fallen.sakuraAvatar border
TS
fallen.sakura
Bukan Dia Tapi Kamu

Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh fallen.sakura 07-05-2021 02:58
SupermanBalap
yusuffajar123
nyamuk.kebon
nyamuk.kebon dan 17 lainnya memberi reputasi
16
38.3K
208
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
fallen.sakuraAvatar border
TS
fallen.sakura
#2
Part 2
“Maaf, mbak, saya hanya menjalankan perintah. Sekarang berikan kunci dan STNK-nya. “ kata gue kembali mengadahkan tangan ke cewek itu.

“Ra, tolong kasih aja ke mas-mas ini, daripada ntar jadi masalah. “ bujuk bapak itu.

“Tapi pak ?! Kalo nggak ada motor terus gimana bapak mau cari uang ?! “ tanya cewek itu.

“Nanti bapak cari pekerjaan lain, Ra. “

“Nggak pak !! Pokoknya aku nggak akan biarkan motor ini diambil sama mereka !! “ jawab cewek itu dengan ketus.

“Ra, kamu jangan gitu. “

“Mas tolong, besok !! Besok saya janji bayar angsurannya. Saya janji mas. “ kata cewek itu ke gue dengan nada memelas.

“Kami sudah cukup ngasih toleransi mbak. Kalau mbak nggak percaya, lihat, harusnya jatuh temponya minggu lalu. “ kata gue sembari menunjukkan kartu angsuran milik bapak itu.

“Saya mohon mas, saya mohon… “ kata cewek itu semakin memelas, tapi gue cuma menggelengkan kepala.

“Mas kan bisa bilang ke atasan mas, kalau kami minta keringanan satu hari lagi. Atau kalau perlu saya sendiri yang ketemu sama atasan mas. “ tanya cewek itu bersikeras.

“Tiara !! “ bentak bapak itu tiba-tiba. Mendengar namanya dipanggil, cewek itu menoleh.

“Tolong kasih kunci dan STNK itu !! “

“Tapi pak ? “

“Kamu nggak dengar bapak bilang apa ?! “ bentak bapak itu lagi.

Dengan wajah muram, cewek yang ternyata bernama Tiara itu mengulurkan kunci dan STNK ke tangan gue yang sejak tadi mengadah. Dalam sekejap, dua benda yang sejak tadi gue incar sudah gue genggam, dan langsung gue serahkan ke Joko.

“Terima kasih mbak. “ kata gue.

“Terima kasih atas kerja samanya. “ kata Joko.

“Kalian bener-bener nggak punya hati. Kalian kejam !! “ kata Tiara dengan nada tinggi.

“Ini memang pekerjaan kami mbak, terserah mbak mau ngomong apa. “ jawab gue dengan ketus sambil mengambil helm dari motor.

Gue lihat wajah Tiara yang tadinya galak, perlahan-lahan berubah menjadi sedih dan seperti mau menangis. Sedangkan sang bapak hanya bisa merangkul putri yang mungkin semata wayangnya dengan tatapan putus asa. Sebenarnya pemandangan semacam ini sudah sering gue temui, hanya saja yang membedakan, sosok gadis SMU bernama Tiara itu.

JLEM !!! Suara pintu mobil ditutup membuyarkan lamunan gue yang sejak tadi duduk di belakang kemudi. Seorang cewek sudah duduk di sebelah gue, seorang cewek cantik berambut potongan bob, mengenakan blazer warna pink yang langsung mengenakan sabuk pengaman.

“Ayo jalan, malah bengong !! “ kata dia dengan nada agak ketus.

“Iya, iya mbak. “ jawab gue lalu buru-buru menyalakan mobil.

Mobil bergerak pelan meninggalkan halaman kantor, dan nggak lupa, gue melambaikan tangan ke security yang berjasa menolong kami menyeberang jalan.

“Kamu orang baru ya ? “ tanya cewek itu sambil menatap gue.

“Iya mbak. “ jawab gue.

“Nama kamu siapa ? “ tanyanya lagi.

“Ferdy… “ jawab gue lagi. Mendengar jawaban gue cewek itu hanya terdiam.

“Kok kamu nggak nanya namaku, Fer ? “ tanyanya lagi.

“Saya… ?? “ sebuah pertanyaan yang membuat gue serba salah.

“Kenapa ? “

“Saya… mana berani mbak. “ jawab gue dengan perasaan kikuk.

“Kenapa nggak berani ? “ tanya cewek itu lagi dan lagi.

“Yaaa saya orang baru mbak, dan mbak ini pasti jabatannya manajer kalo nggak kepala divisi. Kan nggak sopan kalau saya nanya nama mbak… “ jawab gue sekenanya. Mendengar jawaban gue, cewek itu cuma ketawa.

“Cowok itu dimana-mana selalu sama. Sukanya menilai dari luarnya aja. “ kata cewek itu tersenyum kecil. Gue ikut tersenyum mendengar kata-katanya, meskipun menurut gue nggak lucu.

“Ya udah kalau kamu malu nanya… kenalkan, namaku Riska. “ kata cewek itu.

“Oh iya iya, Mbak Riska yah. “ jawab gue manggut-manggut.

“Nggak usah salaman, ntar kamu malah nubruk lagi. “ timpal cewek yang ternyata bernama Riska itu.

“Maaf mbak, kalau boleh tau, Mbak Riska ini manajer bagian apa ? “ tanya gue lagi. Mendengar pertanyaan gue yang sok kenal, lagi-lagi Riska ketawa.

“Fer, Fer… kalau aku ini manajer, ngapain aku keluyuran sama kamu ? “ tanyanya tersenyum geli.

“Maksud mbak ? “ tanya gue lagi.

“Aku ini staff biasa, ya kayak kamu ini. “ jawab Riska.

“Oh saya kira… “

“Yaaa tapi aku anggap kata-kata kamu tadi doa. Siapa tau kan besok-besok aku akan naik pangkat jadi manajer ? “ kata Riska sambil menatap gue.

“Saya like dan ketik amin ya mbak. “ seloroh gue, dan lagi-lagi Riska ketawa dengan renyahnya.
Diubah oleh fallen.sakura 09-05-2021 14:24
bonita71
andrian0509
seojoon
seojoon dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.