun saya ngebeng lampu depannya, tetap agak susah saya untuk cornering emoticon-Big Grin, kami masih melaju cepat,
Saat kami mulai memasuki amurang, tiba-tiba motor itu berhenti di depan sebuah warung kopi yang baisanya buka sampai pagi. sebenarnya saya sudah bisa meneruskan perjalanan karena lampu jalan sudah mulai ada karena sudah mulai memasuki kota amurang, hanya saja saya tau kalau rider di depan tadi pasti menganggap saya begal emoticon-Big Grin, secara ada motor yang tiba-tiba ngikutin sepanjang jalan emoticon-Big Grin

begitu berhenti, rider motor di depan langsung turun dari motornya, membuka helm dan menatap saya, seperti yang saya duga kan emoticon-Big Grinsaya dikira orang jahat emoticon-Big Grin. sayapun turun dari motor, membuka helm dan tersenyum sedikit lalu menghampiri rider tadi,

Quote:


kami pun masuk ke warung kopi tadi dan memesan kopi, berkenalan dan sedikit ngobrol. saya lupa waktu itu namanya siapa emoticon-Big Grin, dan benar saya dia juga anak motor, sekitar 20 menit saya ngobrol sambil ngopi-ngopi dengan dia, lalu kamipun meneruskan perjalanan, saya masih ngebeng lampu ke dia sampai ke tumpaan emoticon-Big Grin

begitu sudah di tumpaan saya mengklakson dia yang di depan sebagai tanda terimakasih, biasalah kode-kode anak motor, kadang saya kangen juga pengen jadi anak motor lagi, tapi dulu sama komunitas bola aja indira kadang-kadang baper, nah gimana sama anak motor yang kesana kemari antar kota antar provinsi emoticon-Big Grin

sesampainya dirumah moris sayapun meminjam lampu motor moris sebagai bekal nanti subuh balik ke manado, tak lupa mengabari indira kalau saya sudah sampai di tumpaan, tapi sepertinya indira sudah tidur.


Diubah oleh zpy 10-09-2018 10:23
dany.agus
dany.agus memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.