Kaskus

Story

montormeburAvatar border
TS
montormebur
CINTA, AGAMA, &MAMA
Diubah oleh montormebur 25-08-2018 07:48
bukhoriganAvatar border
tesinuraeniAvatar border
kadal32672Avatar border
kadal32672 dan 14 lainnya memberi reputasi
11
268.2K
2.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
montormeburAvatar border
TS
montormebur
#1856
77
Quote:


*******************

Setelah prosesi pemakaman selesai dan semua sudah meninggalkan area pemakaman, tinggal aku di temani Ika disamping makam bapak. Tadi, aku juga melihat Novi dan calon suaminya di antara para pelayat. Mbak Dita, mbak Silvi dan mas Agung, temen ku dari SMP dan STM juga ada. Aku masih belum siap menerima semua ini. Mungkin hanya Ika yang tau dan mengerti hancurnya aku seperti apa.....


Quote:



Aku lalu mencium nisan dari kayu yang tertulis nama bapak disana. Kami meninggalkan area pemakaman yang sudah sepi hanya ada kami berdua, sepanjang jalan dari makam sampe rumah, Ika terus memegang tanganku.

Malamnya di adakan doa bersama, di pimpin pak kaum dari kampung sebelah, dan rencananya sampai tiga hari kedepan. Karena di kampungku pak kaumnya adalah bapak dan belum ada penggantinya. Di belakang, ibu-ibu tetangga bantu-bantu menyiapkan makanan, termasuk Ika dan ibunya juga datang membantu. Ibuku masih di kamar di temani Tante , ibu jelas yang paling merasa kehilangan di sini.

Besoknya aku di kejutkan oleh kedatangan tamu tak terduga. Riri ,mbak Eli dan bapak ibunya datang ke rumah. Aku lalu mempersilahkan mereka masuk. Ibu ,paman dan tanteku juga ikut menemui mereka.  Mereka mengucapkan turut berbelasungkawa setelah memperkenalkan diri. Mbak Eli dan keluarganya belum kenal dengan keluarga ku. Untuk Riri ,keluarga ku bahkan orang sekampung juga sudah kenal. Riri menangis di pangkuan ibuku. Cocok banget lah jadi mertua dan menantu emoticon-Genithehe.

Setelah penerimaan tamu secara resmi selesai, bapak dan ibunya mbak Eli ngobrol sama paman, Riri masih sama ibu, dan mbak Eli sama aku.......


Quote:



Hari menjelang sore , mereka pun pamit. Mbak Eli dan Riri gantian memelukku.


Quote:



Mobil bapaknya mbak Eli pun mulai meninggalkan halaman rumahku.

Hari-hari berikutnya aku hanya di rumah, gak kemana-mana. Kegiatan ku sehari-hari hanya ngopi udud, kadang di temani geng mercon kalo mereka lagi gak sibuk kuliah atau kerja. Ucapan belasungkawa juga datang dari mbak Nova dan Tante Siska. Mereka terus menanyakan kapan aku balik ke Jakarta. Aku gak bisa memastikan, yang pasti aku akan lama di Jogja.

Suatu malam aku lagi nongkrong di cakruk, nongkrong sama warga kampung. Ada kang Jo juga di sana. Yang belum tau kang Jo, dia adalah mantan sopir truk yang aku ikuti dulu(baca side story "sebelum itu")..... sekarang dia baru aja buka angkringan di samping rumah sakit daerah......


Quote:



Akhirnya di rumah aku punya kegiatan, jaga angkringan. Hari pertama aku disana, ternyata benar kata kang Jo, lariss. Aku sampai beberapa kali bolak balik ke rumah kang Jo buat ambil nasi kucing dan gorengan yang di masak istrinya. Biasanya kalo gak ada aku, kang Jo buka hanya sampai jam 8 malam. Sekarang sampai jam 10 malam karena ada aku. Aku terkejut dengan keuntungan yang di dapat, lumayan gede ternyata nominalnya. Ini kalo buka 24 jam, dalam waktu setahun kang Jo sudah bisa beli mobil baru.

Ide ku itu aku bicarakan sama kang Jo dan istrinya.....di rumah kang Jo malam itu....


Quote:



Dan setelah itu, angkringan kang Jo buka 24 jam. Kang Jo jaga siang hari dan aku jaga malam hari. Dan kalo malam aku sekalian bikin gorengan di angkringan, sebenarnya tinggal goreng sih, karena semua bahan dan adonan sudah di siapin istrinya kang Jo.

Dua Minggu berlalu setelah kepergian bapak. Pagi itu aku lagi ngopi di teras, ibu sedang nyapu halaman. Anak gak tau diri ya hehe, ibunya nyapu, anaknya malah nyantai..... kemudian ada sedan merah merapat, aku sangat kenal sekali sama mobil itu, bahkan orang di balik kemudinya juga aku kenal luar dalam........ Novi.....ada apa lagi dia kesini. Jujur aku lagi gak mau lihat dia walaupun aku masih sangat mencintainya. Menghapus rasa cinta sungguh sangat sulit, atau malah gak bisa.....

Novi salam dan salim sama ibuku. Ibuku memang tersenyum, tapi aku tahu di balik senyumnya ,ibu sedang menyembunyikan rasa gak suka. Di hari pemakaman bapakku, orang itu selalu memamerkan kedekatannya dengan Novi di depanku dan ibuku. Aku cemburu? Bohong kalo aku bilang tidak.Semua ibu pasti merasakan apa yang di rasakan anaknya. Novi ikut berduka dan menangis saat itu, dan orang itu yang menghapus air matanya. Sekarang aku tanya, gimana sih rasanya saat orang yang kamu cintai sedang menangis dan orang lain yang menghapus air matanya?? Sakit mblo.....

Novi berjalan ke teras....


Quote:



Novi langsung pergi meninggalkanku sedikit berlari dan masuk ke mobilnya. Setelah Novi pergi, aku membuka dan membaca undangan itu. Aku dengan jelas membaca nama orang itu dan Novi disana, dan acara pernikahannya hanya tinggal beberapa hari  lagi. tak terasa pipi ku basahemoticon-Frown.

Quote:


Beberapa hari berlalu dan hari pernikahan Novi semakin dekat. Aku membantu (atau dalam bahasa jogjanya sambatan) mendirikan tenda(tarub) di halaman rumah Ika. Disana banyak tetangga yang ikut membantu, kebanyakan bapak-bapak. Aku jadi bahan ledekan para bapak-bapak disana. "Lungo neng Jakarta golek modal rabi, sek arep di jak rabi malah di rabi wong lio" dan banyak lagi kalimat yang menyindir. Dan semua itu aku tanggapi dengan tersenyum kecut. Kalo di kampung mah gitu, itu simbol keakraban, jadi jangan baper.....

Siang hari semua sudah selesai. Kami di suruh makan siang dulu sama tuan rumah atau bapaknya ika. Hidangan makan siang sudah di siapkan di teras rumah. Saat aku cuci tangan, aku lihat Ika baru pulang dari sekolah. Saat yang lain masih antri ambil makan, aku memilih udud dulu dan duduk di bawah tenda sambil buka hp. Saat ududku hampir habis , kemudian......


Quote:



Saat aku sedang makan ,Ika sibuk dengan hp ku. Selesai makan, aku pamit pulang, sempat di tahan sebentar sama Ika buat ngobrol dikit.


Quote:



Sampai rumah aku mandi dan bersih-bersih kamar, kamarnya mehonk maksudnya. Karena yang punya kamar sudah mulai kuliah di Bintaro jadi kamarnya aku pake. Mehonk walaupun rada koplak tapi otaknya jalan, nilainya selalu tinggi jadi untuk masuk ke Bintaro bukan hal sulit. Dan bapak sudah menggadaikan sawahnya untuk keperluan mehonk. Dan suatu saat aku pasti akan menebus kembali sawah itu. Walaupun sekarang pun aku bisa menebusnya, tapi gak akan kulakukan, aku akan mencari duit halal untuk menebusnya.

Kondisi ibu sudah mulai membaik, ibu sudah bisa tersenyum. Ibu berusaha terlihat tegar di mata anak-anaknya. Dua adik ku yang lain yang biasanya ngeyel alias ndablegsekarang mau nurut sama ibu, baguslah. Ibu juga terus menguatkan anak pertamanya agar iklhas merelakan semuanya, bapak dan Novi. Gak cuma ibu, Ika dan mbak Eli juga selalu ada. Walaupun di Jakarta, mbak Eli sering menelponku. Kadang ngasih motivasi buatku kadang juga curhat. Ika tiap pulang sekolah kadang mampir dulu ke rumah, dan tiba-tiba sudah di samping kasurku. Ya kalo siang kan aku tidur karena malamnya jaga angkringan. Aku kalo di bangunin ibu itu gak mempan, tapi kalo Ika ,aku langsung bangun. Kadang aku berfikir, ada apa sebenarnya dengan Ika.

Malamnya Ika benar- benar datang ke angkringan, dan pas banget malem Minggu. Kang Jo baru aja mau pulang saat Ika datang.....


Quote:



Dan kang Jo pun berlalu dengan Shogun kebo nya. Malam itu Ika bantuin aku jualan. Bikinin teh atau kopi buat pembeli yang kebanyakan adalah keluarga pasien yang mau keluar dari area rumah sakit buat sekedar udud atau ngopi. Alhasil banyak pembeli yang TP-TP ke Ika, wajar sih Ika cantik banget malam ituemoticon-Genit. Cardigan biru nya sudah di lepas, menyisakan kaos kuning dan jeans pendek ketat, rambut coklat nya di kuncir ekor kuda memamerkan leher jenjangnya. Saat sudah gak terlalu ramai, kami ngobrol santai.....


Quote:



Jujur aku kagum sama Ika, cewe secantik dan seseksi kece dia mau nemenin jualan di angkringan, kalo cewe lain kan pasti malu, gengsi lah. Tapi Ika beda. Padahal dia anak PNS guru SMP, di kampung ku itu sangat terhormat dan termasuk kelas atas.

Jam 9 kurang, Ika pamit mau pulang. Aku bawain 2 jahe susu dan gorengan untuk orang tuanya, awalnya menolak tapi setelah aku paksa dia mau juga.

Beberapa hari berlalu dan pernikahan Novi tinggal besok pagi. Di rumah Ika sudah ramai, beberapa kerabat dari Mbah Pawiro dan anak-anaknya datang buat sekedar nyumbang. Nyumbang itu ngasih amplop yang isinya duit dan nanti di balas dengan punjungan, punjungan itu biasanya isinya makanan atau kue bolu, terserah tuan rumah sih, bebas.

Malamnya Ika SMS aku.....


Quote:



Dan aku sudah gak balas pesannya lagi. Jujur saja , aku masih ragu untuk ikut atau nggak, aku belum tentu bisa nahan emosi di gereja nanti saat melihat mereka mengucapkan janji suci di depan pastor, bunda Maria dan Yesus Kristus dan disaksikan anggota keluarga.
dany.agus
dany.agus memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.