- Beranda
- Stories from the Heart
Black Part Of Woman
...
TS
anism
Black Part Of Woman
Spoiler for Peringatan:
Spoiler for Anissa : Aku Bukan pramuria:
Spoiler for Ibu?!:
Spoiler for I Must Found a Father for You:
Wanita itu unik. Karena itu perlakuan terhadap mereka pun berbeda-beda dan spesial.
mereka selalu punya cerita menarik yang pantas disimak
Anism & (edit by) Fanzangela
Diubah oleh anism 30-05-2019 11:43
devarisma04 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
48.2K
379
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#351
Menolak Kebahagiaan
Ya, beliau memilih tidak melahirkannya. Dengan alasan bahwa ayah saya tidak akan mampu menghidupi mereka semua ditambah seorang anak. Iya, anak yang telah pergi itu adalah calon kakak saya. Saya tidak tahu dia akan menjadi kakak perempuanku yang cantik atau abangku yang gagah dan siap menjagaku di saat aku membutuhkan. Namun, aku kehilangan kesempatan itu.
Penantian tujuh tahun kemudian untuk seorang anak sepertinya adalah bayaran atas apa yang telah dilakukan oleh ayah dan ibuku pada anak sebelumnya.
Menyakitkan? Aku tidak tahu.
Aku mendengar hal itu saat berusia dua puluh dua tahun. Tiga tahun sebelum saya menikah. Aku tidak bisa menjelaskan apa perasaan saya saat mendengar hal itu dari ayah saya. Saya membayangkan apa rasanya jika posisi calon saudara saya itu diganti kepada saya. Saya bertanya dengan nada terluka,”Bagaimana caranya kalian bisa menggugurkan bayi itu? Kalian ke dokter?”
Ya, aku sangat dekat dengan ayahku. Meskipun mendengar jawaban itupun sampai hari ini aku tidak membenci beliau. Aku hanya bisa mengelus dada.
Malam itu Ia menceritakan semuanya pada saya dan adik laki-lakiku. “Ibumu menyuruhku membeli obat penggugur. Aku mencarinya dan memberikannya.”.
Banyak orang menanti dalam doa dan tangis di tiap malam untuk sebuah kelahiran. Namun, beliau yang bisa menjadi seorang Ibu memilih untuk tidak melakukannya.
Mungkin…. Mungkin saat itu beliau merasa tidak mampu untuk menerima tanggung jawab sebesar itu.
Benar. Tanggung jawab membesarkan anak sangat amat sulit.
Tapi, Ia melupakan kebahagian yang tidak dapat diukur dengan apapun dengan memilikinya.
Ya, beliau memilih tidak melahirkannya. Dengan alasan bahwa ayah saya tidak akan mampu menghidupi mereka semua ditambah seorang anak. Iya, anak yang telah pergi itu adalah calon kakak saya. Saya tidak tahu dia akan menjadi kakak perempuanku yang cantik atau abangku yang gagah dan siap menjagaku di saat aku membutuhkan. Namun, aku kehilangan kesempatan itu.
Penantian tujuh tahun kemudian untuk seorang anak sepertinya adalah bayaran atas apa yang telah dilakukan oleh ayah dan ibuku pada anak sebelumnya.
Menyakitkan? Aku tidak tahu.
Aku mendengar hal itu saat berusia dua puluh dua tahun. Tiga tahun sebelum saya menikah. Aku tidak bisa menjelaskan apa perasaan saya saat mendengar hal itu dari ayah saya. Saya membayangkan apa rasanya jika posisi calon saudara saya itu diganti kepada saya. Saya bertanya dengan nada terluka,”Bagaimana caranya kalian bisa menggugurkan bayi itu? Kalian ke dokter?”
Ya, aku sangat dekat dengan ayahku. Meskipun mendengar jawaban itupun sampai hari ini aku tidak membenci beliau. Aku hanya bisa mengelus dada.
Malam itu Ia menceritakan semuanya pada saya dan adik laki-lakiku. “Ibumu menyuruhku membeli obat penggugur. Aku mencarinya dan memberikannya.”.
Banyak orang menanti dalam doa dan tangis di tiap malam untuk sebuah kelahiran. Namun, beliau yang bisa menjadi seorang Ibu memilih untuk tidak melakukannya.
Mungkin…. Mungkin saat itu beliau merasa tidak mampu untuk menerima tanggung jawab sebesar itu.
Benar. Tanggung jawab membesarkan anak sangat amat sulit.
Tapi, Ia melupakan kebahagian yang tidak dapat diukur dengan apapun dengan memilikinya.
Diubah oleh anism 10-08-2018 19:55
0