Kaskus

Story

ebenzzAvatar border
TS
ebenzz
Tak Mungkin Tergantikan
Tak Mungkin Tergantikan

Quote:


Quote:


Quote:



⛔⛔⛔⛔⛔⛔⛔



Quote:



Quote:


Quote:


Quote:


Quote:
Polling
0 suara
Siapakah yang menjadi pendamping Ebenz?
Diubah oleh ebenzz 16-07-2025 00:46
aripinastiko612Avatar border
khodzimzzAvatar border
tiokyapcingAvatar border
tiokyapcing dan 16 lainnya memberi reputasi
13
131.8K
874
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
ebenzzAvatar border
TS
ebenzz
#401
Lanjutan Part 20
"Kenapa ben, gua kenapa?" Tanya dia

"Eng... Enggak ko, yuk lah masuk hehe" ajak gua

Gua dan dia pun masuk kedalam mall itu, gua berjalan di sampingnya tetapi gua ga berani ngomong sebab gua ngomong yang aneh2 ke dia

"Ben, lu kenapa?"

"Ko diem aja si, lala kayak jalan sama robot ga ngomong ga apa hehe" ucap Lala

Gua tersenyum dan salah tingkah ke lala

"Hehe, yaudah sekarang lu mau kemana dulu?" tanya gua

"Hmmm.... Kita ke arena bermain aja yu di lantai atas gua udah lama ga main kesana soalnya"

"Oke" jawab gua mantap

Gua dan lala berjalan bersama menuju arena bermain yang ada di lantai atas, saat gua dan lala sedang menuju eskalator untuk naik kelantai atas tiba-tiba lala memyuruh gua berhenti dan menunjuk ke arah kedai makan gua lupa nama kedainya apa yang gua inget waktu itu dia nunjuk jualan siomay2 gitu

Gua tanya lah si lala kenapa dia berhenti.

"Kenapa la?"

"Kesitu dulu yu, gua mau makan itu hehe"

"Yaudah ayo..."

Gua dan lala langsung menuju kedai makanan itu, setelah sampai lala memesan makananannya

***

Setelah selesai makan saat gua mau membayarnya tiba-tiba lala menyuruh gua duduk dan dia langsung membayarnya waktu itu kalo gasalah lala ngeluarin kartu kredit warna hitam yang biasa dikenal Black card gua kaget ternyata si lala ini anak orang kaya tetapi, gua ga ada niatan untuk memanfaatkan dia tapi gua hanya sekedar untuk menepati janji gua waktu itu tapi malah dia juga yang bayar emoticon-Nohope

Pluk....

Lamunan buyar tiba-tiba..

"Malah bengong aja, ayo..."

"Sebentar..."

Gua tahan tangan lala

"Kenapa ben?"

"Kenapa lu lagi yang bayarin, kemarin kan gua janji mau nraktir lu tapi..."

Jari telunjuk lala langsung menyentui bibir gua berarti dia mengisyaratkan gua untuk berhenti bicara

"Stttt.... Lu udah mau nemenin gua aja gua seneng ko..."

Gua malah bingung sendiri dengan ucapannya yang bagi gua itu gak masuk akal tapi masa bodo lah kalo dia ga mau juga yang penting seneng aja gua juga seneng

***

Sampai di arena bermain, lala terlihat senang sekali dan langsung menarik gua dengan cepat ke tempat pembelian koin entah berapa koin dia beli tiba-tiba gua kepikiran supaya gua yang harus membayar koin itu. Gua mendekati lala yang sedang membeli koin

"Udah belinya, jadi berapa?"

"Mau bayarin emangnya?" ucap lala dengan nada bicara yang meledek

Saat lala ngomong seperti itu, gua agak kesal dengan dia. Memang si bener kalo lala itu anak orang kaya beda jauh sama gua walaupun begitu karena ucapannya itu gua ga suka sama sekali, jadi gua itu di anggapnya hanya orang yang ga berguna dan ga mampu. Tanpa menjawab gua langsung meninggalkan lala dari arena bermain dan gua berjalan menuju eskalator untuk turun ke lantai bawah

***

Gua terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari lala, gua berjalan menuju parkiran motor untuk mengambil motor vespa gua dan pulang kerumah karena lebih baik gua dirumah dengan Cindy walaupun orangnya rada sengklek daripada menemani orang seperti lala, lebih baik seperti itu karena orang yang ga bisa menilai orang dari luarnya dan tidak bisa menghargai perasaan orang lebih baik tinggalkan

Setelah turun sampai lantai bawah dan gua keluar menuju parkiran, gua ambil motor gua dan saat ingin menyalakan motor vespa gua tiba-tiba...

"Ben, lu kenapa?"

"Gpp, gua pengen balik nyokap gua udah nelpon"

"Lu bohong..." ucap lala sambil bertolak pinggang

Setelah motor nyala gua naik ke motor itu

"Awas minggir lu..."

"Gak, gak boleh..."

"Halah, berisiki lu buruan minggir males gua nemenin orang yang cuman nilai orang dari luarnya terus menganggap remeh oranh dan juga gak bisa menghargai perasaan orang"

"Ma...ma..maksudnya ben"

"Lu udah kelas dua juga otaknya ga dipake la, percuma lu hampir 12 tahun sekolah ternyata pelajaran dari guru2 lu sia-sia, terutama guru agama lu"

Lala kaget saat gua ngomong seperti itu, dia langsung menangis tiba-tiba

"Gak berguna kalo lu nangis, palingan cuman tangisan palsu.."

"Dah lu mending pulang dan cari temen yang menurut lu itu sempurna.." lanjut gua lagi..
i4munited
efti108
khodzimzz
khodzimzz dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.