Gedung kantor perwakilan AS, Institut Amerika di Taiwan (AIT), yang baru diresmikan pada Juni 2018 lalu.

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat memanggil kembali utusannya dari tiga negara Amerika Latin yang baru-baru ini memutus hubungan diplomatiknya dengan Taiwan.

Pemanggilan tersebut dilakukan pada Jumat (7/9/2018) lalu dan selanjutnya akan dilakukan konsultasi antara pemerintah AS dengan para diplomatnya.

"Departemen Luar Negeri telah memanggil kembali Duta Besar AS untuk Republik Dominika Robin Bernstein, Duta Besar AS untuk El Salvador Jean Manes dan Kuasa Usaha AS di Panama Roxanne Cabral," kata sebuah pernyataan yang dilansir AFP, Sabtu (8/9/2018).

"Ketiga kepala misi itu akan bertemu para pemimpin pemerintah AS untuk membahas cara-cara di mana Amerika Serikat dapat mendukung lembaga-lembaga dan ekonomi yang kuat, independen, serta demokratis di Amerika Tengah dan Karibia," lanjut pernyataan tersebut.

Washington pada bulan lalu, menuduh Beijing telah merusak hubungan lintas-selat dan melakukan campur tangan politik dengan memburu sekutu Taiwan di Barat.

Selama beberapa tahun terakhir, Taiwan dan China telah terlibat dalam apa yang bisa disebut dengan perang diplomatik di negara-negara berkembang.

Kedua pemerintahan menggunakan dukungan ekonomi dan bantuan lainnya yang sering menjadi alat tawar-menawar untuk mendapatkan pengakuan diplomatik.

Beijing tetap menganggap pemerintahan Taiwan yang berkuasa dan demokratis sebagai bagian dari wilayah di bawah kebijakan Satu China.

Namun hubungan Taipei dengan Beijing telah memburuk sejak Presiden Tsai Ing-wen menjabat pada 2016 dengan tegas menolak untuk mengakui kebijakan itu.

Pemerintah China pun disebut terus menekan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan untuk mengalihkan pengakuannya ke Beijing.

Terbaru, El Savador yang telah memutuskan meninggalkan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan pada Agustus lalu, menjadi negara kelima yang mengakhiri hubungan dengan Taiwan sejak masa kepemimpinan Presiden Tsai.

https://internasional.kompas.com/rea...-dengan-taiwan

WADUH... SEBEGITU PERHATIANNYA MAMA SAMA ANAK ANGKATNYA...