Saat ini mungkin aku bisa dikatakan sebagai germo si icha . Ya , aku memang menjual icha dan lalu menukarnya dengan si putih . Saat aku menawarkan untuk memberikannya dalam bentuk uang , icha justru menolaknya .
"Duit gw udah banyak". Itulah kalimat sakti yang selalu keluar .

Memang benar di ATM milik icha aku sempat diberi tahu saldo didalamnya. Aku cukup terkejut saat melihat 9 digit angka dengan kepala 3.
"Padahal masih kuliah tapi uangnya sebanyak ini". Gumamku.

Dengan perawakan icha yang KUTILANG (kurus tinggi langsing) cukup mudah bagiku untuk mencarikannya tamu.

Wajah ayu khas mojang parahiyangan membuatnya begitu elok untuk dipandang mata.

"Cha , nanti jam 2 siang ada yang mau sama kamu. 900 1x main". Ucapku.

"Maaf bang gabisa , aku baru aja dapet" . Jawabnya .

"Yaah sayang banget daah. Yaudah lah". Ucapku.

Lalu setelah aku menyatakan cancel kepada tamu yang berminat dengan icha dan menyertakan alasannya . Tamupun maklum akan apa yang dialami icha.

Malampun datang . Kami berdua hanya bermalas2an dikamar . Aku memasarkan room ku yang hanya 3 buah dan alhamdulillah semuanya terisi dengan harga 300k permalam.

"Besok jalan yuk cha .bete diroom mulu". Ajakku.

"Emang mau kemana bang ?". Tanyanya.

"Aku pengen ke dufan . Kangen kesana". Ucapku.

"Oke , aku ikut aja". Ucapnya.

Haripun berlalu . Aku berangkat dari margonda menuju ke pantai yang berada di utara jakarta pukul 7 pagi..

Kami berangkat menggunakan mobilku . Setelah membayar biaya masuk kamipun telah berada didalam kawasan dufan.

"Mau naik apa dulu cha ?". Tanyaku.

"Aku pengen ke rumah hantu bang". Ucapnya.

Lalu kamipun menuju kerumah hantu. Awal masuk icha biasa saja . Setelah diberikan beberapa shock therapy ichapun mulai menciut nyalinya dan menggandeng lenganku dengan erat.

Usai memasuki rumah hantu . Aku mengajak icha untuk menaiki wahana halilintar.

"Gamau ah bang. Aku takut". Ucapnya.

"Naik yang kecil aja cha . Kan gak terlalu serem". Ucapku.

Lalu kamipun menuju ke wahana halilintar versi mini. Meski wahana ini tak begitu menegangkan , tapi cukup ramai peminatnya.

Usai menaiki wahana halilintar mini. Ichapun nampak tertantang untuk mencoba yang versi asli.

Aku hanya mengiyakan saja , lalu kami menuju ke halilintar versi asli.
Jalur meliak liut naik dan turun membuat perutku sedikit mual. Rasanyaseperti ingin muntah tapi aku tahan . Aku gamau icha melihatku sebagai laki2 lemah.

Puas beristirahat sejenak . Aku kemudian mengajak icha menaiki wahana hysteria . Tapi sialnya wahananya sedang situtup . Akhirnya aku mengajaknya untuk menaiki wahana tornado yang letaknya tak jauh dari hysteria.

"Engga . Gamau. Pokoknya aku ga berani". Ucapnya.

"Tenang chaa. Ada aku. Aku bakal selalu ada disampingmu". Ucapku.

Setelah membujuknya beberapa saat ichapun mau memasuki wahana. Kami harus mengantri demi menaiki salah satu wahana yang menjadi primadona dufan.

Saat sedang mengantri , kami melihat puluhan orang dibolak balikkan diatas sana , nyaliku menciut ya . Nyaliku cukup gentar tapi itu tak berselang lama.

"Balik aja bang , ga berani aku". Ucapnya.

"Tenang chaa. Gausah takut. Wahananya aman ko". Ucapku menenangkan.

Meski perasaanku dag dig dug . Tapi aku menguatkan mental. Ada rasa lega saat mendengar rengekan icha yang meminta untuk balik kanan . Tapi egoku merasa malu jika nantinya aku dianggap lemah bin penakut oleh icha.

Giliran kamipun tiba . Dengan mengucapkan bismillah aku memegang erat pengaman yang berada di wahana. Gerakan membolak balik kami rasakan . Seluruh penumpang yang ada berteriak. Berbeda denganku yang lebih menekan rasa takutku dengan mencengkeram erat pengaman.

Seusai naik tornado kami berjalan menuju keluar wahana .

"Tuh mau ga". Ujarku. Aku melihat orang menawarkan foto kami saat menaiki wahana.
Ichapun segera melihat foto dan akhirnya aku bayar . Aku melihat wajah ketakutan icha saat berada diatas wahana . Berbeda dengan wajahku yang nampak tenang.

icha nampak hendak muntah . Mungkin dia mual. Akupun bergegas memapahnya dan membawanya menuju ke toilet umum.

Wajah pucat icha menandakan ketakutan yang ia alami. Aku sungguh merasa bersalah karena kondisinya sampai seperti itu.

Setelah usai dari toilet , akupun mengajak icha untuk beristirahat sejenak . Ya , wajah icha masih nampak putih memucat diiringi dengan badannya yang nampak lemas membuatku merasa semakin bersalah.

"Yuk jalan lagi bang". Ajaknya setelah istirahat diwarung.

"Kamu udah kuat ?". Tanyaku.

"Aku kuat ko". Jawabnya.

Lalu kamipun berjalan , ya aku belum memiliki ide yang pass .aku khawatir jika icha aku ajak naik wahana yang menantang lagi keadaannya makin memburuk.

"Kesini aja yuk bang". Ajaknya.

Kami berada didepan wahana ice age . Aku tak mengerti apa yang ada didalam sana . Lalu setelah beberapa kali foto . Kamipun memsauki wahana.

Aku fikir wahananya dekat. Ternyata aku salah . Kami harus berjalan menyusuri lorong lorong dan hampir saja aku bingung jalannya . Untunglah ada orang yang hendak naik juga . Kamipun memgekor dibelakang.

Wahana perahu yang berada diair yang menyusuri sebuah goa dengan view para tokoh di film ice age membuatku cukup tenang. Setidaknya icha tidak lagi merasa takut.

Seusai menaiki ice age . Lagi lagi icha meminta foto dan aku harus membayarnya. Cukup lumayan sih karena per wahana 50k bayangin aja jika 10 wahana yang kita naiki ? Bisa beli tiket 2 orang. Hahaha.

Setelah keluar dari ice age kamipun bergegas mencari warung malan yang berada dikawasan dunia fantasy. Aku memilih sebuah warung ayam bakar dan ichapun mengiyakannya.