- Beranda
- Stories from the Heart
CINTA, AGAMA, &MAMA
...
TS
montormebur
CINTA, AGAMA, &MAMA
Ini hanya sebuah DONGENG, anggap saja anak SD yang di kasih tugas mengarang bebas
Sepenggal kisah seorang remaja menuju kedewasaan
Sebesar apapun cintamu, kamu pasti kalah sama yg selalu ada
Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah hal yang tidak di sengaja
[B]Side Story
DONGENG
BAB 1
KOSONG
SIJI
LORO
TELU
PAPAT
LIMO
ENEM
PITU
WOLU
SONGO
SEPULOH
SEWELAS
ROLAS
TELULAS
PATBELAS
LIMOLAS
NEMBELAS
PITULAS
WOLULAS
SONGOLAS
RONGPULOH
SELIKUR
ROLIKUR
TELULIKUR
PATLIKUR
SELAWE
NEMLIKUR
PITULIKUR
WOLULIKUR
SONGOLIKUR
TELUNGPULUH
TELUNGPULUH SIJI
TELUNGPULUH LORO
TELUNG PULUH TELU
TELUNG PULUH PAPAT
TELUNG PULUH LIMO
TELUNG PULUH ENEM
TELUNG PULUH PITU
TELUNG PULUH WOLU
TELUNG PULUH SONGO
PATANG PULUH
SIJI
LORO
TELU
PAPAT
LIMO
ENEM
PITU
WOLU
SONGO
SEPULOH
SEWELAS
ROLAS
TELULAS
PATBELAS
LIMOLAS
NEMBELAS
PITULAS
WOLULAS
SONGOLAS
RONGPULOH
SELIKUR
ROLIKUR
TELULIKUR
PATLIKUR
SELAWE
NEMLIKUR
PITULIKUR
WOLULIKUR
SONGOLIKUR
TELUNGPULUH
TELUNGPULUH SIJI
TELUNGPULUH LORO
TELUNG PULUH TELU
TELUNG PULUH PAPAT
TELUNG PULUH LIMO
TELUNG PULUH ENEM
TELUNG PULUH PITU
TELUNG PULUH WOLU
TELUNG PULUH SONGO
PATANG PULUH
BAB 2
TERIMAKASIH
________________
Diubah oleh montormebur 25-08-2018 07:48
kadal32672 dan 14 lainnya memberi reputasi
11
268.2K
2.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
montormebur
#2040
iweD
Anggap saja aku Dewi,salah satu karakter paling manis di dongeng ini
kalo belum sama Novi, aku bisa saja membuat mas Abenk berlutut mengemis cintaku
Kalo ada yang tanya mas Abenk itu ganteng gak sih? Aku akan jawab, standar, biasa saja seperti cowo kebanyakan. Kalo sama mas Arman ya jauh , gantengan mas Arman kemana-mana
, tentara lagi, seksi sekali
. Percaya sama aku, jadi istrinya tentara itu enak, negara aja di jaga, apalagi kamu
. Dan 'itu'nya uhh, berotot, bikin geli nikmat
. Punya mas Abenk juga sama sih
, lebih gede lagi 
Gak enaknya itu cuma sering di tinggal jauh, tapi gak papa,tugas negara lebih penting, dan sekarang aku sudah punya jagoan satu, gak kalah ganteng sama papanya
Tapi emang perawat itu jodohnya dari kalangan militer kali ya, temenku sesama perawat banyak yang suaminya seorang tentara.
****
Jujur aku sempat marah sekali sama Novi, salah mas abenk apa hingga Novi tega mengkhianati mas Abenk yang sudah berkorban banyak. Siang itu Novi dan Galih datang ke kampusku mau ngasih undangan pernikahannya.
"Kamu sadarkan kalo apa yang kamu lakukan ini sangat melukai seseorang?" Aku bertanya dengan sedikit jengkel
"Iya wi, aku tau. Tapi ini sudah keputusanku, dan aku berharap mas Abenk bisa memaafkanku"
"Gampang banget kamu bilang seperti itu, aku tahu semua perjuangan mas Abenk untuk mendapatkan kamu"
"Maafin aku wi"
"Kamu gak perlu minta maaf sama aku , aku kecewa sama kamu"
"Wi kamu tetap sahabatku, please... datang ke pernikahanku nanti"
"Aku pasti datang, mas Abenk juga kamu undang?"
"Belum wi, aku takut
" Novi menangis
"Kamu juga harus mengundangnya, aku tau dia pasti sakit sekali, tapi kamu harus mengundangnya"
"Iya wi, aku pamit dulu"
"Iya"
Aku gak tau jika aku di posisi mas Abenk, di tinggal Novi nikah dan di tinggal bapaknya yang pergi untuk selamanya. Sungguh cobaan berat bagi mas Abenk, aku yang membayangkan saja sampai nangis
.
Beberapa bulan setelah pernikahan sahabat ku.
Aku iseng main ke angkringan mas Abenk, jujur saja aku kangen sama itu orang. Kalo di bilang sayang, iya aku sayang sama dia. Dia juga sayang sama aku, kita pernah bicara soal ini......
"Aku bisa melepaskan Arman jika kamu mau serius dengan ku"
"Wi kamu jangan bodoh, aku sayang sama kamu tapi untuk serius aku gak bisa. Arman jauh lebih menyayangi mu, jangan sia-siakan orang seperti Arman, dia juga temenku. Lebih baik aku hilang dari kehidupan mu jika kamu melakukan itu. Kamu jangan seperti Novi, cukup aku saja yang merasakan, Arman jangan."
Kata-kata Abenk memang benar, Aku tau ketulusan Arman. Saat ini hati ku memang lagi bercabang antara Arman atau Abenk. Seperti kata Abenk, aku harus serius dan mempertahankan Arman , orang yang bener-bener sayang sama aku jauh sebelum Abenk datang di kehidupan ku.
"Kamu mau jujur soal apa yang sudah pernah kita lakukan pada Arman?"
"Gila kamu mas, ya nggak mau lah!"
"Aku tau resikonya berat, tapi itu lebih baik kalo kamu mau serius dengannya. Jika kamu menikah nanti, apa kamu mau menyimpan ini seumur hidupmu?"
"Aku takut mas...." jujur aku takut, takut dia ninggalin aku setelah dia tahu semuanya. Tapi mas Abenk bener, aku harus jujur sama Arman.
"Percaya sama aku, kapan Arman ada waktu?"
"Nanti aku kabari lagi mas"
Aku belum siap sekarang, aku butuh waktu. Beberapa Minggu setelah itu, Arman pulang dari Magelang, aku memang belum siap tapi lebih cepat lebih baik. Kebetulan pas mamaku masuk malam , aku ajak dua laki-laki itu ke rumah. Malamnya kita bertiga sudah kumpul di ruang tamu rumahku, Arman belum tahu maksud kedatangan Abenk.....
"Angkringan siapa yang jaga Benk?" tanya Arman malam itu
"Aku titipin temenku, sengaja aku mau ngomong penting sama kamu"
"Wizzz serius nih sepertinya, ada apa sih Benk?"
"Gini man....."
"Mas, aku saja yang ngomong" aku potong ucapan mas Abenk, Arman pacarku, calon suamiku jadi aku merasa aku yang lebih baik ngomong.
"Ini ada apa sih yang, kok aku jadi bingung" Arman selalu memanggil ku dengan sebutan sayang, tapi aku manggil dia mas.
"Aku mau jujur mas, setelah ini mas boleh nglakuin apa saja sama aku"
"Kamu kenapa yang, aneh banget, jujur apa?"
"Aku sama Abenk dulu pernah melakukan 'itu', dua kali mas, dan aku nyesel" aku gak sanggup menahan air mataku.
"Maksudmu apa sayang?"
"Iya, sorry man, aku pernah main belakang sama pacarmu , dulu waktu aku lulus sekolah, iya aku salah, kamu boleh pukul aku, tapi tolong maafkan Dewi"
Wajah mas Arman kelihatan sangat marah sekali, ya aku maklum, kami memang salah.
"Aku benar-benar gak nyangka kalian bisa melakukan itu. Benk, sesuai yang kamu minta......."
Bughhhh..... tiba-tiba mas arman memukul Abenk keras sekali, bibirnya langsung berdarah.... dan mas Abenk diam saja, mungkin karena merasa bersalah makanya mas Abenk diam.
"Pukul lagi man jika kamu belum puas" kata mas Abenk, dan mas Arman benar memukulnya lagi, dua kali. Semuanya tiga kali mas Abenk di pukul, gak hanya bibir , pelipisnya juga berdarah.
"Mas cukup" teriak ku
"Kamu diam wi, ini urusanku sama Arman" baru kali ini mas Abenk bicara keras sama aku.
"Sorry kalo pukulan ku terlalu keras, ok aku maafkan kalian. Buat kamu yang, tolong beri waktu aku buat mikir semua ini"
"Jangan pergi mas"
"Aku gak akan pergi, cuma butuh waktu. Yang, kamu punya p3k kan, obatin Abenk dulu tuh"
Aku lalu pergi ke belakang mengambil kotak p3k ku. Saat aku balik ke depan, mereka sudah bercanda seolah tidak pernah terjadi apa-apa, laki-laki memang aneh.
"Calon tentara kok pukulannya lemah haha" ejek mas Abenk
"Itu masih pelan, mau muka kamu hancur?"
yang benar saja, masak seperti itu pelan, sekali pukul langsung robek kok di bilang pelan.
"Ampun Ndan, gak lagi-lagi deh" mas Abenk masih bisa bercanda padahal mukanya penuh darah.
Aku lalu membersihkan darah di wajah mas Abenk dan menutup lukanya.
Aku bersyukur hubungan ku dengan mas Arman baik-baik saja, malah makin lengket hihi. Dan gak lama setelah kejadian itu, mas Abenk kembali ke Jakarta. Mau kerja disana lagi katanya.
Akhirnya tahun 20xx aku dan mas Arman menikah, aku sangat bahagia sekali. Mas Arman sudah masuk angkatan darat dan aku jadi perawat di sebuah rumah sakit. Sayang mas Abenk gak bisa datang di pernikahan ku, padahal sudah di ancam sama mas Arman kalo sampai gak datang bakal di pukulin lagi, tapi mau gimana lagi, mas Abenk lagi gak di Indonesia waktu itu.
Sekian, salam dariku, Dewi......
kalo belum sama Novi, aku bisa saja membuat mas Abenk berlutut mengemis cintaku
Kalo ada yang tanya mas Abenk itu ganteng gak sih? Aku akan jawab, standar, biasa saja seperti cowo kebanyakan. Kalo sama mas Arman ya jauh , gantengan mas Arman kemana-mana
, tentara lagi, seksi sekali
. Percaya sama aku, jadi istrinya tentara itu enak, negara aja di jaga, apalagi kamu
. Dan 'itu'nya uhh, berotot, bikin geli nikmat
. Punya mas Abenk juga sama sih
, lebih gede lagi 
Gak enaknya itu cuma sering di tinggal jauh, tapi gak papa,tugas negara lebih penting, dan sekarang aku sudah punya jagoan satu, gak kalah ganteng sama papanya

Tapi emang perawat itu jodohnya dari kalangan militer kali ya, temenku sesama perawat banyak yang suaminya seorang tentara.
****
Jujur aku sempat marah sekali sama Novi, salah mas abenk apa hingga Novi tega mengkhianati mas Abenk yang sudah berkorban banyak. Siang itu Novi dan Galih datang ke kampusku mau ngasih undangan pernikahannya.
"Kamu sadarkan kalo apa yang kamu lakukan ini sangat melukai seseorang?" Aku bertanya dengan sedikit jengkel
"Iya wi, aku tau. Tapi ini sudah keputusanku, dan aku berharap mas Abenk bisa memaafkanku"
"Gampang banget kamu bilang seperti itu, aku tahu semua perjuangan mas Abenk untuk mendapatkan kamu"
"Maafin aku wi"
"Kamu gak perlu minta maaf sama aku , aku kecewa sama kamu"
"Wi kamu tetap sahabatku, please... datang ke pernikahanku nanti"
"Aku pasti datang, mas Abenk juga kamu undang?"
"Belum wi, aku takut
" Novi menangis"Kamu juga harus mengundangnya, aku tau dia pasti sakit sekali, tapi kamu harus mengundangnya"
"Iya wi, aku pamit dulu"
"Iya"
Aku gak tau jika aku di posisi mas Abenk, di tinggal Novi nikah dan di tinggal bapaknya yang pergi untuk selamanya. Sungguh cobaan berat bagi mas Abenk, aku yang membayangkan saja sampai nangis
. Beberapa bulan setelah pernikahan sahabat ku.
Aku iseng main ke angkringan mas Abenk, jujur saja aku kangen sama itu orang. Kalo di bilang sayang, iya aku sayang sama dia. Dia juga sayang sama aku, kita pernah bicara soal ini......
"Aku bisa melepaskan Arman jika kamu mau serius dengan ku"
"Wi kamu jangan bodoh, aku sayang sama kamu tapi untuk serius aku gak bisa. Arman jauh lebih menyayangi mu, jangan sia-siakan orang seperti Arman, dia juga temenku. Lebih baik aku hilang dari kehidupan mu jika kamu melakukan itu. Kamu jangan seperti Novi, cukup aku saja yang merasakan, Arman jangan."
Kata-kata Abenk memang benar, Aku tau ketulusan Arman. Saat ini hati ku memang lagi bercabang antara Arman atau Abenk. Seperti kata Abenk, aku harus serius dan mempertahankan Arman , orang yang bener-bener sayang sama aku jauh sebelum Abenk datang di kehidupan ku.
"Kamu mau jujur soal apa yang sudah pernah kita lakukan pada Arman?"
"Gila kamu mas, ya nggak mau lah!"
"Aku tau resikonya berat, tapi itu lebih baik kalo kamu mau serius dengannya. Jika kamu menikah nanti, apa kamu mau menyimpan ini seumur hidupmu?"
"Aku takut mas...." jujur aku takut, takut dia ninggalin aku setelah dia tahu semuanya. Tapi mas Abenk bener, aku harus jujur sama Arman.
"Percaya sama aku, kapan Arman ada waktu?"
"Nanti aku kabari lagi mas"
Aku belum siap sekarang, aku butuh waktu. Beberapa Minggu setelah itu, Arman pulang dari Magelang, aku memang belum siap tapi lebih cepat lebih baik. Kebetulan pas mamaku masuk malam , aku ajak dua laki-laki itu ke rumah. Malamnya kita bertiga sudah kumpul di ruang tamu rumahku, Arman belum tahu maksud kedatangan Abenk.....
"Angkringan siapa yang jaga Benk?" tanya Arman malam itu
"Aku titipin temenku, sengaja aku mau ngomong penting sama kamu"
"Wizzz serius nih sepertinya, ada apa sih Benk?"
"Gini man....."
"Mas, aku saja yang ngomong" aku potong ucapan mas Abenk, Arman pacarku, calon suamiku jadi aku merasa aku yang lebih baik ngomong.
"Ini ada apa sih yang, kok aku jadi bingung" Arman selalu memanggil ku dengan sebutan sayang, tapi aku manggil dia mas.
"Aku mau jujur mas, setelah ini mas boleh nglakuin apa saja sama aku"
"Kamu kenapa yang, aneh banget, jujur apa?"
"Aku sama Abenk dulu pernah melakukan 'itu', dua kali mas, dan aku nyesel" aku gak sanggup menahan air mataku.
"Maksudmu apa sayang?"
"Iya, sorry man, aku pernah main belakang sama pacarmu , dulu waktu aku lulus sekolah, iya aku salah, kamu boleh pukul aku, tapi tolong maafkan Dewi"
Wajah mas Arman kelihatan sangat marah sekali, ya aku maklum, kami memang salah.
"Aku benar-benar gak nyangka kalian bisa melakukan itu. Benk, sesuai yang kamu minta......."
Bughhhh..... tiba-tiba mas arman memukul Abenk keras sekali, bibirnya langsung berdarah.... dan mas Abenk diam saja, mungkin karena merasa bersalah makanya mas Abenk diam.
"Pukul lagi man jika kamu belum puas" kata mas Abenk, dan mas Arman benar memukulnya lagi, dua kali. Semuanya tiga kali mas Abenk di pukul, gak hanya bibir , pelipisnya juga berdarah.
"Mas cukup" teriak ku
"Kamu diam wi, ini urusanku sama Arman" baru kali ini mas Abenk bicara keras sama aku.
"Sorry kalo pukulan ku terlalu keras, ok aku maafkan kalian. Buat kamu yang, tolong beri waktu aku buat mikir semua ini"
"Jangan pergi mas"
"Aku gak akan pergi, cuma butuh waktu. Yang, kamu punya p3k kan, obatin Abenk dulu tuh"
Aku lalu pergi ke belakang mengambil kotak p3k ku. Saat aku balik ke depan, mereka sudah bercanda seolah tidak pernah terjadi apa-apa, laki-laki memang aneh.
"Calon tentara kok pukulannya lemah haha" ejek mas Abenk
"Itu masih pelan, mau muka kamu hancur?"
yang benar saja, masak seperti itu pelan, sekali pukul langsung robek kok di bilang pelan.
"Ampun Ndan, gak lagi-lagi deh" mas Abenk masih bisa bercanda padahal mukanya penuh darah.
Aku lalu membersihkan darah di wajah mas Abenk dan menutup lukanya.
Aku bersyukur hubungan ku dengan mas Arman baik-baik saja, malah makin lengket hihi. Dan gak lama setelah kejadian itu, mas Abenk kembali ke Jakarta. Mau kerja disana lagi katanya.
Akhirnya tahun 20xx aku dan mas Arman menikah, aku sangat bahagia sekali. Mas Arman sudah masuk angkatan darat dan aku jadi perawat di sebuah rumah sakit. Sayang mas Abenk gak bisa datang di pernikahan ku, padahal sudah di ancam sama mas Arman kalo sampai gak datang bakal di pukulin lagi, tapi mau gimana lagi, mas Abenk lagi gak di Indonesia waktu itu.
Sekian, salam dariku, Dewi......
Diubah oleh montormebur 21-08-2018 11:21
1