- Beranda
- Stories from the Heart
Black Part Of Woman
...
TS
anism
Black Part Of Woman
Spoiler for Peringatan:
Spoiler for Anissa : Aku Bukan pramuria:
Spoiler for Ibu?!:
Spoiler for I Must Found a Father for You:
Wanita itu unik. Karena itu perlakuan terhadap mereka pun berbeda-beda dan spesial.
mereka selalu punya cerita menarik yang pantas disimak
Anism & (edit by) Fanzangela
Diubah oleh anism 30-05-2019 11:43
devarisma04 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
48.2K
379
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#349
Saya Tidak Perduli Pada Kalian
(Perlu digaris bawahi, semua cerita di bawah ini adalah nyata. Namun privasi tokoh tidak akan dibeberkan)
Seorang wanita yang menikah dengan seorang pria yang amat mencintainya. Meskipun sang Ibu dari pria tidak merestui pernikahan mereka, namun sang pria tetap bertekad bulat. Sang Ibu pun akhirnya menyetujui pernikahan mereka.
Pernikahan itu dilanjutkan dengan kebencian sang wanita terhadap mertuanya. Pernikahan mereka tidak bisa dibilang mudah. Mungkin selain adaptasi yang agak berlarut ditambah dengan lamanya pasangan memperoleh keturunan, sang mertua terkadang mencibir sang wanita.
Sang wanita tentu semakin membenci Ibu mertuanya. Setiap hari yang dia harapkan adalah kematian sang mertua. ‘Cepatlah tua dan meninggal’.
Ya, ini adalah kisah nyata. Anda merasa ini mengerikan? Tentu saja. Tiada yang lebih mengerikan dari batin yang tertutup oleh kebencian.
Maka, belajarlah untuk melepas.
Tujuh tahun kemudian, sang suami tetap sangat semangat dan terus berharap. Berharap agar mereka bisa mendengarkan tangisan bayi dirumah mereka. Hidupnya terasa sunyi jikalau hanya diisi bekerja dan perang dingin antara Ibu dan istrinya.
Hari itu pun tiba. Dia diberi kepercayaan. Menjadi seorang ayah. Tidak ada yang bisa membuatnya lebih bahagia dari itu semua. Dia merasa hidupnya tidak sia-sia. Semua kerja kerasnya akan terbayar. Semua yang dia perjuangkan menjadi lebih berarti.
Dia ingin dan mampu menjadi seorang ayah. Sang wanita akhirnya bisa membuktikan bahwa Ia “dapat” menjadi seorang Ibu. Namun, sayangnya pada akhirnya dia merasa bahwa memiliki anak membuatnya kesulitan.
Ia merasa menderita. Mengeluh karena harus mengurus anak-anaknya. Harus memasak bagi mereka. Dia selalu terlibat konflik dengan anak-anaknya. Bahkan Ia pernah berteriak pada seorang anaknya. “AKU TIDAK PERDULI JIKA KALIAN MATI KELAPARAN!”
(Perlu digaris bawahi, semua cerita di bawah ini adalah nyata. Namun privasi tokoh tidak akan dibeberkan)
Seorang wanita yang menikah dengan seorang pria yang amat mencintainya. Meskipun sang Ibu dari pria tidak merestui pernikahan mereka, namun sang pria tetap bertekad bulat. Sang Ibu pun akhirnya menyetujui pernikahan mereka.
Pernikahan itu dilanjutkan dengan kebencian sang wanita terhadap mertuanya. Pernikahan mereka tidak bisa dibilang mudah. Mungkin selain adaptasi yang agak berlarut ditambah dengan lamanya pasangan memperoleh keturunan, sang mertua terkadang mencibir sang wanita.
Sang wanita tentu semakin membenci Ibu mertuanya. Setiap hari yang dia harapkan adalah kematian sang mertua. ‘Cepatlah tua dan meninggal’.
Ya, ini adalah kisah nyata. Anda merasa ini mengerikan? Tentu saja. Tiada yang lebih mengerikan dari batin yang tertutup oleh kebencian.
Maka, belajarlah untuk melepas.
Tujuh tahun kemudian, sang suami tetap sangat semangat dan terus berharap. Berharap agar mereka bisa mendengarkan tangisan bayi dirumah mereka. Hidupnya terasa sunyi jikalau hanya diisi bekerja dan perang dingin antara Ibu dan istrinya.
Hari itu pun tiba. Dia diberi kepercayaan. Menjadi seorang ayah. Tidak ada yang bisa membuatnya lebih bahagia dari itu semua. Dia merasa hidupnya tidak sia-sia. Semua kerja kerasnya akan terbayar. Semua yang dia perjuangkan menjadi lebih berarti.
Dia ingin dan mampu menjadi seorang ayah. Sang wanita akhirnya bisa membuktikan bahwa Ia “dapat” menjadi seorang Ibu. Namun, sayangnya pada akhirnya dia merasa bahwa memiliki anak membuatnya kesulitan.
Ia merasa menderita. Mengeluh karena harus mengurus anak-anaknya. Harus memasak bagi mereka. Dia selalu terlibat konflik dengan anak-anaknya. Bahkan Ia pernah berteriak pada seorang anaknya. “AKU TIDAK PERDULI JIKA KALIAN MATI KELAPARAN!”
Diubah oleh anism 09-08-2018 19:25
0