- Beranda
- Stories from the Heart
Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]
...
TS
roni.riyanto
Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]
SELAMAT DATANG DI THREAD HORROR ANE YANG SEDERHANA
![Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]](https://dl.kaskus.id/i.pinimg.com/736x/ac/9e/c8/ac9ec8d17096742f52ebfbdcc70fa7e7--dark-art-photography-creepy-photography.jpg)
Assalamualaikum wr.wb
Spoiler for Pembukaan:
![Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-ne_rDQngRD8/Vk1ychXHIHI/AAAAAAAAJFs/GTFL1J3f6Mw/s1600/hantu%2Bpocong%2Bmenyeramkan.jpg)
Quote:
imut ya gan 

Quote:
PROLOG
Quote:
Kamu percaya hantu?
Atau kamu pernah Bertemu dengan mereka ?
ini adalah Kisahku.
Namaku Roni seorang berusia dua puluh satu tahun yang berprofesi sebagai penulis.
berawal dari rasa penasaranku melihat dunia lain untuk bahan tulisan dibuku baruku.
aku nekat membuka mata batinku sendiri dengan mencoba banyak ritual.
hingga suatu hari mendapati diriku mulai dapat melihat keberadaan MEREKA.
Siapa sangka ternyata setelah aku membuka mata batinku masalah demi masalah muncul,
dan ternyata masalah tersebut mengancam keselamatanku dan adikku Sheril . .
Atau kamu pernah Bertemu dengan mereka ?
ini adalah Kisahku.
Namaku Roni seorang berusia dua puluh satu tahun yang berprofesi sebagai penulis.
berawal dari rasa penasaranku melihat dunia lain untuk bahan tulisan dibuku baruku.
aku nekat membuka mata batinku sendiri dengan mencoba banyak ritual.
hingga suatu hari mendapati diriku mulai dapat melihat keberadaan MEREKA.
Siapa sangka ternyata setelah aku membuka mata batinku masalah demi masalah muncul,
dan ternyata masalah tersebut mengancam keselamatanku dan adikku Sheril . .
Quote:
FAQ:
Q: cerita dan karakter disini nyata gan ?
A: alur dan karakter disini fiksi, namun semua kejadian mistisnya diangkat dari pengalaman nyata TS dan kawan2 TS.
Q: TS pernah bibuka mata batin ?
A: pernah
, namun sekarang sudah ditutup karena alasan risih, bukan takut 
Q: risih kenapa gan ?
A: risih karena dikit2 kaget,dikit2 mual dan risih pas mandi ditongrongin neng kunti.
Q: jadi ini cuma karangan gan ?
A: cerita utama memang dikarang, namun kejadian mistis yang dialami oleh karakter sepenuhnya nyata pernah dialami TS dan kerabat TS
tapi untuk keseimbangan cerita ane tambahin unsur Fiksi biar ceritanya lebih dapet
Q: kapan update nya gan ?
A: biasanya saya update jam 20.00-24.00 Karena TS sedang sekolah bahasa updatenya cuma bisa seminggu sekali gansis. Update tiap malam minggu
Q: cerita dan karakter disini nyata gan ?
A: alur dan karakter disini fiksi, namun semua kejadian mistisnya diangkat dari pengalaman nyata TS dan kawan2 TS.
Q: TS pernah bibuka mata batin ?
A: pernah
, namun sekarang sudah ditutup karena alasan risih, bukan takut 
Q: risih kenapa gan ?
A: risih karena dikit2 kaget,dikit2 mual dan risih pas mandi ditongrongin neng kunti.
Q: jadi ini cuma karangan gan ?
A: cerita utama memang dikarang, namun kejadian mistis yang dialami oleh karakter sepenuhnya nyata pernah dialami TS dan kerabat TS
tapi untuk keseimbangan cerita ane tambahin unsur Fiksi biar ceritanya lebih dapetQ: kapan update nya gan ?
A: biasanya saya update jam 20.00-24.00 Karena TS sedang sekolah bahasa updatenya cuma bisa seminggu sekali gansis. Update tiap malam minggu
Quote:
Kalau agan dimari suka cerita saya, mohon untuk
share gan dan juga komengnya 
yang udah iso boleh timpuk ane pake
share gan dan juga komengnya 
yang udah iso boleh timpuk ane pake

Selamat Membaca
Quote:
PENTING
Just Info untuk Thread ini ane akan buat tamat di chapter 1, untuk lanjutan ceritanya bisa dibaca nanti di chapter 2 yang akan di posting di thread baru segera.
Terima Kasih
INDEX PART
Kesan Pertama (pengenalan bagi Roni )
1. Dunia lain
2. Buka Mata Batin
3. Penghuni Rumah
4. Hantu Penglaris
5. Hantu Anak Kecil
Sisipan sekilas Linda
POPI
6. Hantu Siswi
7. Hantu Penunggu Sekolah
8. Dijilat Hantu /
9. Hantu Toilet
SHERIL
10. Hantu Toilet 2
Biografi Karakter
11. Jurig Kincir 1..
12. Jurig Kincir 2 ..
Sisipan Real Story si Bray
13. Jurig Kincir (Sheril)
LINDA
14. Uyut Catam
15. Rumah Linda
16. Saingan Linda (Sheril)
17. Kematian Linda
GALIH
18. Kemah di Curug 18 Januari 2018
19. Sesajen 19 Januari 2018
20. Sesajen part Dua 20 Januari 2018
21. Sesajen part Tiga 21 Januari 2018
22. Buntelan kecil 27 Januari 2018
Cerpen Cheesecake
23. buntelan kecil dua 7 Februari 2018
24. Wanita ? 11 Februari 2018
25. Wanita Dua 24 Februari 2018
AYU
26. Kemah lagi 10 Maret 2018
27. Sareupna 17 Maret 2018
28. Bingung 24 Maret 2018
SHERIL (2)
29.Mimpi (Sheril) 26 Maret 2018
30. Rumah Anggi (Sheril) 31 Maret 2018
31. Siapa? (Sheril) 15 April 2018
RONI1. Dunia lain
2. Buka Mata Batin
3. Penghuni Rumah
4. Hantu Penglaris
5. Hantu Anak Kecil
Sisipan sekilas Linda
POPI
6. Hantu Siswi
7. Hantu Penunggu Sekolah
8. Dijilat Hantu /
9. Hantu Toilet
SHERIL
10. Hantu Toilet 2
Biografi Karakter
11. Jurig Kincir 1..
12. Jurig Kincir 2 ..
Sisipan Real Story si Bray
13. Jurig Kincir (Sheril)
LINDA
14. Uyut Catam
15. Rumah Linda
16. Saingan Linda (Sheril)
17. Kematian Linda
GALIH
18. Kemah di Curug 18 Januari 2018
19. Sesajen 19 Januari 2018
20. Sesajen part Dua 20 Januari 2018
21. Sesajen part Tiga 21 Januari 2018
22. Buntelan kecil 27 Januari 2018
Cerpen Cheesecake
23. buntelan kecil dua 7 Februari 2018
24. Wanita ? 11 Februari 2018
25. Wanita Dua 24 Februari 2018
AYU
26. Kemah lagi 10 Maret 2018
27. Sareupna 17 Maret 2018
28. Bingung 24 Maret 2018
SHERIL (2)
29.Mimpi (Sheril) 26 Maret 2018
30. Rumah Anggi (Sheril) 31 Maret 2018
31. Siapa? (Sheril) 15 April 2018
32. Ikan? 22 April 2018
33. Bayangan 29 April 2018
34. Masa Lalu 7 mei 2018
35. HATI 16 Mei 2018 ( Late Post)
36. Kakak 7 Juli 2018(Sheril)
37. Kakak-2 14 Agustus 2018(Sheril)
38. Perjalanan 3 Oktober 2018(Sheril)
BEGINNING
39. Permulaan 27 Oktober 2018(Sheril)
Teaser Chapter 2
Selamat pagi/siang/malam gansis yang suka mampir ke Thread ini, ane cuma mau bilang maaf karena ane baka vacum di dunia perinternetan untuk waktu yang bakalan lama. sebenernya udah ada lanjutan chapter 2 cuma ane ngerasa sangsi buat postingnya karena belum selesai 100%. jadi buat agan dan sista yang nunggu kelanjutannya harus berlapang dada karena ane mau vacum karena suatu alasan.
Terimakasih
Salam Kentang
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 80 suara
Gimana Ceritanya Gan ?
Bagus Ceritanya Serem.
65%
Lumayan Seram,
28%
Boring Gan .
8%
Diubah oleh roni.riyanto 10-01-2019 16:41
sulkhan1981 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
306.9K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
roni.riyanto
#1588
Quote:
“Kakak udah sadar ! alhamdulilah ya Allah” ujarku dan dengan refleks memeluknya.
“Ka....Kamu siapa?”
Part 37 (Sheril)
Aku sangat terkejut sampai-sampai aku tidak bisa berkata apa-apa, aku hanya terdiam sambil memandangi kakak. Kupandangi kakak untuk beberapa saat dengan rasa tak percaya, apakah kakak mengalami hilang ingatan seperti disinetron yang biasa aku tonton dikala malam hari?
“Hei aku tanya kok kamu gak dijawab?” kembali kakak bertanya dengan raut wajahnya yang penuh rasa ingin tahu.
“Kamu gak inget siapa aku?”
“Emang kamu siapa? Apa kamu punya hubungan yang special sama aku?”
Kembali aku terdiam, namun kali ini aku menutup wajah dengan kedua tanganku dilanjutkan dengan menundukkan wajahku seraya menangis.
“Kamu Tega, masa kamu bisa sampe ngelupain aku..wanita satu-satunya yang kamu cintai. Katanya kamu gak bakal lupain aku!!”
Aku tanpa sadar malah berkata demikian, mungkin karena kebanyakan nonton sinetron sehingga aku malah berucap demikian. Sejujurnya aku mersa sangat sedih jika memang kakak benar-benar kehilangan ingatannya, tapi kenapa aku malah melakukan ini dan juga bisa-bisanya aku sampai menangis sambil berakting.
“Eh…Kok gitu, emang kakak pernah ngomong gitu ya sama kamu?”
Kakak berucap dengan sedikit panik, sepertinya aku mulai sadar dia sengaja berbohong lupa ingatan untuk mengerjaiku. Aku merasa inilah kesempatan untuk membalas kaka katas kejailan yang selama ini sering dia lakukan kepadaku, akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan ini.
“Masa kamu gak inget? Aku ini Sheril pacar kamu satu-satunya, bahkan sebelum kamu masuk RS ini kamu pernah bilang mau ngelamar aku.kamu jahat !!” kembali aku menangis.
“Eh..Eh kok Gini?”
Sesekali aku mengintip wajah kakak yang Nampak kebingungan, dia mulai kelihatan panik melihat aku menangis. Jangan-jangan dia beneran percaya bahwa aku dan dia berpacaran, aku terus melanjutkan aktingku.
“tap !!!”
Kakak meraih tanganku dan menariknya kearah Kasur dan memelukku dengan erat, kurasakan hembusan nafasnya disekitar telingaku. Aku memang cukup sering dipeluk oleh kakak, namun entah kenapa kali ini rasanya berbeda.
“Maafin aku !”
Aku mendengar kakak berkata demikian dengan pelan, hingga malah membuatku salting dan kebingungan.
“Ma..Maaf buat apa?”
Dia melepaskan pelukannya dariku dan mulai menatap wajahku dari dekat, sangat dekat hingga aku bisa mendengar suara hembusan nafasnya. Aku merasakan telingaku terasa hangat, aku merasa malu dan mungkin wajahku memerah.
“Yah maafin kakak ya dek soalnya kamu gagal lagi buat nipu kakak kalo kamu itu pacar kakak. coba lagi lain kali ya”
“PLAK”
“Kakak nyebeliiiiin !!”
Aku berteriak cukup keras setelah tanpa sadar menampar kakak, tak kusangka dia bisa memutar balik dan mengerjaiku. Sebenarnya aku bukan pertama kali mengaku sebagai pacar kakak, karena ketika dia SMA kelas 3 dia sempat mengalami kecelakaan dan dirawat seperti ini.
“Yah lagian kamu dek, emangnya kamu pikir kakak bakalan amnesia gitu kek disinetron yang biasa kamu tonton. Ini kan bukan sinetron atau
Novel yang biasa kamu baca di kaskus kan dek”
“Ya tetep aja aku ngerasa khawatir, siapa tau kakak beneran Amnesia” ujarku ketus.
“Khawatir kok malah mau bohongin kakak dan ngaku-ngaku kamu pacar kakak, terus kamu tadi gak sadar kan bilang Kakakudah sadar.
Jadi kamu kurang lihai bohongin orang dek”
Harus kuakui kakak memang termasuk orang yang cukup pintar dan memiliki logika yang bagus, biarpun terkadang dia suka melakukan hal yang kurang wajar. Aku berdiri dari dudukku diranjang kakak dan kembali duduk dikursi lipat yang ada didekat ranjang, kulihat kondisi kakakku sepertinya sudah membaik.
“Oh iya dek, kamu kok ada disini? Ngapain?”
“Kak Galih nelfon aku, katanya kakak kecelakaan jatuh dari tebing terus kondisinya lumayan parah. Pas udah dikasih tau RS nya dimana aku langsung kesini buru-buru”
“Emang kamu kesini sama siapa? dari Rumah kesini kan jauh dek, eh Bentar ini RS lokasinya dimana ya?”
“RS ini lokasinya deket sama kampung kita kok Cuma 45 menit doang, soalnya Kak Galih bilang disana gak ada RS dan Cuma puskesmas dan gak sanggup nanganin kakak. aku kira kondisi kakak kritis kek di Film-film, Taunya Cuma tangan diperban terus kok sadarnya cepet banget. Tcih”
“Eh kok kamu malah ngomong gitu, bukannya baik kalo kakak kamu ini cepet sadar dan sembuh”
Setelah Kakak berkata demikian, untuk beberapa saat kami berdua terdiam dan hening, kulihat kakak seperti sedang memikirkan sesuatu. Apakah dia mengingat-ngingat sesuatu yang terjadi kepadanya, atau dia mengingat mendapatkan pengalaman horror lainnya?
“Dek, Kamu datang kesini tadi sama siapa? kamu kan gak bisa nyetir motor terus kamu kan gak suka naek kendaraan umum, soalnya kamu mah kan naek angkot kepasar aja ampe mabok”
Aku merasa sedikit kecewa karena sudah menggunakan otakku, untuk memikirkan dan menduga hal yang sangat tidak penting.
“Aku kesini dianterin sama Kak Andika”
“Siapa? Andika? Cowok yang waktu itu nganterin kamu pulang dari mall?”
“Iya….”
“Kenapa dia nganterin kamu, terus kamu juga kenapa mau? Bukannya kamu pernah bilang kalo Anggi suka sama Andika? Mau jadi sa….AWWWW!!!”
Sebelum kakak membereskan kalimatnya aku mencubit pinggang kakak dengan keras, aku sungguh merasa tidak nyaman jika ada orang yang berkata jika aku menyukai kak Andika, apalagi jika orang itu adalah orang yang aku suka yaitu kakakku sendiri.
“Bisa gak sih kakak gak ngomong gitu? Aku paling gak suka kalo ada yang ngomong gitu, soalnya yang aku suka itu…..”
“Siapa yang kamu suka dek?”
Kakak bertanya dengan wajahnya yang sedang tersenyum, aku terpaku untuk beberapa saat. Aku menjadi gugup dan tak mampu berkata karena orang yang kusukai adalah kakakku sendiri, bagaimana kalua dia mengatahuinya.
“Eh…gak ada kok kak, kan aku mau focus belajar biar bisa jadi dokter” jawabku kikuk.
“Oh gitu, jadi bisa certain ke kakak kenapa kamu bisa tahu kakak disini sama bisa dianterin sama cowok yang Namanya Andika itu?”
Akupun menceritakan kepada Kakak bahwa kemarin Ketika aku berada dirumah Anggi, tiba-tiba saja Kak Andika datang Bersama dengan Intan. Tentu saja Anggi merasa Kaget dan juga senang karena lelaki pujaannya tiba-tba datang mengunjungi rumahnya.
1 HARI SEBELUMNYA DIRUMAH ANGGI
Ketika didalam rumah Anggi menanyakan kepada Andika ada hal apa sehingga dia datang mengunjingi rumahnya, dan siapa sangka Andika menjawab tanpa basa-basi dan berkata bahwa sesungguhnya dia ingin mengunjungiku.
Sontak mendengar kak Andika berkata demikian membuatku sedikit kaget, lain halnya dengan Anggi yang tampak sangat kaget dan juga kecewa. Sebenarnya aku sudah merasa illfeel dengan Kak Andika, karena ketika belum lama berkenalan denganku dia sudah berani menawarkan diri mengantarku pulang, namun karena ketika itu aku memang butuh tumpangan karena tak ingin naik kendaraan umum dan malu karena naik angkot aja mabuk, akupun menerima tawarannya.
Tak sampai disitu saja, setelah mengantarkanku esok harinya dia mulai gencar menanyakan dan mencari tahu tentang seluk beluk diriku hingga aku merasa tidak nyaman dibuatnya. Aku merasakan pendekatan ini terlalu cepat, apalagi ketika aku mengetahui bahwa kak Andika pernah berhenti sekolah selama beberapa tahun, untuk lelaki seusianya kenapa dia begitu bernafsu mengejarku? Aku merasa dia seperti memiliki maksud lain.
Kembali ke situasi dimana Kak Andika bertamu kerumah Anggi, Kala itu Anggi dengan ramah mengajak Kak Andika mengobrol namun Kak Andika tampak seperti kurang menanggapi dan malah menghujaniku dengan pertanyaan. Aku hanya menjawab seperlunya saja, karena aku tahu bahwa Anggi sangat menyukai Kak Andika.
Kala itu aku sungguh merasa suasana diruangan tamu terasa sangat tidak nyaman, karena aku merasa Anggi mulai seperti mendelik kearahku dikala Kak Andika terus memperhatikanku. Hal itu diperparah dengan kak Andika yang tiba-tiba saja mengutarakan perasaannya terhadapku dihadapan Anggi dan Intan.
Seketika suasana bertambah rumit, Anggi tampak seperti marah kepadaku. Kulihat Kak Andika masih saja tersenyum setelah mengungkapkan perasaannya kepadaku, sementara Intan hanya diam dan tampak kebingungan dengan apa yang sedang terjadi karena dia tidak mengetahui jika Anggi menyukai Andika.
Akupun menyikapi hal ini sebijak mungkin, aku langsung saja meminta maaf kepada Andika bahwa sebenarnya aku sudah menyukai orang lain. Bukannya menyerah, Andika malah berkata bahwa dia akan tetap terus berjuang untuk mendapatkanku dan tentu saja hal itu membuat suasana makin keruh.
Karena tidak ingin membuat suasana semakin keruh, aku memutuskan untuk beranjak dari tempat duduk dan pamit untuk kekamar Anggi dengan alasan akan beristirahat. Kurasa tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan saat ini selain menjauh, apalagi aku merasa sangat tidak enak kepada Anggi yang sudah mau merawatku.
Didalam kamar aku memutuskan untuk segera tidur karena memang aku merasakan badanku masih sedikit lemas, jujur saja pikiranku masih terganggu dengan kejadian tadi tapi aku berusaha untuk cuek dan tidur.
Esoknya ketika aku terbangun dari tidur, aku tidak mendapati Anggi dikasur atas. Ketika kulihat jam rupanya sudah pukul 9 pagi, ternyata sudah siang dan aku baru bangun… sungguh memalukan seorang gadis bangun kesiangan.
Aku berjalan keluar kamar dan mendapati Anggi sedang duduk diruang makan, tangannya sedang memegangi smartphone dan tampak sedang memainkan medsos. Aku mencoba menyapanya namun Anggi tidak menanggapi sapaanku, akhirnya dengan berat hati aku membereskan barang dan bajuku yang ada dikamar Anggi dan meninggalkan rumah tanpa pamit kepada Anggi sementara Tante Tuti tidak terlihat karena mungkin pergi bekerja.
Aku kembali kerumahku, dan ketika aku membuka pintu depan rupanya tak terkunci. Aku ingat ketika aku pingsan dan Anggi membawaku kerumahnya, sepertinya kami berdua lupa untuk mengunci rumahku.
Saat aku masuk kedalam rumah, aku tidak mendapati siapapun didalam. Aku sedikit merasa kehilangan mereka, mereka yang bukan manusia yang biasa menemaniku.
Karena aku merasa gerah aku memutuskan untuk segera mandi, aku juga sudah merasa cukup pulih dengan keadaanku. Setelah beres mandi pada pukul 12 siang akupun sarapan dengan mie instan favorit kakak yaitu Indomie rasa yang tersimpan, saat sedang asyik menyantap mie tiba-tiba pintu depan rumah ada yang mengetuk.
Aku segera bergegas menghampiri pintu, khawatir yang mengetuk adalah orang penting. Begitu aku buka rupanya adalah kak Andika yang sedang berdiri denga wajah tersenyumnya, seketika itu juga aku menutup pintu tanpa berkata sepatah katapun.
Diluar kak Andika memohon kepadaku agar dibukakan pintu, dia juga meminta maaf atas perlakuannya kemarin malam karena tiba-tiba mengutarakan perasaannya, dia juga berkata dia bela-belain tidur di mushala kampung agar paginya bisa segera minta maaf kepadaku.
Ditengah suasana yang sangat tidak mengenakkan tersebut HP-ku berdering pertanda ada panggilan masuk, tanpa menghiraukan Andika ku berlari mengambil HP-ku yang berada didalam kamar. Aku begitu terkejut bahwa ternyata yang menelfon adalah kak Galih dengan berita buruk, aku seketika menangis begitu mengetahui kakak mengalami kecelakaan.
Mendengar isak tangisku dari ujung telefon, Kak Galih berusaha menenangkanku dan berkata kakak sudah ditangani sejak pagi tadi dan dia sengaja menelfonku disaat kondisi kakak sudah stabil. Aku bertanya kepada Kak Galih alamat RS tempat kakak dirawat, aku harus segera pergi ketempat kakak.
Aku yang sedang dilanda kesedihan dan juga kebingungan, tanpa sadar aku keluar dan meminta kepada Kak Andika untuk mengantarkanku kealamat tersebut. Meski pada awalnya kak Andika berbicara dengan anda genit, kali ini dia menanggapi dengan serius dan dengan sigap mengantarku ketempat Kakak Ditangani.
“Kira-kira gitu lah kak kejadiannya” ujarku kepada Kakak.
“Umm dek… kok kamu cerita ke kakak kaya macam di Novel aja bahasanya?”
“Yak an kita emang lagi ada didalem cerita Novel kak, gimana sih?”
“Eh iya ampe Lupa”
“Kreeek”
Aku mendengar suara pintu yang terbuka pelan, saat kutoleh rupanya adalah Kak popi. Aku tidak mengerti kenapa dia melakukan itu bukannya tinggal masuk saja, akupun berdiri dan menghampirinya.
“Kenapa kak Popi? Ayo masuk ! Kak Roni udah bangun kok”
Dia tidak menjawab, dari raut wajahnya dia terlihat khawatir. Dia terlihat agak pucat dengan mata sembab. Mungkin dia tidak sarapan dan juga terlalu banyak menangisi kakak karena khawatir.
“Sher…”
“Iya Kak Popi? Kenapa?”
“Kakak kamu beneran Hilang ingatan?” tanyanya dengan pelan dengan wajah sedihnya.
“Eh enggak kok Kak, kata siapa kak Roni hilang ingatan?”
“Tadi soalnya aku denger dia ngobrol sama kamu kaya hilang ingatan, kalo emang iya berarti dia juga gak bakalan inget sama aku”
“Enggak kok kak, dia mah Cuma bercanda doang. Yuk masuk kak Popi !”
Kami berdua berjalan masuk kearah ranjang kakak, kak Popi berjalan dengan pelan dan tampak kakinya sedikit gemetaran. Aku sangat tidak menyangka Kakak bisa berpacaran dengan kak Popi, awalnya aku merasa tidak suka namun jika diperhatikan sepertinya Dia pasangan yang baik buat Kakak.
“Gimana Ron, udah ngerasa baikan?” sapa kak Popi.
“Baik kok Pop, kamu gak usah khawatir”
Dengan tiba-tiba Kak Popi memeluk kakak sembari menangis kembali, kakak pun balas memeluknya dan mengelus kepalanya. Aku merasa senang karena kakak menemukan wanita yang bisa menggantikan posisi alm Kak Linda, atau mungkin bisa saja kak Popi adalah pasangan yang bisa membuat kakak kembali bahagia.
“Alhamdulilah ya Kak, sekarang kakak udah bisa sayang sama cewek lain selain alm Kak Linda, aku yakin kak Linda juga bakalan seneng kalo tahu kakak udah bisa bahagia lagi”
“Iya dek Kakak juga tahu, Linda juga ngomong hal yang sama tadi”
Bersambung
“Ka....Kamu siapa?”
Part 37 (Sheril)
Aku sangat terkejut sampai-sampai aku tidak bisa berkata apa-apa, aku hanya terdiam sambil memandangi kakak. Kupandangi kakak untuk beberapa saat dengan rasa tak percaya, apakah kakak mengalami hilang ingatan seperti disinetron yang biasa aku tonton dikala malam hari?
“Hei aku tanya kok kamu gak dijawab?” kembali kakak bertanya dengan raut wajahnya yang penuh rasa ingin tahu.
“Kamu gak inget siapa aku?”
“Emang kamu siapa? Apa kamu punya hubungan yang special sama aku?”
Kembali aku terdiam, namun kali ini aku menutup wajah dengan kedua tanganku dilanjutkan dengan menundukkan wajahku seraya menangis.
“Kamu Tega, masa kamu bisa sampe ngelupain aku..wanita satu-satunya yang kamu cintai. Katanya kamu gak bakal lupain aku!!”
Aku tanpa sadar malah berkata demikian, mungkin karena kebanyakan nonton sinetron sehingga aku malah berucap demikian. Sejujurnya aku mersa sangat sedih jika memang kakak benar-benar kehilangan ingatannya, tapi kenapa aku malah melakukan ini dan juga bisa-bisanya aku sampai menangis sambil berakting.
“Eh…Kok gitu, emang kakak pernah ngomong gitu ya sama kamu?”
Kakak berucap dengan sedikit panik, sepertinya aku mulai sadar dia sengaja berbohong lupa ingatan untuk mengerjaiku. Aku merasa inilah kesempatan untuk membalas kaka katas kejailan yang selama ini sering dia lakukan kepadaku, akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan ini.
“Masa kamu gak inget? Aku ini Sheril pacar kamu satu-satunya, bahkan sebelum kamu masuk RS ini kamu pernah bilang mau ngelamar aku.kamu jahat !!” kembali aku menangis.
“Eh..Eh kok Gini?”
Sesekali aku mengintip wajah kakak yang Nampak kebingungan, dia mulai kelihatan panik melihat aku menangis. Jangan-jangan dia beneran percaya bahwa aku dan dia berpacaran, aku terus melanjutkan aktingku.
“tap !!!”
Kakak meraih tanganku dan menariknya kearah Kasur dan memelukku dengan erat, kurasakan hembusan nafasnya disekitar telingaku. Aku memang cukup sering dipeluk oleh kakak, namun entah kenapa kali ini rasanya berbeda.
“Maafin aku !”
Aku mendengar kakak berkata demikian dengan pelan, hingga malah membuatku salting dan kebingungan.
“Ma..Maaf buat apa?”
Dia melepaskan pelukannya dariku dan mulai menatap wajahku dari dekat, sangat dekat hingga aku bisa mendengar suara hembusan nafasnya. Aku merasakan telingaku terasa hangat, aku merasa malu dan mungkin wajahku memerah.
“Yah maafin kakak ya dek soalnya kamu gagal lagi buat nipu kakak kalo kamu itu pacar kakak. coba lagi lain kali ya”
“PLAK”
“Kakak nyebeliiiiin !!”
Aku berteriak cukup keras setelah tanpa sadar menampar kakak, tak kusangka dia bisa memutar balik dan mengerjaiku. Sebenarnya aku bukan pertama kali mengaku sebagai pacar kakak, karena ketika dia SMA kelas 3 dia sempat mengalami kecelakaan dan dirawat seperti ini.
“Yah lagian kamu dek, emangnya kamu pikir kakak bakalan amnesia gitu kek disinetron yang biasa kamu tonton. Ini kan bukan sinetron atau
Novel yang biasa kamu baca di kaskus kan dek”
“Ya tetep aja aku ngerasa khawatir, siapa tau kakak beneran Amnesia” ujarku ketus.
“Khawatir kok malah mau bohongin kakak dan ngaku-ngaku kamu pacar kakak, terus kamu tadi gak sadar kan bilang Kakakudah sadar.
Jadi kamu kurang lihai bohongin orang dek”
Harus kuakui kakak memang termasuk orang yang cukup pintar dan memiliki logika yang bagus, biarpun terkadang dia suka melakukan hal yang kurang wajar. Aku berdiri dari dudukku diranjang kakak dan kembali duduk dikursi lipat yang ada didekat ranjang, kulihat kondisi kakakku sepertinya sudah membaik.
“Oh iya dek, kamu kok ada disini? Ngapain?”
“Kak Galih nelfon aku, katanya kakak kecelakaan jatuh dari tebing terus kondisinya lumayan parah. Pas udah dikasih tau RS nya dimana aku langsung kesini buru-buru”
“Emang kamu kesini sama siapa? dari Rumah kesini kan jauh dek, eh Bentar ini RS lokasinya dimana ya?”
“RS ini lokasinya deket sama kampung kita kok Cuma 45 menit doang, soalnya Kak Galih bilang disana gak ada RS dan Cuma puskesmas dan gak sanggup nanganin kakak. aku kira kondisi kakak kritis kek di Film-film, Taunya Cuma tangan diperban terus kok sadarnya cepet banget. Tcih”
“Eh kok kamu malah ngomong gitu, bukannya baik kalo kakak kamu ini cepet sadar dan sembuh”
Setelah Kakak berkata demikian, untuk beberapa saat kami berdua terdiam dan hening, kulihat kakak seperti sedang memikirkan sesuatu. Apakah dia mengingat-ngingat sesuatu yang terjadi kepadanya, atau dia mengingat mendapatkan pengalaman horror lainnya?
“Dek, Kamu datang kesini tadi sama siapa? kamu kan gak bisa nyetir motor terus kamu kan gak suka naek kendaraan umum, soalnya kamu mah kan naek angkot kepasar aja ampe mabok”
Aku merasa sedikit kecewa karena sudah menggunakan otakku, untuk memikirkan dan menduga hal yang sangat tidak penting.
“Aku kesini dianterin sama Kak Andika”
“Siapa? Andika? Cowok yang waktu itu nganterin kamu pulang dari mall?”
“Iya….”
“Kenapa dia nganterin kamu, terus kamu juga kenapa mau? Bukannya kamu pernah bilang kalo Anggi suka sama Andika? Mau jadi sa….AWWWW!!!”
Sebelum kakak membereskan kalimatnya aku mencubit pinggang kakak dengan keras, aku sungguh merasa tidak nyaman jika ada orang yang berkata jika aku menyukai kak Andika, apalagi jika orang itu adalah orang yang aku suka yaitu kakakku sendiri.
“Bisa gak sih kakak gak ngomong gitu? Aku paling gak suka kalo ada yang ngomong gitu, soalnya yang aku suka itu…..”
“Siapa yang kamu suka dek?”
Kakak bertanya dengan wajahnya yang sedang tersenyum, aku terpaku untuk beberapa saat. Aku menjadi gugup dan tak mampu berkata karena orang yang kusukai adalah kakakku sendiri, bagaimana kalua dia mengatahuinya.
“Eh…gak ada kok kak, kan aku mau focus belajar biar bisa jadi dokter” jawabku kikuk.
“Oh gitu, jadi bisa certain ke kakak kenapa kamu bisa tahu kakak disini sama bisa dianterin sama cowok yang Namanya Andika itu?”
Akupun menceritakan kepada Kakak bahwa kemarin Ketika aku berada dirumah Anggi, tiba-tiba saja Kak Andika datang Bersama dengan Intan. Tentu saja Anggi merasa Kaget dan juga senang karena lelaki pujaannya tiba-tba datang mengunjungi rumahnya.
1 HARI SEBELUMNYA DIRUMAH ANGGI
Ketika didalam rumah Anggi menanyakan kepada Andika ada hal apa sehingga dia datang mengunjingi rumahnya, dan siapa sangka Andika menjawab tanpa basa-basi dan berkata bahwa sesungguhnya dia ingin mengunjungiku.
Sontak mendengar kak Andika berkata demikian membuatku sedikit kaget, lain halnya dengan Anggi yang tampak sangat kaget dan juga kecewa. Sebenarnya aku sudah merasa illfeel dengan Kak Andika, karena ketika belum lama berkenalan denganku dia sudah berani menawarkan diri mengantarku pulang, namun karena ketika itu aku memang butuh tumpangan karena tak ingin naik kendaraan umum dan malu karena naik angkot aja mabuk, akupun menerima tawarannya.
Tak sampai disitu saja, setelah mengantarkanku esok harinya dia mulai gencar menanyakan dan mencari tahu tentang seluk beluk diriku hingga aku merasa tidak nyaman dibuatnya. Aku merasakan pendekatan ini terlalu cepat, apalagi ketika aku mengetahui bahwa kak Andika pernah berhenti sekolah selama beberapa tahun, untuk lelaki seusianya kenapa dia begitu bernafsu mengejarku? Aku merasa dia seperti memiliki maksud lain.
Kembali ke situasi dimana Kak Andika bertamu kerumah Anggi, Kala itu Anggi dengan ramah mengajak Kak Andika mengobrol namun Kak Andika tampak seperti kurang menanggapi dan malah menghujaniku dengan pertanyaan. Aku hanya menjawab seperlunya saja, karena aku tahu bahwa Anggi sangat menyukai Kak Andika.
Kala itu aku sungguh merasa suasana diruangan tamu terasa sangat tidak nyaman, karena aku merasa Anggi mulai seperti mendelik kearahku dikala Kak Andika terus memperhatikanku. Hal itu diperparah dengan kak Andika yang tiba-tiba saja mengutarakan perasaannya terhadapku dihadapan Anggi dan Intan.
Seketika suasana bertambah rumit, Anggi tampak seperti marah kepadaku. Kulihat Kak Andika masih saja tersenyum setelah mengungkapkan perasaannya kepadaku, sementara Intan hanya diam dan tampak kebingungan dengan apa yang sedang terjadi karena dia tidak mengetahui jika Anggi menyukai Andika.
Akupun menyikapi hal ini sebijak mungkin, aku langsung saja meminta maaf kepada Andika bahwa sebenarnya aku sudah menyukai orang lain. Bukannya menyerah, Andika malah berkata bahwa dia akan tetap terus berjuang untuk mendapatkanku dan tentu saja hal itu membuat suasana makin keruh.
Karena tidak ingin membuat suasana semakin keruh, aku memutuskan untuk beranjak dari tempat duduk dan pamit untuk kekamar Anggi dengan alasan akan beristirahat. Kurasa tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan saat ini selain menjauh, apalagi aku merasa sangat tidak enak kepada Anggi yang sudah mau merawatku.
Didalam kamar aku memutuskan untuk segera tidur karena memang aku merasakan badanku masih sedikit lemas, jujur saja pikiranku masih terganggu dengan kejadian tadi tapi aku berusaha untuk cuek dan tidur.
Esoknya ketika aku terbangun dari tidur, aku tidak mendapati Anggi dikasur atas. Ketika kulihat jam rupanya sudah pukul 9 pagi, ternyata sudah siang dan aku baru bangun… sungguh memalukan seorang gadis bangun kesiangan.
Aku berjalan keluar kamar dan mendapati Anggi sedang duduk diruang makan, tangannya sedang memegangi smartphone dan tampak sedang memainkan medsos. Aku mencoba menyapanya namun Anggi tidak menanggapi sapaanku, akhirnya dengan berat hati aku membereskan barang dan bajuku yang ada dikamar Anggi dan meninggalkan rumah tanpa pamit kepada Anggi sementara Tante Tuti tidak terlihat karena mungkin pergi bekerja.
Aku kembali kerumahku, dan ketika aku membuka pintu depan rupanya tak terkunci. Aku ingat ketika aku pingsan dan Anggi membawaku kerumahnya, sepertinya kami berdua lupa untuk mengunci rumahku.
Saat aku masuk kedalam rumah, aku tidak mendapati siapapun didalam. Aku sedikit merasa kehilangan mereka, mereka yang bukan manusia yang biasa menemaniku.
Karena aku merasa gerah aku memutuskan untuk segera mandi, aku juga sudah merasa cukup pulih dengan keadaanku. Setelah beres mandi pada pukul 12 siang akupun sarapan dengan mie instan favorit kakak yaitu Indomie rasa yang tersimpan, saat sedang asyik menyantap mie tiba-tiba pintu depan rumah ada yang mengetuk.
Aku segera bergegas menghampiri pintu, khawatir yang mengetuk adalah orang penting. Begitu aku buka rupanya adalah kak Andika yang sedang berdiri denga wajah tersenyumnya, seketika itu juga aku menutup pintu tanpa berkata sepatah katapun.
Diluar kak Andika memohon kepadaku agar dibukakan pintu, dia juga meminta maaf atas perlakuannya kemarin malam karena tiba-tiba mengutarakan perasaannya, dia juga berkata dia bela-belain tidur di mushala kampung agar paginya bisa segera minta maaf kepadaku.
Ditengah suasana yang sangat tidak mengenakkan tersebut HP-ku berdering pertanda ada panggilan masuk, tanpa menghiraukan Andika ku berlari mengambil HP-ku yang berada didalam kamar. Aku begitu terkejut bahwa ternyata yang menelfon adalah kak Galih dengan berita buruk, aku seketika menangis begitu mengetahui kakak mengalami kecelakaan.
Mendengar isak tangisku dari ujung telefon, Kak Galih berusaha menenangkanku dan berkata kakak sudah ditangani sejak pagi tadi dan dia sengaja menelfonku disaat kondisi kakak sudah stabil. Aku bertanya kepada Kak Galih alamat RS tempat kakak dirawat, aku harus segera pergi ketempat kakak.
Aku yang sedang dilanda kesedihan dan juga kebingungan, tanpa sadar aku keluar dan meminta kepada Kak Andika untuk mengantarkanku kealamat tersebut. Meski pada awalnya kak Andika berbicara dengan anda genit, kali ini dia menanggapi dengan serius dan dengan sigap mengantarku ketempat Kakak Ditangani.
“Kira-kira gitu lah kak kejadiannya” ujarku kepada Kakak.
“Umm dek… kok kamu cerita ke kakak kaya macam di Novel aja bahasanya?”
“Yak an kita emang lagi ada didalem cerita Novel kak, gimana sih?”
“Eh iya ampe Lupa”
“Kreeek”
Aku mendengar suara pintu yang terbuka pelan, saat kutoleh rupanya adalah Kak popi. Aku tidak mengerti kenapa dia melakukan itu bukannya tinggal masuk saja, akupun berdiri dan menghampirinya.
“Kenapa kak Popi? Ayo masuk ! Kak Roni udah bangun kok”
Dia tidak menjawab, dari raut wajahnya dia terlihat khawatir. Dia terlihat agak pucat dengan mata sembab. Mungkin dia tidak sarapan dan juga terlalu banyak menangisi kakak karena khawatir.
“Sher…”
“Iya Kak Popi? Kenapa?”
“Kakak kamu beneran Hilang ingatan?” tanyanya dengan pelan dengan wajah sedihnya.
“Eh enggak kok Kak, kata siapa kak Roni hilang ingatan?”
“Tadi soalnya aku denger dia ngobrol sama kamu kaya hilang ingatan, kalo emang iya berarti dia juga gak bakalan inget sama aku”
“Enggak kok kak, dia mah Cuma bercanda doang. Yuk masuk kak Popi !”
Kami berdua berjalan masuk kearah ranjang kakak, kak Popi berjalan dengan pelan dan tampak kakinya sedikit gemetaran. Aku sangat tidak menyangka Kakak bisa berpacaran dengan kak Popi, awalnya aku merasa tidak suka namun jika diperhatikan sepertinya Dia pasangan yang baik buat Kakak.
“Gimana Ron, udah ngerasa baikan?” sapa kak Popi.
“Baik kok Pop, kamu gak usah khawatir”
Dengan tiba-tiba Kak Popi memeluk kakak sembari menangis kembali, kakak pun balas memeluknya dan mengelus kepalanya. Aku merasa senang karena kakak menemukan wanita yang bisa menggantikan posisi alm Kak Linda, atau mungkin bisa saja kak Popi adalah pasangan yang bisa membuat kakak kembali bahagia.
“Alhamdulilah ya Kak, sekarang kakak udah bisa sayang sama cewek lain selain alm Kak Linda, aku yakin kak Linda juga bakalan seneng kalo tahu kakak udah bisa bahagia lagi”
“Iya dek Kakak juga tahu, Linda juga ngomong hal yang sama tadi”
Bersambung
Diubah oleh roni.riyanto 14-08-2018 05:40
sulkhan1981 memberi reputasi
2
Kutip
Balas