INILAHCOM, Jakarta - Politikus PDIP Maruarar Sirait mengatakan adalah hal yang wajar jika tensi politik di Indonesia belakangan memanas. Apalagi jelang perhelatan politik Pilpres 2019. Teranyar diakui adanya manuver yang dilakukan sejumlah tokoh yang ingin jadi cawapres.

"Jadi kalau ada cawapres yang bermanuver menjelang pendaftaran capres dan cawapres itu hal yang wajar. Wajar dinamika politik, suhu politik, pasti meningkat," katanya di Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Ia pun seolah memberi angin segar sekaligus memberi efek penasaran terkait pengumunan calon wakil Joko Widodo di Pilpres 2019. Sayang ia tak mau buka-bukaan kapan Jokowi mengungkap siapa cawapres pendampingnya itu.

"Saran saya yang berminat jadi cawapres Pak Jokowi tenang-tenang saja, berdoa di rumah menunggu kabar," imbaunya.

Ia juga menyarankan para kandidat cawapres yang menguat agar siap dengan apapun keputusan Jokowi. Termasuk apabila namanya akhirnya tidak diumumkan sebagai cawapres Jokowi.

"Kalau dipilih jangan sombong, tetap bersyukur. Kalau tidak dipilih tetap bersyukur dan tetap loyal di barisan pendukung Pak Jokowi," harapnya.

Ia pun menanggapi terkait mitos 'Rabu Sakral'. Dimana Jokowi banyak mengambil langkah pada hari Rabu. Dengan tenang ia menjawab pertanyaan akankah pendamping Jokowi akan diumumkan Rabu esok.

"Intinya Jokowi akan mengambil keputusan pada waktu yang tepat. Sekarang sedang meneliti data dan informasi yang diupdate dari waktu ke waktu. Beliau melakukan komunikasi intensif dengan ketum dan sekjen parpol, tokoh agama, tokoh pemuda, mahasiswa, media massa, pengusaha, sehingga mendapatkan input yang sangat komprehensif dan berkesinambungan," pungkasnya. [hpy]

sumber

nah... akhirnya cara Aher juga yg dipakai, banyak-banyak doa ya!