- Beranda
- Stories from the Heart
Cinta atau Keyakinan [TAMAT]
...
TS
zpy
Cinta atau Keyakinan [TAMAT]
Cinta atau Keyakinan
Cerita dibawah adalah cerita khayalan penulis, jika ada kesamaan nama, tempat ataupun adegan biarlah hanya menjadi cerita dan tanpa maksud menyinggung pihak tertentu, tapi jika dipercaya kebenarannya ya silahkan saya gak melarang, karena dari khayalan bisa menjadi kenyataan kan?
Spoiler for Pendahuluan:
Cerita ini berlatar belakang di kota Manado, alur cerita ini agak panjang, jadi awal mulanya akan saya masukan di pendahuluan ini.
saya mulai pindah dan menetap di kota Manado itu sekitar tahun 2009 setelah kuliah saya bubar(gagal) saya sempat kerja(magang) di Bali lalu saya kembali ke Jayapura untuk membantu bisnis orang tua dan akhirnya kami sekeluarga pindah ke kota Manado kota kelahiran dan tanah air(tanah lahir maksud saya) orang tua saya, sebenarnya saya awalnya ke kota Manado bukan untuk pindah tetap, hanya kebetulan ada proyek saja, tapi ayah saya melihat ada peluang bisnis di sini, akhirnya kami sekeluarga dan bisnis ayah saya semuanya pindah ke sini.
Jadilah saya jadi orang asing di tanah kelahiran saya sendiri, tanpa teman sama sekali kecuali beberapa sepupu saya. awalnya belum semua keluarga saya pindah kesini, saya tinggal di rumah yang juga kost-kostan milik om saya, disana juga ada sepupu saya yang namanya ferdi. ferdi ini 2 atau 3 tahun lebih tua dari saya, dia kuliah di salah satu universitas ternama yang terkenal bagus ITnya, di kos ini juga tinggal 2 teman ferdi yang juga satu kampus dan satu angkatan, rehan dan hendro.
Setelah saling add account facebook, kebiasaan stalking saya pun beraksi, kan mereka ini kuliah di univ beken, ya siapa tau ada temen kuliahnya yang gemesin kan lumayan hahaha, cukup banyak yang saya add waktu itu tapi hanya sekedar add saja itung nambah-nambah temen, dan berbekal wajah yang lumayan tampan(menurut emak) hampir semua yang saya add pasti di approve, sebenarnya bukan karena apa-apa sih, tapi tahun segitu yang make fb masih belum sebanyak sekarang, jadi ya mungkin mereka pikir lumayan buat nambah-nambahin friendlist. dan Indira adalah salah satu dari cewek itu.
Indira kalau dilihat dari tampilan foto-foto di fbnya, dia cantik(iyalah kalo gak mana saya add) putih, tinggi semampai, rambut lurus sebahu turun dikit agak keliatan oriental dan menurut saya dia chinese hanya saja gak terlalu kelihatan, tapi fotonya agak sedikit kurang jelas karena kualitas kamera hp dulu kan ya tau sendiri, setidaknya bisa keliahatan natural karena belum ada efek-efek yang menjebak
foto ilustrasinya nanti aja ya
Sebenarnya ada beberapa yang lebih cantik yang saya add, bahkan beberapa yang memang udah kayak artis cantiknya, dan biasanya kalau udah terlalu cantik gini akan langsung saya skip, ya sadar diri aja, saya jg gantengnya pas-pasan, jelek gak, ganteng banget juga enggak. tapi indira ini saya semacam bingung mau skip apa gak, enak aja diliatnya, tapi akhirnya saya skip juga, hanya sekedar tak inget-inget kalau lagi kangen pengen liat hahaha
Mulai dari sini ceritanya akan saya skip, karena kurang begitu mengena dengan tema, saya cuma pengen nunjukin bagaimana pertama kali saya liat indira.
saya mulai pindah dan menetap di kota Manado itu sekitar tahun 2009 setelah kuliah saya bubar(gagal) saya sempat kerja(magang) di Bali lalu saya kembali ke Jayapura untuk membantu bisnis orang tua dan akhirnya kami sekeluarga pindah ke kota Manado kota kelahiran dan tanah air(tanah lahir maksud saya) orang tua saya, sebenarnya saya awalnya ke kota Manado bukan untuk pindah tetap, hanya kebetulan ada proyek saja, tapi ayah saya melihat ada peluang bisnis di sini, akhirnya kami sekeluarga dan bisnis ayah saya semuanya pindah ke sini.
Jadilah saya jadi orang asing di tanah kelahiran saya sendiri, tanpa teman sama sekali kecuali beberapa sepupu saya. awalnya belum semua keluarga saya pindah kesini, saya tinggal di rumah yang juga kost-kostan milik om saya, disana juga ada sepupu saya yang namanya ferdi. ferdi ini 2 atau 3 tahun lebih tua dari saya, dia kuliah di salah satu universitas ternama yang terkenal bagus ITnya, di kos ini juga tinggal 2 teman ferdi yang juga satu kampus dan satu angkatan, rehan dan hendro.
Setelah saling add account facebook, kebiasaan stalking saya pun beraksi, kan mereka ini kuliah di univ beken, ya siapa tau ada temen kuliahnya yang gemesin kan lumayan hahaha, cukup banyak yang saya add waktu itu tapi hanya sekedar add saja itung nambah-nambah temen, dan berbekal wajah yang lumayan tampan(menurut emak) hampir semua yang saya add pasti di approve, sebenarnya bukan karena apa-apa sih, tapi tahun segitu yang make fb masih belum sebanyak sekarang, jadi ya mungkin mereka pikir lumayan buat nambah-nambahin friendlist. dan Indira adalah salah satu dari cewek itu.
Indira kalau dilihat dari tampilan foto-foto di fbnya, dia cantik(iyalah kalo gak mana saya add) putih, tinggi semampai, rambut lurus sebahu turun dikit agak keliatan oriental dan menurut saya dia chinese hanya saja gak terlalu kelihatan, tapi fotonya agak sedikit kurang jelas karena kualitas kamera hp dulu kan ya tau sendiri, setidaknya bisa keliahatan natural karena belum ada efek-efek yang menjebak
foto ilustrasinya nanti aja ya Sebenarnya ada beberapa yang lebih cantik yang saya add, bahkan beberapa yang memang udah kayak artis cantiknya, dan biasanya kalau udah terlalu cantik gini akan langsung saya skip, ya sadar diri aja, saya jg gantengnya pas-pasan, jelek gak, ganteng banget juga enggak. tapi indira ini saya semacam bingung mau skip apa gak, enak aja diliatnya, tapi akhirnya saya skip juga, hanya sekedar tak inget-inget kalau lagi kangen pengen liat hahaha
Mulai dari sini ceritanya akan saya skip, karena kurang begitu mengena dengan tema, saya cuma pengen nunjukin bagaimana pertama kali saya liat indira
.
Side Story
Diubah oleh zpy 05-12-2018 12:18
bukhorigan dan 14 lainnya memberi reputasi
13
29.3K
198
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
zpy
#43
Kringggg... Kringggg... hp saya berbunyi, dan nama indira tercantum disana
"beb, natalan kamu kesini kan?" tanya indira, lebih tepatnya perintah
"iya dong masak enggak" jawabku dengan gantengnya
"hmmm, beb gmn kalo kamu pagi-pagi banget aja kesininya, sekalian masuk gereja sama-sama" kata indira merayuku
[/quote]
nahhh dan dimulailah bab cerita ini tentang "KEYAKINAN"
"Kamu kan tau beb aku susah bangun pagi, bangunin kamu kerja aja kadang aku gak tidur dari malamnya, yang ada nanti aku kenapa-kenapa di jalan, lagian beb kan gak enak juga sama keluarga subuh-subuh aku dauh ngilang aja hehe" jawabku dengan berbagai alasan.
"hmmm iya ya, yaudah deh, tapi kamu tetep dateng kan?" kata indira terdengar nada agak kecewa
"iya beb pasti, mau jam brp aku datengnya?" jawabku kembali dengan gantengnya
"maunya jam 6 pagi beb hahaha, gak deh selesai gereja aja jam 11 apa jam 12 gitu"
"oh yaudah, nanti jam 9 lah aku otw kesana biar belum terlalu macet" jawabku
"ok beneran yaaaaa"
"iya sayangku"
mungkin karena masih awal ya, jadi mendengar alasan saya seperti itu indira masih memaklumi, saya sih memaklumi saja.
nari raya natalpun tiba, jam 7 pagi saya sudah di telpon beberapa kali oleh indira memastikan saya sudah bangun
kringgg...kringg.....
wah asem, baru mau nyium udah di matiin, gak sopan, awas aja kalo ketemu nyiumnya dobel batinku
sayapun keluar kamar untuk mengambil minum sekalian mau menyampaikan salam dari indira ke orang-orang rumah.
"loh kok sepi" batinku sambil berjalan ke dapur
"oh iya kan kemaren katanya pada mau pulang kampung subuh-subuh" batinku lagi
saya seperti anak terbuang dari keluarga memang hahaha, keluarga saya sudah memaklumi saya, awal-awalnya mama masih suka iseng ngajakin ke gereja kalau natal, tapi mungkin udah bosen sama jawaban saya "titip salam aja mah" sambil bercanda
saya berjalan menghampiri meja lemari makan dan tadaaaaa, ada telur mata sapi kesukaan setiap manusia yang ada di bumi, tanpa satu dua patah kata langsung saja saya mengambil nasi di rice cooker san mulai menyantap masakan yang populer bagi anak kos di akhir bulan ini
"ehhhhmmmmmmm, asin" batinku sambil mengecutkan mata karena emang keasinan.
tepat jam 9 saya sudah siap-siap on the way. on the way dari tempat tidur ke kamar mandi hahaha
setengah 10 lewat barulah saya benar-benar siap
messege ku gak di balas, wajar sih masih ibadah sepertinya.
sayapun langsung memacu motor dengan kecepatan normal, males buru-buru, tar kecepetan nyampe masih ibadah tar saya jadi salah tingkah
perjalanan ke rumah indira itu kalau pake motor dengan jalanan yang sepi butuh sekitar 2 jam lebih,
sekitar jam 12an saya sudah sampai Lango*** tapi saya belum langsung ke rumah indira, saya berhenti sebentar di indiemart beli susu beruang tapi diperah dari sapi sambil mengecek messege
sayapun langsung memacu motor langsung ke rumah indira. hanya butuh 5 menit saya sudah sampai dirumah indira yang juga rumah pinkan dan tari.
rumah indira ini adalah pastori(semacam rumah dinas bagi pendeta) gereja, letaknya persis di belakang gereja,
setelah memarkirkan motor, sayapun rapi-rapi sedikit sambil melihat kaca spion motor lalu menelpon indira tapi gak diangkat, tiba-tiba saya indira sudah keluar kedepan sambil memegang hpnya
sayapun langsung saja mendekati indira yang begitu cantik menggunakan dress merah cici-cici, oh iya keluarga indira ini masiha da chinesenya.
"u sayang kasihan capek ya jauh-jauh" ucap indira mulutnya monyong-monyong seperti lagi ngomong saya bayi sambil memegangi wajahku, tepatnya mencubit-cubit pipiku
aduh itu bibir pengen gw sosor sekarang juga
"lumayan lah pegel pantatku yang" jawabku mengambil tangannya untuk di genggam"
"yuk masuk" kata indira sambil menarik tanganku
selagi kami berjalan masuk, terdengar tawa yang cukup riuh menandakan ada banyak orang disana, jantungkupun berdegub kencang, ini pertama kalinya indira akan mengenalkan saya ke keluarganya sebagai pacarnya
dan tiba-tiba suasana jadi ramai karena ledekan-ledekan saudaranya indira yang meledek indira dan ayahnya indira, saya sudah gak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka semua katakan, saya hanya bisa menyalami satu persatu semua orang disana, sekitar 12 atau 15 orang termasuk ayahnya indira. indira dengan setianya menemani berjalan di belakangku. pinkan ada disana berdiri di pintu sambil menertawakan saya yang salah tingkah.
setelah berhasil menyalami semua keluarganya(minus mamanya kayaknya lagi sibuk di dapur) tiba-tiba salah satu om indira mengajak para om-om dan tante ini untuk pindah ke gazebo belakang
"thx berat omnya indira yang saya lupa namanya siapaterima aksih sudah menyelamatkan nyawa saya " batinku dalam hati
merekapun pindah, dan teras pun tersisa saya dan indira
"pinkan, tari sama mama mana beb?" tanyaku, gak afdol lah kalo belum salim calon mama mantu
"di dapur kayaknya, duduk dulu yang tar aku panggilin" jawab indira
"aku ikut aja yang gak enak masak mama yang kesini" jawabku lalu mengikuti indira masuk kedalam rumah
[\quote]
baru 3 langkah saya memasukin ruang tamu, mamanya indira keluar dari belakang
[quote]
"mahhh, ini ryan" kata indira sambil memperkenalkan saya
"selamat siang tante, selamat natal" ucapku sambil mengulurkan tangan ke mamanya indira
"eh ryan, iya selamat natal juga, sudah makan? rya kok ryan gak di ajak makan" sambut mamanya indira ramah
"eh iya mah" jawab indira sambil melipir entah kemana meninggalakn saya
"yaudah duduk dulu ya, tante balik ke dapur lagi" kata mamanya indira
"iya tante makasih" jawab saya singkat sambil mencari kursi terdekat
dan disana ternyata ada pinkan dan tari yang sudah senyam senyum melihat saya yang salah tingkah
kamipun duduk di teras, indira memberikan piring yang isinya macam-macam, duh calon instri yang baik ini, jujur ini pertamakalinya saya diambilin makanan sama pacar saya, dulu sama mantan-mantan saya yang banyak itu(sombooonggg) gak pernah sekalipun diambilin makanan hahaha
"uhuuk uhukkkk" sebenarnya saya gak keselek ataupun batuk, cuma kode aja minta minum hahaha
"pelan-pelan beb makannya" kata indira sambil menyapu-nyapu punggung saya
"hmmm air minumnya bayar ya beb?" kataku bercanda dan memang udah agak seret tenggorokan
"ehhh iyaaa lupaaaaa" teriak indira sambil tertawa kecil dan lari ke dalam mengambil air
secepat kilat indira sudah kembali dari dalam mengambil air, dan di tangan kanannya memegang segelas semacam minuman dengan jelly
"duhh kasian, maaf ya sayang" kata indria sambil menyodorkan segelas air, dan meletakan minuman jelly tadi di meja.
"syukurlah gak jadi mati keselek" candaku ke indira
"ihhhh segitunyaaa" kata indira sambil memukul pundaku
"beb cobain ini, ini minuman aku yang buat loh" kata indira sambil menyodorkan minuman jelly tadi yang aku lihat
"heh kamu yang bikin yang?" ucapku sambil menerima gelas dan memasang wajah ragu seakan-akan siap untuk masuk rumah sakit karena keracunan
"sayanggggg, jahat banget ihhhh, enak kokkkk" kata indira sambil ngambek, bibirnya di monyong-monyongin lagi, aduuuhhh itu bibirrrr pengen saya kecup dari warna merah muda sampe warna pink
"hehehe becanda sayangkuuuuu," jawabku sambil mengaduk-ngaduk minuman tersebut, dan indria terlihat exited
"udah telepon ambulance kan?" godaku sambil tertawa melihat kearah indira
"ahhh udah ahhh, gak usah dimakan" ucap indira ngambek sambil mencoba merebut gelas dari tanganku
"ihhh ngambek, iya iya ini aku makan, ammmmmmm" kataku sambil meminum, eh memakan eh itulah pokoknya
"enak?" tanya indira kembali terlihat exited
dan kalian semua pasti tau apa jawaban saya kan, saya belum mau diputusin pas lagi sayang-sayangnya
"iya sayang enak kok" jawabku sambil mencubit pelan pipinya
"gitu dong sekali-kali bikin pacarnya seneng kek" kata indira terlihat senang
"bulan ini udah bayar BPJS belum ya" kataku kembali menggoda orang yan gpaling ku sayang saat itu
"SAYAAAANNGGGGGG!!!!!!!!!" teriak indira sambil mencubit-cubit perut sampingku
"beb, natalan kamu kesini kan?" tanya indira, lebih tepatnya perintah
"iya dong masak enggak" jawabku dengan gantengnya
"hmmm, beb gmn kalo kamu pagi-pagi banget aja kesininya, sekalian masuk gereja sama-sama" kata indira merayuku
[/quote]
nahhh dan dimulailah bab cerita ini tentang "KEYAKINAN"
"Kamu kan tau beb aku susah bangun pagi, bangunin kamu kerja aja kadang aku gak tidur dari malamnya, yang ada nanti aku kenapa-kenapa di jalan, lagian beb kan gak enak juga sama keluarga subuh-subuh aku dauh ngilang aja hehe" jawabku dengan berbagai alasan.
"hmmm iya ya, yaudah deh, tapi kamu tetep dateng kan?" kata indira terdengar nada agak kecewa
"iya beb pasti, mau jam brp aku datengnya?" jawabku kembali dengan gantengnya
"maunya jam 6 pagi beb hahaha, gak deh selesai gereja aja jam 11 apa jam 12 gitu"
"oh yaudah, nanti jam 9 lah aku otw kesana biar belum terlalu macet" jawabku
"ok beneran yaaaaa"
"iya sayangku"
mungkin karena masih awal ya, jadi mendengar alasan saya seperti itu indira masih memaklumi, saya sih memaklumi saja.
nari raya natalpun tiba, jam 7 pagi saya sudah di telpon beberapa kali oleh indira memastikan saya sudah bangun
kringgg...kringg.....
Quote:
wah asem, baru mau nyium udah di matiin, gak sopan, awas aja kalo ketemu nyiumnya dobel batinku
sayapun keluar kamar untuk mengambil minum sekalian mau menyampaikan salam dari indira ke orang-orang rumah.
"loh kok sepi" batinku sambil berjalan ke dapur
"oh iya kan kemaren katanya pada mau pulang kampung subuh-subuh" batinku lagi
saya seperti anak terbuang dari keluarga memang hahaha, keluarga saya sudah memaklumi saya, awal-awalnya mama masih suka iseng ngajakin ke gereja kalau natal, tapi mungkin udah bosen sama jawaban saya "titip salam aja mah" sambil bercanda
saya berjalan menghampiri meja lemari makan dan tadaaaaa, ada telur mata sapi kesukaan setiap manusia yang ada di bumi, tanpa satu dua patah kata langsung saja saya mengambil nasi di rice cooker san mulai menyantap masakan yang populer bagi anak kos di akhir bulan ini
"ehhhhmmmmmmm, asin" batinku sambil mengecutkan mata karena emang keasinan.
tepat jam 9 saya sudah siap-siap on the way. on the way dari tempat tidur ke kamar mandi hahaha
setengah 10 lewat barulah saya benar-benar siap
Quote:
messege ku gak di balas, wajar sih masih ibadah sepertinya.
sayapun langsung memacu motor dengan kecepatan normal, males buru-buru, tar kecepetan nyampe masih ibadah tar saya jadi salah tingkah
perjalanan ke rumah indira itu kalau pake motor dengan jalanan yang sepi butuh sekitar 2 jam lebih,
sekitar jam 12an saya sudah sampai Lango*** tapi saya belum langsung ke rumah indira, saya berhenti sebentar di indiemart beli susu beruang tapi diperah dari sapi sambil mengecek messege
Quote:
sayapun langsung memacu motor langsung ke rumah indira. hanya butuh 5 menit saya sudah sampai dirumah indira yang juga rumah pinkan dan tari.
rumah indira ini adalah pastori(semacam rumah dinas bagi pendeta) gereja, letaknya persis di belakang gereja,
setelah memarkirkan motor, sayapun rapi-rapi sedikit sambil melihat kaca spion motor lalu menelpon indira tapi gak diangkat, tiba-tiba saya indira sudah keluar kedepan sambil memegang hpnya
Quote:
sayapun langsung saja mendekati indira yang begitu cantik menggunakan dress merah cici-cici, oh iya keluarga indira ini masiha da chinesenya.
Quote:
"u sayang kasihan capek ya jauh-jauh" ucap indira mulutnya monyong-monyong seperti lagi ngomong saya bayi sambil memegangi wajahku, tepatnya mencubit-cubit pipiku
aduh itu bibir pengen gw sosor sekarang juga
"lumayan lah pegel pantatku yang" jawabku mengambil tangannya untuk di genggam"
"yuk masuk" kata indira sambil menarik tanganku
selagi kami berjalan masuk, terdengar tawa yang cukup riuh menandakan ada banyak orang disana, jantungkupun berdegub kencang, ini pertama kalinya indira akan mengenalkan saya ke keluarganya sebagai pacarnya
Quote:
dan tiba-tiba suasana jadi ramai karena ledekan-ledekan saudaranya indira yang meledek indira dan ayahnya indira, saya sudah gak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka semua katakan, saya hanya bisa menyalami satu persatu semua orang disana, sekitar 12 atau 15 orang termasuk ayahnya indira. indira dengan setianya menemani berjalan di belakangku. pinkan ada disana berdiri di pintu sambil menertawakan saya yang salah tingkah.
setelah berhasil menyalami semua keluarganya(minus mamanya kayaknya lagi sibuk di dapur) tiba-tiba salah satu om indira mengajak para om-om dan tante ini untuk pindah ke gazebo belakang
Quote:
"thx berat omnya indira yang saya lupa namanya siapa
terima aksih sudah menyelamatkan nyawa saya " batinku dalam hatimerekapun pindah, dan teras pun tersisa saya dan indira
Quote:
"pinkan, tari sama mama mana beb?" tanyaku, gak afdol lah kalo belum salim calon mama mantu
"di dapur kayaknya, duduk dulu yang tar aku panggilin" jawab indira
"aku ikut aja yang gak enak masak mama yang kesini" jawabku lalu mengikuti indira masuk kedalam rumah
[\quote]
baru 3 langkah saya memasukin ruang tamu, mamanya indira keluar dari belakang
[quote]
"mahhh, ini ryan" kata indira sambil memperkenalkan saya
"selamat siang tante, selamat natal" ucapku sambil mengulurkan tangan ke mamanya indira
"eh ryan, iya selamat natal juga, sudah makan? rya kok ryan gak di ajak makan" sambut mamanya indira ramah
"eh iya mah" jawab indira sambil melipir entah kemana meninggalakn saya
"yaudah duduk dulu ya, tante balik ke dapur lagi" kata mamanya indira
"iya tante makasih" jawab saya singkat sambil mencari kursi terdekat
dan disana ternyata ada pinkan dan tari yang sudah senyam senyum melihat saya yang salah tingkah
Quote:
kamipun duduk di teras, indira memberikan piring yang isinya macam-macam, duh calon instri yang baik ini, jujur ini pertamakalinya saya diambilin makanan sama pacar saya, dulu sama mantan-mantan saya yang banyak itu(sombooonggg) gak pernah sekalipun diambilin makanan hahaha
Quote:
"uhuuk uhukkkk" sebenarnya saya gak keselek ataupun batuk, cuma kode aja minta minum hahaha
"pelan-pelan beb makannya" kata indira sambil menyapu-nyapu punggung saya
"hmmm air minumnya bayar ya beb?" kataku bercanda dan memang udah agak seret tenggorokan
"ehhh iyaaa lupaaaaa" teriak indira sambil tertawa kecil dan lari ke dalam mengambil air
secepat kilat indira sudah kembali dari dalam mengambil air, dan di tangan kanannya memegang segelas semacam minuman dengan jelly
"duhh kasian, maaf ya sayang" kata indria sambil menyodorkan segelas air, dan meletakan minuman jelly tadi di meja.
"syukurlah gak jadi mati keselek" candaku ke indira
"ihhhh segitunyaaa" kata indira sambil memukul pundaku
"beb cobain ini, ini minuman aku yang buat loh" kata indira sambil menyodorkan minuman jelly tadi yang aku lihat
"heh kamu yang bikin yang?" ucapku sambil menerima gelas dan memasang wajah ragu seakan-akan siap untuk masuk rumah sakit karena keracunan
"sayanggggg, jahat banget ihhhh, enak kokkkk" kata indira sambil ngambek, bibirnya di monyong-monyongin lagi, aduuuhhh itu bibirrrr pengen saya kecup dari warna merah muda sampe warna pink
"hehehe becanda sayangkuuuuu," jawabku sambil mengaduk-ngaduk minuman tersebut, dan indria terlihat exited
"udah telepon ambulance kan?" godaku sambil tertawa melihat kearah indira
"ahhh udah ahhh, gak usah dimakan" ucap indira ngambek sambil mencoba merebut gelas dari tanganku
"ihhh ngambek, iya iya ini aku makan, ammmmmmm" kataku sambil meminum, eh memakan eh itulah pokoknya
"enak?" tanya indira kembali terlihat exited
dan kalian semua pasti tau apa jawaban saya kan, saya belum mau diputusin pas lagi sayang-sayangnya
"iya sayang enak kok" jawabku sambil mencubit pelan pipinya
"gitu dong sekali-kali bikin pacarnya seneng kek" kata indira terlihat senang
"bulan ini udah bayar BPJS belum ya" kataku kembali menggoda orang yan gpaling ku sayang saat itu
"SAYAAAANNGGGGGG!!!!!!!!!" teriak indira sambil mencubit-cubit perut sampingku
Diubah oleh zpy 07-09-2018 16:21
dany.agus memberi reputasi
3