- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]
...
TS
rendyprasetyyo
Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]
Quote:
SELAMAT DATANG DI CERITA KITA UNTUK SELAMANYA SERIES.
TENANG, CERITA KITA, APAPUN UJUNGNYA, AKAN DIKENANG SELAMANYA.
BASED ON TRUE STORY.
Seperti biasa, sebelum masuk ke inti cerita, ada beberapa hal yang harus gw jelasin dulu disini yah. Gak banyak kok dan sifatnya juga sepele, tapi demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya hal-hal sedikit dan sepele ini tetep harus disampaikan
Pertama,dan yang paling penting, adalah cerita ini merupakan lanjutan dari cerita yang sudah gw tulis sebelumnya (Cerita kita untuk selamanya). 70% formatnya masih sama, cuma di cerita ini nanti ada beberapa tokoh baru dan latar baru juga. Anggap cerita ini fiksi supaya tidak ada asumsi-asumsi yang tidak diinginkan yang lahir dari anggapan kalau cerita ini non-fiksi, apa sih
ini cerita sebelumnya:
TENANG, CERITA KITA, APAPUN UJUNGNYA, AKAN DIKENANG SELAMANYA.
BASED ON TRUE STORY.
Seperti biasa, sebelum masuk ke inti cerita, ada beberapa hal yang harus gw jelasin dulu disini yah. Gak banyak kok dan sifatnya juga sepele, tapi demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya hal-hal sedikit dan sepele ini tetep harus disampaikan

Pertama,dan yang paling penting, adalah cerita ini merupakan lanjutan dari cerita yang sudah gw tulis sebelumnya (Cerita kita untuk selamanya). 70% formatnya masih sama, cuma di cerita ini nanti ada beberapa tokoh baru dan latar baru juga. Anggap cerita ini fiksi supaya tidak ada asumsi-asumsi yang tidak diinginkan yang lahir dari anggapan kalau cerita ini non-fiksi, apa sih

ini cerita sebelumnya:
Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES (Series 1 dan 3) :
Kedua, Bibi masih ada? masih. bibi selalu ada didalam hati dan sanubari gw jadi dia masih dapet porsi dicerita ini, gak besar-besar amat tapi cukup, kalian ngertilah maksud gw apa.
Ketiga,karena cerita ini lanjutan dari cerita sebelumnya, jadi gw saranin kalian buat baca dulu cerita yang pertama sebelum lanjut ke cerita ini.
Ke-empat, poin ini masih gw tujukan untuk menjelaskan betapa apresiasi dari kalian itu berharga banget buat gw, jadi kalau berkenan selalu tinggalkan komen dan kalau suka jalan ceritanya bisa tinggalkan ratenya, it reaaallly means something guys for me, halah
Terakhir, sebelum baca cerita ini jangan lupa berdoa dulu, karena bakal ada adegan horror yang terjadi. jadi persiapkan diri kalian. Untuk genre, story lanjutan ini genre nya horror - romance - comedy
Jadwal update? Diusahakan tiap ada waktu luang.
Masih ada pertanyaan? we are good to go to first chapter?
Okeey, lets gooo.
------------------------------------
Ketiga,karena cerita ini lanjutan dari cerita sebelumnya, jadi gw saranin kalian buat baca dulu cerita yang pertama sebelum lanjut ke cerita ini.
Ke-empat, poin ini masih gw tujukan untuk menjelaskan betapa apresiasi dari kalian itu berharga banget buat gw, jadi kalau berkenan selalu tinggalkan komen dan kalau suka jalan ceritanya bisa tinggalkan ratenya, it reaaallly means something guys for me, halah

Terakhir, sebelum baca cerita ini jangan lupa berdoa dulu, karena bakal ada adegan horror yang terjadi. jadi persiapkan diri kalian. Untuk genre, story lanjutan ini genre nya horror - romance - comedy
Jadwal update? Diusahakan tiap ada waktu luang.
Masih ada pertanyaan? we are good to go to first chapter?
Okeey, lets gooo.

------------------------------------
Quote:
-------------------------------------------------------------------------------
CERITA KITA UNTUK SELAMANYA 2 : HARPOCRATES
KHATMANDU - PROLOG
PART I
DHAULAGIRI
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
DHAULAGIRI II
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
DHAULAGIRI III
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
PART II
MACHAPUCARE
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
MACHAPUCARE I
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
MACHAPUCARE II
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
PART III
ANNAPURNA
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59 - Truth or Dare Part I
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
ANNAPURNA I
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
ANNAPURNA II
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 83
Chapter 84
PART IV
FINAL PART
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87
Chapter 88
Chapter 89
Chapter 90
Chapter 91
Chapter 92
Chapter 93
Chapter 94
Chapter 95
LAST PART
Chapter 96
Chapter 97
Chapter 98
Chapter 99
Chapter 100
Chapter 101
Chapter 102
Chapter 103
Chapter 104
Chapter 105
Chapter 106 - Truth or Dare Part II [END]
CERITA KITA UNTUK SELAMANYA 2 : HARPOCRATES
KHATMANDU - PROLOG
PART I
DHAULAGIRI
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
DHAULAGIRI II
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
DHAULAGIRI III
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
PART II
MACHAPUCARE
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
MACHAPUCARE I
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
MACHAPUCARE II
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
PART III
ANNAPURNA
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59 - Truth or Dare Part I
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
ANNAPURNA I
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
ANNAPURNA II
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 83
Chapter 84
PART IV
FINAL PART
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87
Chapter 88
Chapter 89
Chapter 90
Chapter 91
Chapter 92
Chapter 93
Chapter 94
Chapter 95
LAST PART
Chapter 96
Chapter 97
Chapter 98
Chapter 99
Chapter 100
Chapter 101
Chapter 102
Chapter 103
Chapter 104
Chapter 105
Chapter 106 - Truth or Dare Part II [END]
----------------------------------------------------
![Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2020/06/21/6035474_20200621091137.gif)
![Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2020/06/21/6035474_20200621091137.gif)
Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES (Series 1 dan 3) :
BUDAYAKAN MENINGGALKAN JEJAK SUPAYA KITA BISA SALING KENAL


Polling
Poll ini sudah ditutup. - 8 suara
Perlu ditambah gak bre adegan BB17?
perlu
25%
sangat perlu
13%
bentar gw baca dulu
0%
sesempet yang nulis aja
63%
Diubah oleh rendyprasetyyo 08-07-2023 22:57
ugalugalih dan 33 lainnya memberi reputasi
34
134.9K
802
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rendyprasetyyo
#573
Chapter 52
“Pucet amat, belum sarapan?” Kak Apro lagi duduk dilobby lantai dasar gedung. Gw baru aja nyampe sana setelah duduk sebentar depan lift lantai 1 untuk mencerna kejadian yang baru aja terjadi di lantai 7.
Lobby gedung berlantai keramik gelap dengan ukuran jumbo ini juga dalam keadaan sepi. Dikursi-kursi sofa sepanjang lobi gw liat cuma ada kak Apro lagi duduk sendiri sambil sesekali melihat kearah handphone. Udara di lobby kerasa lebih seger dibanding udara di lift tadi. Dan sinar matahari gw lihat mulai masuk lewat kaca-kaca yang ada di lobby.
Bayangan cewek berdress putih yang tiba-tiba dateng tadi masih seger di ingatan gw. Senyumnya cantik banget. Meneduhkan. Ini udah beberapa kali kesempatan cewek tersebut tiba-tiba muncul didepan gw dengan senyum yang sama. Dan dia selalu muncul disaat-saat gw dalam keadaan terjepit, maksudnya benar-benar terjepit kayak barusan, terjepit antara lift dan cewek berdress merah.
“Belum” gw dengan pikiran yang masih menerawang mencoba untuk mengambil tempat duduk disamping kak Apro. Kak Apro, dengan rambutlurus sebahu, hari ini pakai stelan blazer putih dengan rok sutra 3/4 dengan warna yang sama. Rapi dan beda dibanding hari-hari yang lain. Ntahlah, karena hampir beberapa minggu gak ketemu mungkin jadi doi keliatan beda hari ini.
“Tunggu, satu orang lagi belum dateng. Abis itu kita langsung berangkat dan beli sarapan” Kak apro berinisiatif buat menjawab pertanyaan gw tentang kenapa rombongan ini belum berangkat karena sesuai instruksi dia kalau rombongan ini bakal berangkat jam 6 untuk menghindari kemacetan. Masih kayak sebelumnya, dia bahkan belum ngeliat kearah gw karena masih sibuk dengan urusan chat yang ada di handphonenya.
“Pengen kekamar mandi dulu” gw yang masih belum bisa mencerna semuanya memutuskan kalau kamar mandi adalah tempat yang tempat untuk membuang sisa kenangan-kenangan kejadian barusan. Gw harus inget tujuan awal kesini.
Gw liat bayangan gw dicermin toilet dan bener kalau muka gw pucat banget sekarang. Gw emang belum sarapan, tapi dibeberapa kesempatan gw gak sarapan ke kantor muka gw gak sepucet ini.
Setelah lebih dari satu bulan, hari ini, ditempat ini, 2 bayangan serem yang gw gak tau siapa mereka sebenernya tiba-tiba dateng lagi.
Ah, gw berharap semua yang gw liat barusan itu gak nyata. Semuanya gak beneran ada. Gw yakin semua itu cuma halusinasi gw. Gw tampung air dengan telapak tangan dan gw usap-usap ke wajah gw beberapa kali.
“Rendy”
Tiba-tiba gw denger suara cewek manggil gw dari belakang. Bukan, ini bukan suara kak Apro, lagian ini kan toilet cowok, gimana ceritanya bisa ada suara cewek manggil gw dateng dari dalam toilet cowok.
“Rendy”
Suara panggilan ini kedenger lagi. Gw buka mata gw dan dari cermin keliatan kalau dibelakang gw berdiri cewek berdress putih berambut panjang berdiri. Dia senyum.
“Siapa?”
“Rendy”
Cewek ini gak mengeluarkan satu patah katapun selain “Rendy”. Dan ini pertama kalinya gw liat dia dari jarak dekat, sangat dekat mungkin. Bener dia terlalu mirip bibi, sayang matanya ketutup bayangan poni jadi gw gak bisa liat langsung kesana
Suara cucuran air dan tatapan mata sang cewek bikin gw terpaku. Dia senyum. Tapi semua menghilang ketika suara kak Apro dari arah luar tiba-tiba mengangetkan gw dan bersamaan dengan hal ini si cewek berdress putih pun hilang.
“Ren cepetan, udah mau berangkat nih”
“Pucet amat, belum sarapan?” Kak Apro lagi duduk dilobby lantai dasar gedung. Gw baru aja nyampe sana setelah duduk sebentar depan lift lantai 1 untuk mencerna kejadian yang baru aja terjadi di lantai 7.
Lobby gedung berlantai keramik gelap dengan ukuran jumbo ini juga dalam keadaan sepi. Dikursi-kursi sofa sepanjang lobi gw liat cuma ada kak Apro lagi duduk sendiri sambil sesekali melihat kearah handphone. Udara di lobby kerasa lebih seger dibanding udara di lift tadi. Dan sinar matahari gw lihat mulai masuk lewat kaca-kaca yang ada di lobby.
Bayangan cewek berdress putih yang tiba-tiba dateng tadi masih seger di ingatan gw. Senyumnya cantik banget. Meneduhkan. Ini udah beberapa kali kesempatan cewek tersebut tiba-tiba muncul didepan gw dengan senyum yang sama. Dan dia selalu muncul disaat-saat gw dalam keadaan terjepit, maksudnya benar-benar terjepit kayak barusan, terjepit antara lift dan cewek berdress merah.
“Belum” gw dengan pikiran yang masih menerawang mencoba untuk mengambil tempat duduk disamping kak Apro. Kak Apro, dengan rambutlurus sebahu, hari ini pakai stelan blazer putih dengan rok sutra 3/4 dengan warna yang sama. Rapi dan beda dibanding hari-hari yang lain. Ntahlah, karena hampir beberapa minggu gak ketemu mungkin jadi doi keliatan beda hari ini.
“Tunggu, satu orang lagi belum dateng. Abis itu kita langsung berangkat dan beli sarapan” Kak apro berinisiatif buat menjawab pertanyaan gw tentang kenapa rombongan ini belum berangkat karena sesuai instruksi dia kalau rombongan ini bakal berangkat jam 6 untuk menghindari kemacetan. Masih kayak sebelumnya, dia bahkan belum ngeliat kearah gw karena masih sibuk dengan urusan chat yang ada di handphonenya.
“Pengen kekamar mandi dulu” gw yang masih belum bisa mencerna semuanya memutuskan kalau kamar mandi adalah tempat yang tempat untuk membuang sisa kenangan-kenangan kejadian barusan. Gw harus inget tujuan awal kesini.
Gw liat bayangan gw dicermin toilet dan bener kalau muka gw pucat banget sekarang. Gw emang belum sarapan, tapi dibeberapa kesempatan gw gak sarapan ke kantor muka gw gak sepucet ini.
Setelah lebih dari satu bulan, hari ini, ditempat ini, 2 bayangan serem yang gw gak tau siapa mereka sebenernya tiba-tiba dateng lagi.
Ah, gw berharap semua yang gw liat barusan itu gak nyata. Semuanya gak beneran ada. Gw yakin semua itu cuma halusinasi gw. Gw tampung air dengan telapak tangan dan gw usap-usap ke wajah gw beberapa kali.
“Rendy”
Tiba-tiba gw denger suara cewek manggil gw dari belakang. Bukan, ini bukan suara kak Apro, lagian ini kan toilet cowok, gimana ceritanya bisa ada suara cewek manggil gw dateng dari dalam toilet cowok.
“Rendy”
Suara panggilan ini kedenger lagi. Gw buka mata gw dan dari cermin keliatan kalau dibelakang gw berdiri cewek berdress putih berambut panjang berdiri. Dia senyum.
“Siapa?”
“Rendy”
Cewek ini gak mengeluarkan satu patah katapun selain “Rendy”. Dan ini pertama kalinya gw liat dia dari jarak dekat, sangat dekat mungkin. Bener dia terlalu mirip bibi, sayang matanya ketutup bayangan poni jadi gw gak bisa liat langsung kesana
Suara cucuran air dan tatapan mata sang cewek bikin gw terpaku. Dia senyum. Tapi semua menghilang ketika suara kak Apro dari arah luar tiba-tiba mengangetkan gw dan bersamaan dengan hal ini si cewek berdress putih pun hilang.
“Ren cepetan, udah mau berangkat nih”
Diubah oleh rendyprasetyyo 16-08-2018 09:02
regmekujo dan rendicf memberi reputasi
3
![Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2020/05/16/6035474_202005160112400749.png)
Cerita kita untuk selamanya: HARPOCRATES [A SEKUEL]