- Beranda
- Stories from the Heart
Cinta atau Keyakinan [TAMAT]
...
TS
zpy
Cinta atau Keyakinan [TAMAT]
Cinta atau Keyakinan
Cerita dibawah adalah cerita khayalan penulis, jika ada kesamaan nama, tempat ataupun adegan biarlah hanya menjadi cerita dan tanpa maksud menyinggung pihak tertentu, tapi jika dipercaya kebenarannya ya silahkan saya gak melarang, karena dari khayalan bisa menjadi kenyataan kan?
Spoiler for Pendahuluan:
Side Story
Diubah oleh zpy 05-12-2018 12:18
bukhorigan dan 14 lainnya memberi reputasi
13
29.3K
198
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
zpy
#29
Halaman 9
Sesampainya dirumah, saya rebahan di tempat tidur sambil memikirkan soal kejadian tadi
"kok bisa" gumanku dalam hati
"perasaan saya malah agak menjauh dari indira sejak dia jadian dengan putra" kembali aku berguman dalam batin
memang sih beberapa kali indira suka mengkomentar status-status saya di path maupun fb, tapi selalu saya balas dengan kalimat-kalimat yang gak memancing obrolan semakin panjang karena saya takut sayanya yang baper, dan merasa gak enak juga ke putra.
tapi saya akui, memang sejak acara nonton bareng el clasico itu indira jadi lebih sering mengkomentari status-status saya, saya kira hanya gurauan biasa aja. Real Madrid mungkin kalah dari barcelona kala itu, tapi sepertinya saya memenangkan hatinya indria.
karena lelah bermain futsal, sayapun tertidur.
beberapa hari berlalu, hp saya bergetar, ada pemberitahuan di account line saya
ya indira nge add line baru saya, sapa aprove dan tak lama berselang ada pesan masuk di line saya
saya teringat dulu dimana waktu itu saya yang terus nge chat indira duluan beberapa tahun lalu, dan sekarang, indira sendiri yang malah duluan nge add dan nge chat saya. hmmm tabur tuai is real ya hahaha
dengan bertemannya kami di line, dia jadi makin sering mengkomentari hampis semua status line saya, jujur saya agak risih, bukan karena saya gak suka atau gmn ya tapi saya merasa agak gak enak sama putra, sayapun mencoba menanyakan perihal dia dan putra di sela-sela chatingan kami
sepenggal obrolan singkat itu makin memperjelas kalau hubungan mereka ada sesuatu, ya saya gak mau ambil pusing sih, toh bukan urusan saya.
tapi entah bagaimana saya dan indira jadi semakin dekat ngobrolnya, kamipun mulai ngobrol di telepon, dan tentus aja indira yang minta duluan karena saya masih ngerasa gak enak sama putra, tapi saya juga gak bisa boong sama perasaan saya selama ini, tapi selalu saya coba untuk jangan sampai kebablasan,
di saat indira masuk lagi di kehidupan chattingan saya, sama masih dekat juga ke ana, kadang-kadang jalan bareng telpon-telponan
suatu hari indira nge chat saya
keesokan harinya saya ada futsal dengan teman-teman kerja di champions futsal bahu jam 7 pagi
jam 6 pagi saya bangun dan langsung otw ke tempat futsal. sekitar 1 setengah jam bermain saya pun pergi mandi.
setelah mandi saya memutuskan untuk sarapan di cafe diatas tempat futsal. di tengah ke bosanan karena sendiri, sayapun teringat kalau kost ana cuma disamping tempat futsal ini, tanpa berlama-lama langsung saja saya messege
singkat cerita saya kaget ana sudah sampai di cafe,
ana duduk disampingku benar-benar membuat jantungku deg-degkan, beberapa kali kucoba mencuri pandang ke paha putih mulusnya yang hampir saja membuat saya khilaf, aku sudah lebih dulu menghabiskan makananku, saya biarkan ana makan dengan tenang, sambil mata tak lepas memperhatikan ana pagi itu, seperti inilah mungkin pemandangan setiap hari kalau nanti saya menikah dengan ana(anjir, ngelamunnya kejauhan hahaha)
tiba-tiba saya yang gak mau kemesraaan ini cepat berlalu nyeletuk
kamipun menuju ke parkiran dan langsung menyalakan motor
di perjalanan tiba-tiba ada angkot sialan, yang tiba-tiba berputar arah yang membuat kami hampir jatuh, untung skill meliukliuk saya diatas rata-rata
setelah motor saya kembali stabil, sayapun menanyakan keadaan ana dibelakang
mungkin sadar kalau tangannya memeluk pinggang saya, ana perlahan melepaskan pelukannya, baru terlepas setengah pelukannya, tangan kiriku langsung menahan tangannya, tangannya terdiam setengah memeluk pinggangku, dan tanpa terasa kamipun sudah sampai di parkiran mall,
sayapun memesan tiket, saya lupa waktu itu kami menonton film apa, toh saya gak perduli soal filmnya, bahkan lebih lama saya memperhatikan ana ketimbang nonton filmnya.
tapi saat kami sedang menonton film tiba-tiba saya teringat indira. entahlah perasaan yang aneh muncul, seperti ada gejolak di dada antara ana atau indira padahal belum tentu juga sih ana ada rasa ke saya haha, mungkin saya aja yang ke GRan. setelah menonton ana eh menonton film, sayapun mengantar ana pulang,
dan itu terakhir kalinya saya mengajak keluar ana, dan ngobrol secara pribadi dengan ana secara langsung maupun lewat chatting. saya rasa kalian tau alasannya apa
Sesampainya dirumah, saya rebahan di tempat tidur sambil memikirkan soal kejadian tadi
"kok bisa" gumanku dalam hati
"perasaan saya malah agak menjauh dari indira sejak dia jadian dengan putra" kembali aku berguman dalam batin
memang sih beberapa kali indira suka mengkomentar status-status saya di path maupun fb, tapi selalu saya balas dengan kalimat-kalimat yang gak memancing obrolan semakin panjang karena saya takut sayanya yang baper, dan merasa gak enak juga ke putra.
tapi saya akui, memang sejak acara nonton bareng el clasico itu indira jadi lebih sering mengkomentari status-status saya, saya kira hanya gurauan biasa aja. Real Madrid mungkin kalah dari barcelona kala itu, tapi sepertinya saya memenangkan hatinya indria.
karena lelah bermain futsal, sayapun tertidur.
beberapa hari berlalu, hp saya bergetar, ada pemberitahuan di account line saya
Quote:
ya indira nge add line baru saya, sapa aprove dan tak lama berselang ada pesan masuk di line saya
Quote:
saya teringat dulu dimana waktu itu saya yang terus nge chat indira duluan beberapa tahun lalu, dan sekarang, indira sendiri yang malah duluan nge add dan nge chat saya. hmmm tabur tuai is real ya hahaha
dengan bertemannya kami di line, dia jadi makin sering mengkomentari hampis semua status line saya, jujur saya agak risih, bukan karena saya gak suka atau gmn ya tapi saya merasa agak gak enak sama putra, sayapun mencoba menanyakan perihal dia dan putra di sela-sela chatingan kami
Quote:
sepenggal obrolan singkat itu makin memperjelas kalau hubungan mereka ada sesuatu, ya saya gak mau ambil pusing sih, toh bukan urusan saya.
tapi entah bagaimana saya dan indira jadi semakin dekat ngobrolnya, kamipun mulai ngobrol di telepon, dan tentus aja indira yang minta duluan karena saya masih ngerasa gak enak sama putra, tapi saya juga gak bisa boong sama perasaan saya selama ini, tapi selalu saya coba untuk jangan sampai kebablasan,
di saat indira masuk lagi di kehidupan chattingan saya, sama masih dekat juga ke ana, kadang-kadang jalan bareng telpon-telponan
suatu hari indira nge chat saya
Quote:
keesokan harinya saya ada futsal dengan teman-teman kerja di champions futsal bahu jam 7 pagi
jam 6 pagi saya bangun dan langsung otw ke tempat futsal. sekitar 1 setengah jam bermain saya pun pergi mandi.
setelah mandi saya memutuskan untuk sarapan di cafe diatas tempat futsal. di tengah ke bosanan karena sendiri, sayapun teringat kalau kost ana cuma disamping tempat futsal ini, tanpa berlama-lama langsung saja saya messege
Quote:
singkat cerita saya kaget ana sudah sampai di cafe,
Quote:
ana duduk disampingku benar-benar membuat jantungku deg-degkan, beberapa kali kucoba mencuri pandang ke paha putih mulusnya yang hampir saja membuat saya khilaf, aku sudah lebih dulu menghabiskan makananku, saya biarkan ana makan dengan tenang, sambil mata tak lepas memperhatikan ana pagi itu, seperti inilah mungkin pemandangan setiap hari kalau nanti saya menikah dengan ana(anjir, ngelamunnya kejauhan hahaha)
Quote:
tiba-tiba saya yang gak mau kemesraaan ini cepat berlalu nyeletuk
Quote:
kamipun menuju ke parkiran dan langsung menyalakan motor
Quote:
di perjalanan tiba-tiba ada angkot sialan, yang tiba-tiba berputar arah yang membuat kami hampir jatuh, untung skill meliukliuk saya diatas rata-rata
Quote:
setelah motor saya kembali stabil, sayapun menanyakan keadaan ana dibelakang
Quote:
mungkin sadar kalau tangannya memeluk pinggang saya, ana perlahan melepaskan pelukannya, baru terlepas setengah pelukannya, tangan kiriku langsung menahan tangannya, tangannya terdiam setengah memeluk pinggangku, dan tanpa terasa kamipun sudah sampai di parkiran mall,
Quote:
sayapun memesan tiket, saya lupa waktu itu kami menonton film apa, toh saya gak perduli soal filmnya, bahkan lebih lama saya memperhatikan ana ketimbang nonton filmnya.
tapi saat kami sedang menonton film tiba-tiba saya teringat indira. entahlah perasaan yang aneh muncul, seperti ada gejolak di dada antara ana atau indira padahal belum tentu juga sih ana ada rasa ke saya haha, mungkin saya aja yang ke GRan. setelah menonton ana eh menonton film, sayapun mengantar ana pulang,
Quote:
dan itu terakhir kalinya saya mengajak keluar ana, dan ngobrol secara pribadi dengan ana secara langsung maupun lewat chatting. saya rasa kalian tau alasannya apa
Diubah oleh zpy 03-09-2018 06:51
sotokoyaaa dan dany.agus memberi reputasi
3